
Oleh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Bulan Ramadhan yang datang setiap tahun harusnya menjadi momentum bagi kita untuk memperbaiki kualitas hidup dan ibadah kita.
Jika kita rasakan kualitas kehidupan sosial dan ibadah kita sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, artinya kehadiran Ramadhan tidak memiliki arti apa-apa bagi kita kita. Kita tidak pernah naik kelas.
Kita harus bersepakat bahwa Ramadhan merupakan sekolah atau madrasah kehidupan, yang melatih kita untuk menjadi manusia yang sabar, tangguh, ulet dan tahan uji.
Sama dengan anak sekolah yang ngebet pulang. Meskipun keinginan tersebut sangat mendesak, tetapi sebelum jamnya pulang ya harus sabar. Jika sebelum waktunya berbuka saat berpuasa kita ya harus sabar, sabar menunggu saatnya berbuka.
Tentang keuletan dan ketangguhan saat kita berpuasa, analoginya sama dengan perjuangan bagsa kita yang berkali-kali mendapat ujian berat. Dimulai saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, lalu gigih dan tanggunghnya rakyat kita mempertahankan kemerdekaan tersebut.
Kita ingat bagaimana semangatnya arek-arek Suroboyo yang dengan gigih dan tangguh mengusir tentara sekutu meskipun dengan senjata bambu runcing dan senjata seadanya.
Kemerdekaan berhasil dipertahankan, muncul peristiwa G-30S PKI. Sekelompok orang yang beraliran komunis melakukan pemberontakan dan berusaha merebut tampuk pemerintahan. Komunis bisa diredam, muncul Orde Baru yang terlalu lama berkuasa sehingga menjadikan problem politik, ekonomi dan sebagainya. Orde Baru tumbang dan gantilah dengan Orde Reformasi yang ternyata membawa masalah tidak kalah peliknya.
Belajar dari rentetan sejarah bangsa tersebut, di bulan Ramadhan ini kita dituntut untuk berjuang dan berkorban tak kenal lelah. Sehingga nantinya saat keluar dari Ramadhan, kita benar-benar mampu menjadi manusia yang tangguh dan ulet dalam berjuang.
Jika melihat alalogi perjuangan para pahlawan kita yang luar biasa tersebut, rasanya menjadi sangat sayang bulan Ramadhan yang menjadi madrasah kehidupan tidak bisa kita manfaatkan.
Ramadhan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang sabar, pemaaf, mampu menahan amarah dan tangguh menghadapi segala macam peristiwa. Sisi lain, Ramadhan juga mendidik kita untuk menjadi pribadi dermawan, pribadi yang tidak egois dan belajar mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan kita sendiri.
Selamat menempun ujian di madrasah kehidupan Ramadhan. Semoga Ramadhan dengan segala keistimewaanya menjadikan kita pribadi-pribadi takwa yang merupakan tiket mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
Tinggalkan Balasan