
Surabaya (Trigger.id) – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta boleh berbangga karena mampu menyumbangkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dua orang calon presiden (capres) dan dua orang calon wakil presiden (cawapres) tercatat pernah menempuh pendidikan formal di universitas yang didirikan tahun 1949 tersebut.
Anies Rasyid Baswedan dan Ganjar Pranomo, kedua capres ini tercatat sebagai alumni UGM, begitu juga Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD masing-masing sebagai cawapres, juga pernah menempuh pendidikan di kampus Bulaksumur tersebut.
Lalu dimana capres Prabowo Subianto dan pasangannya, cawapres Gibran Rakabuming Raka menempuh pendidikan formalnya?. Berikut rangkuman data ‘Jejak Rekam Pendidikan Capres Cawapres 2024):

Anies Rasyid Baswedan
- SD IKIP Laboratori Yogyakarta (1976 – 1083)
- SMP Negeri 5 Yogyakarta (1983 – 1985)
- SMA Negeri 2 Yogyakarta (1985 – 1989)
- S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (1989 – 1995)
- S2 Keamanan Internasional dan Kebijakan Ekonomi University of Maryland AS, lulus 1998
- S3 Ilmu Politik Notrhem Illinois University, Amerika Serikat, lulus 2004

Prabowo Subianto
- Glenealy Junior School, Hongkong. Lulus 1962
- SMP Victoria Institution, Malaysia. 1962 – 1964
- Zurich International School, Swiss 1964 – 1966
- SMA, The American School in English, Inggris 1966 – 1968
- Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) sekarang Akademi Militer di Magelang Jateng 1970 – 1974

Ganjar Pranowo
- SD Negeri 1 Kutoarjo Jawa Tengah
- SMP Negeri 1 Kutoarjo Jawa Tengah (Sekarang SMP Negeri 3 Purworejo)
- SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
- S1 Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada, lulus 1995
- S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia, lulus 2013

Muhaimin Iskandar
- SD Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, lulus 1976
- SMP Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, lulus 1982
- MAN 1 Yogyakarta, 1982 – 1985
- S1 Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 1991
- S2 Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia, lulus tahun 2001

Gibran Rakabuming Raka
- SD Negeri Mangkubumen Kidul, Surakarta
- SMP Negeri 1 Surakarta
- SMA Orchid Park Secondary School, Singapura
- S! Manajemen Development Institute of Singapure (MDIS), lulus 2007
- Program Insearch University of Tecnology, Australia

Mahfud MD
- MI Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah, Waru Pamekasan Madura
- SD Negeri Waru, Pamekasan Madura
- SMP, Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Pamekasan Madura
- SMA, Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), Yogyakarta
- S1 Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
- S1 Satra Arab Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- S2 Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- S3 Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Gadja Mada Yogyakarta
Mengambil catatan dari ChatGPT tentang pengaruh latar belakang pendidikan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden di Indonesia, bisa dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Latar belakang pendidikan mencakup tingkat pendidikan formal, jenis pendidikan, bidang studi, dan pengalaman pendidikan lainnya. Berikut adalah beberapa cara di mana latar belakang pendidikan dapat berpengaruh:
- Pengetahuan dan Keterampilan:
- Calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki latar belakang pendidikan yang solid dapat membawa pengetahuan yang lebih mendalam tentang masalah-masalah kompleks yang dihadapi negara.
- Keterampilan analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi dapat menjadi aset penting dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan.
- Pemahaman Terhadap Kebijakan Publik:
- Tingkat pendidikan yang tinggi seringkali berkorelasi dengan pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu kebijakan publik dan implikasinya.
- Pendidikan di bidang yang terkait dengan ilmu sosial, ekonomi, hukum, atau administrasi publik dapat memberikan pemahaman mendalam tentang struktur dan dinamika masyarakat.
- Kredibilitas dan Kepercayaan:
- Pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan kredibilitas seorang pemimpin di mata masyarakat. Calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik mungkin lebih mudah diterima sebagai figur otoritatif.
- Koneksi dan Jaringan:
- Lingkungan pendidikan yang baik dapat menciptakan peluang untuk membangun jaringan dan koneksi yang luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dapat bermanfaat dalam diplomasi dan kerja sama lintas negara.
- Kesadaran Akan Isu Pendidikan:
- Pemimpin yang memiliki latar belakang pendidikan mungkin lebih peka terhadap isu-isu pendidikan dan lebih mungkin untuk memprioritaskan investasi dalam pendidikan sebagai bagian dari agenda mereka.
Namun, perlu diingat bahwa latar belakang pendidikan hanyalah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi seorang pemimpin. Kemampuan interpersonal, integritas, kepekaan terhadap kebutuhan rakyat, dan kemampuan beradaptasi juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan seorang presiden atau wakil presiden. Pemilih cenderung mempertimbangkan berbagai faktor ini secara bersamaan ketika memilih pemimpin. (ian/zam)
Tinggalkan Balasan