• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Simalakama Program Makan Bergizi Gratis

27 Februari 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Seratus hari kepemimpinan Prabowo-Gibran telah dilalui. Tingkat kepuasan publik yang mencapai 80 persen, penting sebagai modal politik melanjutkan roda pemerintahan. Raihan itu tercermin dari survei Litbang Kompas dan Indikator Politik. Program populis, mulai makan bergizi gratis (MBG), cek kesehatan gratis, hingga penyaluran bantuan sosial, disinyalir mampu mendongkrak tingkat kepuasan rakyat.

Namun ada korelasi terbalik, antara tingkat kepuasan publik dengan level ekonomi dan pendidikan. Semakin tinggi tingkat ekonomi dan pendidikan responden, semakin rendah pula tingkat kepuasannya. Kini marak demo mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil bertajuk “Indonesia Gelap”. Aksi masif di beberapa daerah itu, mencerminkan mereka yang tidak puas terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Para demonstran mewakili masyarakat terdidik yang relatif lebih melek tingkat intelektualnya. Pangkal masalah demo, terletak pada diksi efisiensi yang diberlakukan di hampir semua lini. Khususnya pemotongan bujet pendidikan dan kesehatan. Pemangkasan anggaran, diduga demi kepentingan suksesnya program MBG. Janji politik berbiaya jumbo dalam ruang fiskal yang serba terbatas, berisiko besar mengorbankan sektor lainnya.

Tantangan program MBG

Siapa pun rakyat Indonesia, pasti mendukung esensi program mulia tersebut. Pengentasan stunting, gizi buruk, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pemerataan kondisi sosial rakyat, diperlukan demi suksesnya meraih Indonesia emas 2045. Tetapi tujuan luhur tanpa konsep penataan yang matang dan terprogram secara sistematis, berpotensi mengundang masalah.

Dukungan anggaran merupakan tantangan besar yang harus dihadapi. Program MBG diproyeksikan menyasar 82,9 juta orang pada akhir tahun 2025. Biayanya diperkirakan menyedot Rp.25 triliun/bulan. Bisa diperkirakan sendiri, berapa dana yang harus dialokasikan dalam setahun.

Di sisi lain terjadi pemangkasan Rp. 8 triliun bujet Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Padahal pagu anggaran sebelumnya telah dipatok sebesar Rp.33,5 triliun. Setali tiga uang, alokasi anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi dipotong Rp.22,5 triliun. Artinya terjadi efisiensi sebesar 39 persen dari bujet semula yang sebesar Rp.57,6 triliun. Pemangkasan rancangan belanja Kementerian Kesehatan sebesar Rp.19 triliun, berdampak pada menurunnya biaya operasional hingga 50 persen. Akibatnya program pemberantasan tuberkulosis diprediksi akan terhambat. Padahal agenda tersebut, merupakan target prioritas kabinet Merah-Putih di bidang kesehatan. Semua kebijakan efisiensi, diterbitkan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.1 Tahun 2025.

Pemangkasan anggaran yang menyentuh sektor pendidikan dan kesehatan, sangat menggelisahkan para demonstran. Mereka menuntut dicabutnya Inpres tersebut, karena dinilai mengancam kepentingan rakyat. Proyeksi peningkatan kualitas SDM Indonesia, terancam berhenti di tempat. Pasalnya masyarakat dengan raihan jenjang S1, hanya tercatat sebesar enam persen. Apalagi level pendidikan S2 dan S3 yang hanya menyentuh angka 0,45 persen. Capaian itu masih jauh di bawah beberapa negara tetangga.

Evaluasi menyeluruh program MBG yang disuarakan massa demonstran, sangat relevan dengan penataan ulang anggaran di berbagai sektor. Setelah bergulir beberapa waktu, program MBG diwarnai beberapa kendala. Paling menonjol terkait dengan pengelolaan menu yang tidak berbasiskan standar higiene dan keamanan pangan. Manajemen pengumpulan bahan, pengemasan, suplai, hingga penyaluran makanan, belum memiliki regulasi teknis yang memadai. Dampaknya memicu terjadinya keracunan makanan di beberapa lokasi. Contohnya di Nunukan Selatan (Kalimantan Utara), Sukoharjo (Jateng), Empat Lawang (Sumsel), dan Sumba Timur (NTT).

Mencermati kasus keracunan pangan, kejadian serupa pernah terjadi di India. Negara Hindustan itu, dipandang sukses menjalankan program MBG bagi 120 juta anak yang diluncurkan sejak tahun 1995. Peristiwa tragis tahun 2013, mengakibatkan 23 anak tewas. Hal itu terkait dengan tata kelola higiene yang tidak mengikuti standar. Kritik keras publik, melecut pemerintah India melakukan evaluasi yang sangat ketat dan berkesinambungan. Penyempurnaan dari sisi kualitas, kuantitas, dan sampel makanan, mereka lakukan secara menyeluruh. Agenda pelatihan juru masak dan pengawasan operasional yang saksama dari para ahli gizi, dilaksanakan berbasiskan standar prosedur yang terakreditasi.

Bila benchmark MBG adalah Finlandia, Jepang, Amerika Serikat, atau negara-negara maju lainnya, mungkin kurang relevan. Masalahnya mereka memiliki anggaran yang sangat memadai. Komitmen pemerintahnya pun, tidak pernah surut.

Target MBG tidak bisa instan. Mungkin hingga pemerintahan Prabowo-Gibran berakhir, niscaya sasaran itu belum akan tercapai. Namun target antara harus segera dipatok. Misalnya pada status antropometri penerima program MBG. Pengukuran tinggi dan berat badan, mesti diukur secara berkala. Dari sisi kecukupan gizi, dapat diukur juga kadar hemoglobin. Pasalnya anemia gizi merupakan salah satu indikator defisiensi nutrisi pada seseorang. Berkurangnya angka absensi karena sakit ataupun peningkatan prestasi siswa, bisa pula dijadikan tolok ukur.

Pengambilan kebijakan politis pada situasi yang tepat, niscaya berbuah kemaslahatan. Namun bila tidak dilakukan dengan perhitungan yang cermat, berpeluang merugikan banyak pihak.

—000—

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Buah Simalakama, Makan Bergizi Gratis, MBG, Prabowo-Gibran, Program

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Inggris Sapu Bersih Kualifikasi Piala Dunia 2026

17 November 2025 By admin

Pemerintah Libatkan 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih

16 November 2025 By admin

Indonesia U-23 Takluk 0-3 dari Mali dalam Laga Uji Coba

16 November 2025 By admin

Doa Indah Nabi SAW: Menolak Haram, Menguatkan Tawakal

16 November 2025 By admin

Surabaya–Inggris Sepakati Program Sekolah Kurangi Sampah Plastik

15 November 2025 By admin

Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0

15 November 2025 By admin

Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas

15 November 2025 By admin

Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza

15 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

14 November 2025 By admin

Yusril: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Bahan Reformasi Polri

14 November 2025 By admin

Marak Penculikan, Sekolah Diminta Awasi Penjemput Anak

14 November 2025 By admin

George Clooney Masih Tersinggung Disangka Mabuk oleh Francis Ford Coppola

14 November 2025 By admin

Inter Cari Pengganti Sommer, Ini Tiga Kandidatnya

14 November 2025 By admin

Ilmu Menjagamu, Harta Harus Kau Jaga

13 November 2025 By admin

DPR Usulkan Pembentukan Tim Keamanan Sekolah untuk Cegah Kekerasan dan Bullying

13 November 2025 By admin

Laporta Tegas Bantah Isu Kembalinya Messi ke Barcelona

13 November 2025 By admin

Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia

13 November 2025 By admin

Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

13 November 2025 By admin

India, Diabetes, dan Makan Bergizi Gratis

12 November 2025 By admin

Benson Boone Tanggapi Tak Masuk Nominasi Grammy 2026: “Lirikku Jenius!”

12 November 2025 By admin

Dua Badai Besar Landa Filipina, Korban Meningkat Tajam

12 November 2025 By admin

Sekolah Disarankan Bentuk “Ruang Jeda” untuk Bantu Siswa Pulihkan Trauma

12 November 2025 By admin

Akademisi UGM Soroti Dominasi Oligarki dan Kemunduran Substansi Demokrasi di Indonesia

11 November 2025 By admin

KPAI Dorong Deteksi Dini dan Dukungan Sekolah untuk Cegah Ekstremisme pada Anak

11 November 2025 By admin

Cristiano Ronaldo Tegaskan Akan Pensiun dalam Satu hingga Dua Tahun ke Depan

11 November 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025
  • Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik
  • PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus
  • Indonesia Sambut Resolusi DK PBB untuk Perdamaian Gaza
  • Skotlandia Akhiri Penantian 28 Tahun, Lolos Dramatis ke Piala Dunia 2026

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.