
Surabaya (Trigger.id) – Kebun Binatang Surabaya (KBS) kini memiliki koleksi baru berupa dua ekor singa putih (Panthera leo). Singa jantan bernama Zeus, berusia 1,5 tahun, dan singa betina bernama Kiara, yang berumur 1 tahun, telah ditempatkan di salah satu kandang kebun binatang tersebut, Minggu (15/12).
Kehadiran kedua singa putih ini diharapkan menambah daya tarik bagi pengunjung serta mendukung program konservasi dan edukasi yang dijalankan oleh KBS.
Singa putih (Panthera leo) adalah salah satu variasi langka dari singa Afrika, yang memiliki warna bulu pucat atau putih krem yang disebabkan oleh mutasi genetik resesif, dikenal sebagai leucisme. Tidak seperti albinisme, leucisme tidak memengaruhi pigmentasi mata, sehingga singa putih memiliki mata berwarna normal, seperti cokelat atau keemasan.
Singa putih berasal dari wilayah Timbavati dan Kruger National Park di Afrika Selatan. Daerah ini dikenal sebagai habitat asli singa putih. Keberadaan mereka pertama kali dilaporkan oleh penduduk lokal dan dicatat dalam budaya masyarakat Suku San serta suku-suku lain di Afrika Selatan yang menganggap singa putih sebagai makhluk suci.
Singa putih pertama kali dikenal dunia secara luas pada tahun 1970-an melalui buku “The White Lions of Timbavati” karya Chris McBride. Selama bertahun-tahun, singa putih di alam liar sangat jarang terlihat karena sifat mutasi yang resesif, yang memerlukan kedua induk membawa gen leucisme agar anaknya lahir putih.
Populasi Singa Putih
Populasi singa putih di alam liar sangat rendah dan dianggap hampir punah. Sebagian besar singa putih saat ini hidup di penangkaran atau kebun binatang, termasuk program konservasi khusus. Perkiraan populasi singa putih adalah:
- Di alam liar: Tidak ada angka pasti, namun diyakini hanya belasan ekor yang hidup di kawasan Timbavati dan sekitarnya.
- Di penangkaran atau konservasi: Sekitar 300 ekor, termasuk yang ada di kebun binatang dan program pembiakan di seluruh dunia.
Ancaman terhadap Populasi
- Perburuan liar: Singa putih dianggap trofi langka oleh pemburu.
- Hilangnya habitat: Kerusakan habitat di Afrika Selatan akibat aktivitas manusia mengancam keberlangsungan populasi singa.
- Inbreeding di penangkaran: Penangkaran sering kali mengandalkan pembiakan antar kerabat untuk mempertahankan mutasi leucisme, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Berbagai organisasi, seperti Global White Lion Protection Trust (WLT), berusaha melindungi singa putih di habitat aslinya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman genetik untuk kelangsungan hidup mereka. Sementara itu, kebun binatang di seluruh dunia, seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS), juga turut mendukung konservasi melalui program edukasi dan pembiakan.
Singa putih tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga menjadi simbol pelestarian biodiversitas dan penghormatan terhadap keanekaragaman hayati dunia. (bin)
Tinggalkan Balasan