
Surabaya (Trigger.id) – Pemerintah Kota Surabaya memastikan ketersediaan pangan di Kota Pahlawan dalam kondisi aman hingga delapan bulan ke depan. Kepastian ini disampaikan menyusul intensifikasi pengawasan harga, stok, dan keamanan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pemantauan dilakukan oleh Pemkot Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan Kepolisian, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tim gabungan turun langsung ke sejumlah titik strategis, seperti pasar tradisional, pangkalan LPG, toko modern, hingga distributor minyak goreng untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok.
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, menyampaikan hasil pemantauan menunjukkan harga komoditas pangan relatif stabil. Bahkan, beberapa bahan pokok tercatat mengalami penurunan harga dibandingkan pekan sebelumnya.
Ia menyebutkan harga cabai mulai turun, dengan cabai keriting berada di kisaran Rp60.000 per kilogram dan cabai besar Rp35.000 per kilogram. Harga telur ayam ras juga turun dari Rp33.000 menjadi sekitar Rp30.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi masih stabil, dengan kualitas premium sekitar Rp140.000 per kilogram dan non premium di kisaran Rp90.000–Rp100.000 per kilogram. Harga daging ayam juga mengalami penurunan menjadi sekitar Rp33.000 per kilogram.
Untuk komoditas beras, Agung memastikan stok dalam kondisi sangat aman. Berdasarkan indeks kecukupan pangan, Surabaya berada pada angka 8,3 yang menunjukkan cadangan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga delapan bulan ke depan. Meski minat terhadap beras SPHP menurun karena pergeseran konsumsi ke beras premium, pasokan secara keseluruhan tetap terjaga.
Terkait minyak goreng, khususnya MinyaKita, Agung mengakui adanya tantangan distribusi akibat tingginya permintaan masyarakat. Namun demikian, pasokan minyak goreng di Surabaya dipastikan masih mencukupi.
Selain memantau harga dan ketersediaan, pengawasan juga difokuskan pada aspek keamanan pangan, termasuk izin edar, kondisi kemasan, dan masa kedaluwarsa produk. Hasil pemeriksaan sejauh ini menunjukkan temuan masih dalam batas wajar.
Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan menjelang Natal dan Tahun Baru. Warga diminta berbelanja secara bijak untuk menghindari pemborosan dan potensi food loss, mengingat ketersediaan bahan pangan dipastikan aman dan mudah diperoleh. (bin)



Tinggalkan Balasan