
Perempuan diketahui lebih rentan terhadap penyakit Alzheimer dibanding laki-laki. Dari sekitar 7,2 juta penderita Alzheimer di Amerika Serikat, hampir dua pertiganya adalah perempuan. Kini, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam lemak omega-3—yang selama ini dikenal baik untuk kesehatan otak—mungkin memberikan perlindungan khusus bagi perempuan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer’s & Dementia pada Agustus lalu menganalisis kadar lipid darah dari lebih dari 800 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan dengan Alzheimer memiliki kadar lemak tak jenuh yang membawa omega-3 di dalam darah jauh lebih rendah dibanding laki-laki dengan kondisi serupa.
Omega-3 sendiri merupakan jenis lemak tak jenuh ganda yang berperan penting dalam pembentukan serta penguatan sel-sel otak. Karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya secara alami, omega-3 perlu diperoleh melalui makanan seperti ikan laut dalam atau suplemen.
Menurut pemimpin penelitian, Dr. Cristina Legido-Quigley dari King’s College London, temuan ini menegaskan bahwa perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan dapat memengaruhi perkembangan Alzheimer.
“Temuan kami menunjukkan perlunya pendekatan yang mempertimbangkan perbedaan jenis kelamin dalam memahami, mendiagnosis, dan mungkin mengobati Alzheimer,” ujarnya kepada Health.
Hubungan antara Lemak dan Alzheimer
Penelitian ini berangkat dari temuan sebelumnya yang menyebutkan bahwa hingga 45% kasus demensia dapat dicegah, dengan sekitar 7% terkait kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi. Hal tersebut mendorong tim untuk meneliti lebih dalam bagaimana metabolisme lemak berpengaruh terhadap kesehatan otak.
Dalam studi ini, darah dari 841 orang dianalisis untuk memeriksa 700 jenis lipid. Dari jumlah tersebut, 306 orang mengidap Alzheimer dan 165 mengalami gangguan kognitif ringan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan dengan Alzheimer memiliki kadar lemak jenuh paling tinggi dan kadar lemak tak jenuh pembawa omega-3 paling rendah. Menariknya, pada partisipan laki-laki tidak ditemukan perbedaan signifikan terkait komposisi lipid, baik mereka yang menderita Alzheimer maupun tidak.
“Penelitian ini menutup celah pengetahuan penting dengan menunjukkan bahwa hubungan antara lipid dan Alzheimer hanya ditemukan pada perempuan,” kata Legido-Quigley. Tercatat terdapat 32 perubahan signifikan pada lipid perempuan, namun tidak ada satu pun pada laki-laki.
Ahli saraf dari UCLA, Dr. Timothy Chang, menilai riset ini “dirancang dengan baik” dan memperkuat bukti bahwa lipid memang memiliki kaitan erat dengan Alzheimer pada perempuan.
Arah Penelitian ke Depan
Meski menunjukkan kaitan kuat, penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa rendahnya kadar omega-3 menjadi penyebab langsung Alzheimer. Selain itu, peserta penelitian seluruhnya berasal dari kalangan lansia di Eropa, sehingga hasilnya belum tentu berlaku untuk populasi global.
Ke depan, Legido-Quigley berencana melakukan uji klinis dengan melibatkan perempuan yang lebih muda untuk mengamati kadar lipid sejak awal. Penelitian lanjutan juga diharapkan dapat menjelaskan mengapa omega-3 tampak lebih melindungi perempuan daripada laki-laki.
Walau masih perlu bukti tambahan, para ahli sepakat bahwa mengonsumsi omega-3 tetap memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Disarankan untuk memperoleh omega-3 dari sumber alami seperti salmon, makarel, sarden, biji rami, chia seed, dan kacang kenari, dibandingkan suplemen. (ian)
Sumber: Health
Tinggalkan Balasan