• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Studi Terbaru: Diet Mediterania Bantu Meredakan Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

15 Juni 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Dalam diet Mediterania, orang mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, makanan laut, dan unggas. Foto: Health.

Surabaya (Trigger.id) – Diet Mediterania kembali menunjukkan manfaat kesehatannya yang luar biasa. Selain dikenal efektif dalam menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan demensia, kini sebuah studi terbaru mengungkap bahwa pola makan ini juga dapat membantu meredakan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurogastroenterology & Motility pada April lalu menunjukkan bahwa diet Mediterania berpotensi menjadi alternatif untuk menangani gejala umum IBS, seperti nyeri perut, kembung, diare, dan sembelit.

Selama ini, pasien IBS umumnya dianjurkan menjalani diet rendah FODMAP, sebuah pola makan yang terbukti efektif namun sangat ketat. Hal ini membuat banyak orang kesulitan untuk menerapkannya secara konsisten. Namun, menurut Dr. Prashant Singh, asisten profesor bidang penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Michigan, diet Mediterania bisa menjadi opsi yang lebih mudah diikuti bagi mereka yang tidak cocok dengan diet rendah FODMAP.

Peran Pola Makan dalam IBS

IBS merupakan gangguan pencernaan yang cukup umum, diperkirakan memengaruhi sekitar 15% orang dewasa di Amerika Serikat, meskipun hanya separuh yang mendapat diagnosis resmi. Salah satu penyebab utama IBS adalah ketidakseimbangan mikrobioma usus—triliunan mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan dan berperan penting dalam fungsi pencernaan.

Pola makan sangat memengaruhi komposisi mikrobioma tersebut. Ketika makanan yang dikonsumsi mampu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri baik, gejala IBS pun bisa berkurang secara signifikan.

Diet Rendah FODMAP: Efektif Tapi Ketat

Diet rendah FODMAP adalah metode eliminasi makanan yang bertujuan mengurangi gejala IBS. FODMAP merupakan singkatan dari jenis karbohidrat tertentu—oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol—yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, produk susu, dan gandum.

Pola makan ini dilakukan melalui tiga tahap:

  1. Eliminasi: Menghindari makanan tinggi FODMAP selama 2–6 minggu.
  2. Reintroduksi: Mengembalikan makanan tersebut satu per satu sambil memantau reaksi tubuh.
  3. Pemeliharaan: Menyusun pola makan jangka panjang berdasarkan sensitivitas yang telah diidentifikasi.

Menurut Dr. Helen Burton-Murray dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, diet rendah FODMAP mampu mengurangi fermentasi mikroba di usus besar, yang berujung pada pengurangan produksi gas dan meredakan gejala IBS.

Diet Mediterania: Solusi yang Lebih Fleksibel

Berbeda dari diet rendah FODMAP yang bersifat restriktif, diet Mediterania jauh lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diet ini mengadopsi pola makan tradisional masyarakat di kawasan Mediterania dan dikenal kaya akan makanan antiinflamasi yang mendukung pertumbuhan mikroba sehat di usus.

Komponen utama dari diet Mediterania meliputi:

  • Konsumsi tinggi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan
  • Pilihan protein dari ikan, unggas, serta produk susu rendah lemak
  • Penggunaan minyak nabati sehat seperti minyak zaitun
  • Pembatasan konsumsi gula tambahan, minuman manis, garam, makanan olahan, karbohidrat olahan, serta lemak jenuh dan daging olahan

Dengan pendekatan yang lebih seimbang dan fleksibel, diet Mediterania dinilai lebih mudah diterapkan dan tetap memberikan manfaat kesehatan, termasuk membantu meredakan gejala IBS.

Kesimpulan

Penemuan ini menambah daftar panjang manfaat diet Mediterania bagi kesehatan. Bagi penderita IBS yang kesulitan mengikuti diet rendah FODMAP, pola makan Mediterania bisa menjadi alternatif yang menjanjikan—lebih mudah diterapkan namun tetap berdampak positif bagi kesehatan saluran cerna. (bin)

Sumber: Health

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Diet Mediterania, Gejala, IBS, Sindrom Iritasi Usus Besar, Studi Terbaru

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

KPK Duga Korupsi Kuota Haji Khusus Terjadi pada 2023–2024

27 Juni 2025 By admin

Khutbah Jumat: Hakikat Taat yang Sesungguhnya

27 Juni 2025 By admin

Jazz dan Big Band, Harmoni Dinamis dalam Sejarah Musik Dunia

26 Juni 2025 By admin

Muharram, Sejarah dan Keutamaan Amal Di Dalamnya

26 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025: Harmoni Musik, Alam, dan Kesadaran Lingkungan di Surga Tersembunyi

26 Juni 2025 By admin

Mediator Gaza Intensifkan Upaya Gencatan Senjata, Meski Negosiasi Masih Buntu

26 Juni 2025 By admin

Begini Dahsyatnya Orang Bertawakal

26 Juni 2025 By admin

Tubuh Makin Tua, Makin Rentan Panas Ekstrem, Begini Cara Mencegahnya

26 Juni 2025 By admin

Menteri ESDM dan Pertamina Bahas Strategi Ketahanan Energi Dampak Konflik Iran-Israel

25 Juni 2025 By isa

Selat Hormuz, Nadi Energi Dunia

25 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juni 2025
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Mei    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Cristiano Ronaldo Tolak Piala Dunia Antarklub Demi Mimpi Terakhir di Piala Dunia 2026
  • AS Desak Israel Capai Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan di Gaza
  • Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital
  • Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan
  • Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.