
Oleh: dr. Ari Baskoro SpPD K-AI – Penulis buku Serial Kajian COVID-19 (tiga seri) dan Serba-serbi Obrolan Medis

“Mimpi unik” yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI ke-6, kontan mendapatkan banyak ragam tanggapan. Bersama Presiden Jokowi dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, SBY“bermimpi” naik kereta api.
Ketiga tokoh itu berbarengan menuju Stasiun Gambir. Ternyata karcis perjalanan ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur, telah disiapkan oleh Presiden RI ke-8. Ada sisi yang sangat menarik dari “mimpi” yang runut tersebut. Sebagai simbol kekeluargaan, sebelum memulai perjalanannya, mereka minum kopi bersama dengan Presiden RI ke-8.
Banyak orang beranggapan, bahwa mimpi tak ubahnya sebagai bunganya tidur. Tidak mempunyai makna apa-apa. Tetapi tidak sedikit pula orang yang berkeyakinan, bahwa mimpi justru dapat memberikan pesan-pesan tersendiri bagi kehidupan seseorang.Di tahun politik, mimpi seorang tokoh seperti SBY tersebut, bisa ditafsirkan dari banyak sisi. Dampaknya mungkin bisa memengaruhi suasana kontestasi Pemilu 2024.
Mimpi
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan pikiran dan emosi yang dialami selama tidur. Bisa bersifat intens atau emosional, hingga yang bernuansa sangat kabur, cepat berlalu, membingungkan, atau bahkan membosankan. Kadang kala mimpi tersebut bisa menyenangkan.Tetapi tidak jarang pula yang membawa pada suasana kesedihan, bahkan dapat memicu ketakutan (nightmare). Mimpi bisa memiliki narasi yang jelas, sementara banyak mimpi lainnya tampak tidak masuk akal sama sekali.Pada umumnya kejadian dalam mimpi, tidak akan terjadi dalam dunia nyata.
Panjangnya waktu mimpi cukup bervariasi. Umumnya sekitar 20-30 menit saja. Maknanya bisa sangat luas, tergantung pada waktu dan budaya masyarakat setempat. Ada pula yang berpendapat, mimpi sebagai firasat terjadinya suatu peristiwa pada masa yang akan datang. Entah itu bernuansa baik, atau sebaliknya yang bernuansa buruk. Sebagian orang meyakini, bahwa mimpi merupakan suatu petunjuk spiritual yang akan membawa seseorang memasuki dimensi yang berbeda.
Di luar topik yang berada didalam mimpi, pertanyaan yang justru paling mendasar adalah mengapa seseorang bermimpi ?Mimpi telah lama menjadi daya tarik para filsuf dan ilmuwan untuk menelitinya.Sigmund Freud sebagai tokoh psikoanalisis,menganggap mimpi adalah motivasi manusia yang tidak disadari. Itu merupakan stimulus/impuls terselubung dan kemudian mengendap di alam bawah sadar. Secara filosofis dikatakan, bahwa naluri manusia dapat dirasakan oleh kesadaran. Tetapi “anehnya”, hal itu tidak mampu dipahami secara sadar. Ibarat kita menyukai sesuatu, tetapi justru tidak mengetahui alasannya mengapa menyukai hal tersebut.
Ada mimpi yang tampaknya hanya sebagai pemenuhan suatu keinginan, atau harapan. Misalnya mimpi tentang terbang, dapat mewakili keinginan akan kebebasan. Ada pula mimpi menemukan kamar baru.Itu mungkin mengungkapkan keinginan akan suatu kesempatan, atau sesuatu hal yang baru.Secara ringkasnya menurut teori tersebut, mimpi sebagai ekspresi konflik atau keinginan/harapan yang ditekan.
Carl Gustav Jung, psikolog berkewarganegaraan Swiss, menguraikan mimpi sebagai semacam “energi berbentuk”. Dapat berupa emosi atau pikiran yang tidak jelas, dilepaskan oleh alam bawah sadar yang terdalam. Selanjutnya dimasukkan ke dalam suatu narasi oleh bagian otak yang lebih tinggi. Mimpi adalah cara otak membuang data berlebih, menggabungkan informasi penting, atau membuat kita tetap waspada terhadap suatu bahaya.Halitu dianalogikan seperti pembersihan ingatan yang tidak bergunapada saattertentu dan menyimpannya sebagaicache yang berharga. Proses tersebut terjadi pada bagian otak tertentu, antara hippocampus yang mengendalikan ingatan dan neokorteks yang mengatur pemikiran tingkat tinggi.
Allan Hobson dan Mc Clarley berpendapat, aktivitas otak saat fase tidur REM/rapid eye movement (tidur nyenyak), memiliki kesamaan dengan saat dalam keadaan sadar. Sirkuit otak tetap memiliki aktivitas yang normal, sama seperti saat kita terbangun. Karena itupada waktu bermimpi, mempunyai respons emosi yang nyata. Dalam fase ini, otak juga akan dapat mengakses long-term memory.Secara fisiologis dapat memilah dan memilih struktur pengetahuan dalam fragmen-fragmen kecil, membentuk narasi dan cerita. Beberapa latar belakang tempat/lokasi di dalam mimpi, mungkin pernah dilihat oleh orang yangbermimpi tersebut. Hobson berpendapat, mimpi dapat memberikan pengalaman dan ide-ide baru pada seseorang tersebut.
Peran mimpi
Mimpi ternyata ada manfaatnya. Bunga tidur itu dapat bermanfaat dalam mengkonsolidasikan kenangan. Fungsi lainnya dapat memproses emosi, mengekspresikan keinginan terdalam, dan mendapatkan latihan menghadapi bahaya. Banyak peneliti yang juga meyakini, bahwa mimpi penting untuk kesehatan mental, emosional, dan fisik. Fungsi mimpi yang jauh lebih produktif adalah pada pemecahan suatu masalah. Itu karena otak yang sedang tidur, terus mengerjakan pekerjaan yang ditangani oleh pikiran yang aktif di siang hari. Tapi tidak sedikit pula ilmuwan yang mengatakan, mimpi tidak memiliki tujuan nyata.
Pada mayoritas kasus, mimpi tidak memengaruhi prosestidur. Bermimpi adalah bagian dari tidur yang sehat dan umumnya dianggap sebagai hal yang fisiologis, serta tidak ada efek negatifnya. Tetapi mimpi buruk adalah pengecualian. Bila hal itu berulang terjadi, dapat menyebabkan seseorang akan menghindari tidur. Dampaknya bisa memicu terjadinya insomnia.
Dalam adat Jawa tradisional, mimpi diyakini mempunyai arti tersembunyi. Bagi yang ingin mengetahui maknanya, dapat mencermatinya dalam suatu buku primbon.
Menurut ajaran Islam, takwil/menafsir mimpi bukanlah suatu hal klenik atau tabu. Nabi Yusuf AS. adalah sosok Nabi yang dikenal sebagai penafsir mimpi. Secara filosofis, mimpi bisa digunakan untuk mengukur kadar kejujuran seseorang. Semakin jujur seseorang ketika terjaga, semakin benar pula mimpi dalam tidurnya.
Meski“hanya” suatu mimpi, namun apabila menyangkut mimpi seorang SBY, tentu menjadi suatu komoditas politik yang menarik. Tidak mengherankan bila kemudian muncul seribu satu tafsir, terhadap mimpi tersebut.Narasinya pun tergantung dari kelompok mana yang menafsirkannya. Semoga mimpi naik kereta api yang membawa penumpang para tokoh negara kita itu, akan terus melaju menuju stasiun kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia.
Tinggalkan Balasan