
Mojiang, Yunnan (Trigger.id) — Di tengah semarak budaya yang terus dijaga, sebuah tradisi rakyat yang unik dan penuh makna kembali digelar di Wilayah Otonom Etnis Hani, Mojiang, Kota Pu’er, Provinsi Yunnan, China barat daya, pada Jumat, 2 Mei 2025. Tradisi ini dikenal dengan sebutan “menghitamkan wajah”, sebuah ritual tahunan yang bukan hanya meriah, tetapi juga sarat akan harapan baik bagi para pesertanya.
Wajah-wajah yang diolesi warna hitam bukan sekadar menjadi tontonan khas, melainkan lambang dari doa kolektif masyarakat setempat untuk keberuntungan dan berkah di masa mendatang. Dalam suasana penuh kegembiraan, warga—baik tua maupun muda—turut ambil bagian dalam ritual saling menghitamkan wajah satu sama lain. Mereka menyambutnya dengan senyum lebar dan tawa ceria, seolah mengamini bahwa kegelapan di wajah bisa menjadi awal dari terang yang diharapkan.
Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya etnis Hani, yang dikenal menjaga erat nilai-nilai leluhur. Selain sebagai bentuk pelestarian adat, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat ikatan sosial di antara masyarakat, menciptakan suasana solidaritas dan kebersamaan.
Seiring berjalannya waktu, perayaan ini juga menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menyaksikan langsung kekayaan budaya tradisional China. Tak sedikit yang ikut serta, membaur bersama warga lokal, dan merasakan langsung kehangatan tradisi tersebut.
Tradisi “menghitamkan wajah” di Mojiang bukan sekadar peristiwa budaya tahunan, tetapi juga perwujudan harapan manusia akan kehidupan yang lebih baik, dituturkan melalui simbol-simbol sederhana namun penuh makna. Di balik wajah yang menghitam, tersimpan semangat yang terang: semangat untuk terus berharap, berbagi, dan menjaga warisan budaya agar tetap hidup sepanjang zaman. (ian)
Tinggalkan Balasan