
Surabaya (Trigger.id) – Musim panas tahun ini datang dengan gelombang panas ekstrem di berbagai wilayah Amerika Serikat, dengan suhu mencapai lebih dari 38°C (100°F). Badan Meteorologi Nasional bahkan memprediksi musim ini akan lebih panas dari biasanya. Bagi kelompok lansia, kondisi ini sangat membahayakan.
Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh kasus kematian akibat panas ekstrem di AS terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kematian akibat panas pada kelompok usia 65 tahun ke atas meningkat hingga 85% antara tahun 2000 dan 2021. Ini bukan kebetulan, melainkan karena proses penuaan membuat tubuh semakin sulit beradaptasi terhadap suhu tinggi.
Kenapa Lansia Lebih Rentan Terhadap Panas?
1. Sirkulasi Darah yang Tidak Seefisien Dulu
Saat suhu meningkat, tubuh mendinginkan diri dengan mengalirkan darah ke permukaan kulit dan memicu keringat. Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan jantung dan pembuluh darah untuk melakukan proses ini menurun. Akibatnya, tubuh lansia lebih kesulitan menurunkan suhu internal.
2. Kemampuan Berkeringat Menurun
Penuaan menyebabkan kulit menipis dan saluran kelenjar keringat menjadi lebih dekat ke permukaan. Ditambah dengan hilangnya kolagen, saluran ini tertekan sehingga produksi keringat terganggu. Padahal, keringat sangat penting dalam mendinginkan tubuh secara alami.
3. Mudah Dehidrasi
Rasa haus cenderung menurun pada usia lanjut. Fungsi ginjal juga ikut melemah, menyebabkan kesulitan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Bahkan sejak usia 40-an, fungsi penyaringan ginjal sudah mulai menurun. Ditambah lagi, banyak lansia mengonsumsi obat-obatan seperti diuretik atau obat penenang yang memperparah risiko dehidrasi.
4. Penyakit Kronis dan Obat-Obatan
Penyakit jantung, paru-paru, ginjal, gangguan elektrolit, dan gangguan kognitif membuat tubuh lebih rentan terhadap stres panas. Obat-obatan yang biasa dikonsumsi juga bisa memperburuk efek panas.
Baca juga: Kopi Bantu Panjangkan Umur dan Sehat Di Masa Tua
Gejala yang Harus Diwaspadai
Penyakit akibat panas biasanya diawali dengan sakit kepala. Gejala lain meliputi:
- Mulut kering
- Pusing
- Lemas
- Kebingungan
- Detak jantung cepat
- Nyeri dada (bisa mengindikasikan serangan jantung)
Langkah Cepat Jika Terkena Dampak Panas
Jika mulai mengalami gejala, segera lakukan langkah berikut:
- Basuh wajah dan leher dengan air dingin.
- Tempelkan kompres atau es di pergelangan tangan, dada atas, punggung atas, dan pangkal leher.
- Siapkan kain basah beku sebelumnya untuk dipakai saat tidur atau saat cuaca sangat panas.
Jika gejala tak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis. Panas berlebih bisa berubah menjadi heat stroke, kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan seperti cairan infus serta obat penunjang fungsi organ.
Meski usia tidak bisa dihentikan, kita tetap bisa mengurangi risiko dari panas ekstrem dengan persiapan dan kewaspadaan. Jika Anda atau orang terdekat berusia lanjut, pastikan tetap terhidrasi, berada di ruangan sejuk, dan mengenali gejala sejak dini. Jaga keselamatan saat cuaca memanas!. (ian)
Sumber: Health, Journal of Exercise Science and Fitness
Tinggalkan Balasan