
Oleh: Hafidz Bintang Alfarisi (Konten Kreator Trigger.id)

Isi langit bumi itu macam-macam. Ada orang kaya menjadi miskin, ada orang miskin tiba-tiba kaya, ada orang berilmu menjadi muridnya orang bodoh, ada orang bodoh memimpin organisasi dan seterusnya.
Sesungguhnya semua itu dimaksudkan agar manusia menyadari bahwa Allah SWT itu maha segalanya.
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. ( Al Baqarah: 20).
Ada anak kiai menjadi kiai, ada yang tidak menjadi kiai, ada yang sudah menjadi kiai kemudian berubah menjadi tidak kiai. Pokoknya urusan dunia ini dibrédél dibolak-balik oleh Allah agar manusia menyadari kekuasaan Allah tersebut tak terbatas.
Perkataan ulama tafsir, bahwa taruhan lafadz pertama itu adalah hakekat. Misalnya hidup. Hakekat hidup itu ya bernafas atau ambegan. Lalu mati dalam ilmu Mantiq artinya ya tidak hidup. Dalam bahasa medis dikatakan berhentinya detak jantung.
Kemudian agama menyatakan fakta yang tak terbantahkan oleh apapun. Misalnya, ada orang meninggal. Orang tersebut meninggal karena terpisahnya ruh dengan jasad. Jadi yang meninggal adalah jasad, sementara ruhnya tidak pernah mati karena sendiri artinya kehidupan. Orang sekuler sekalipun setuju bahwa meninggal atau mati itu adalah berpisahnya antara jasad dan ruh.
Makanya ketika orang tasawuf ditanya mati itu apa?. Mereka menjawab mati itu tidak ada. Karena sejatinya ruh tersebut tidak pernah mati.
Hanya gara-gara kita memiliki jasad, maka menurut ahli tasawuf jasad itu merepotkan. Hanya gara-gara punya jasad, maka hal-hal yang sebenarnya tidak penting kita anggap penting. Harta penting, jabatan penting, status sosial penting dan seterusnya. Padahal semuanya tidak kekal dan akan hilang seperti halnya jasad kita.
Memahami itu semua tujuannya adalah menyadarkan manusia. Bahwa manusia tersebut kecil. Ilmunya terbatas, kekuasaannya terbatas, dan segalanya juga terbatas.
Sementara kekuasaan Allah tak terbatas. Allah berkuasa atas segalanya. Jangankan hanya membuat orang miskin jadi kaya dan sebaliknya. Allah berkuasa atas apa saja yang ada di jagat Raya ini. Allah mengatur semuanya tanpa bantuan siapapun, termasuk hidup matinya mahluk.
Tinggalkan Balasan