
Editor: Aditya Akbar Hakim S.Pd
Di masa kemarau, ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai karena cenderung lebih sering muncul atau meningkat prevalensinya. Beberapa penyakit yang umum terjadi selama masa kemarau adalah:
- Heat stroke (stroke panas): Heat stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis dan tidak dapat diatur dengan baik oleh mekanisme termoregulasi tubuh. Hal ini dapat terjadi karena paparan terlalu lama pada suhu yang tinggi. Gejala heatstroke meliputi demam tinggi, kepala pusing, kebingungan, mual, kulit kemerahan, dan kehilangan kesadaran. Heatstroke dapat mengancam nyawa dan memerlukan perawatan medis segera.
- Dehidrasi: Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Hal ini dapat terjadi lebih sering selama musim kemarau karena suhu yang tinggi dan paparan sinar matahari yang intens. Gejala dehidrasi termasuk mulut kering, haus berlebihan, pusing, kelelahan, dan kurangnya buang air kecil. Penting untuk minum cukup air dan menjaga kecukupan hidrasi selama musim kemarau.
- Conjunctivitis (mata merah): Konjungtivitis, atau mata merah, adalah peradangan pada lapisan tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan sekret mata yang terinfeksi. Musim kemarau yang berdebu dan alergen dalam udara juga dapat memicu konjungtivitis alergi. Gejala meliputi mata merah, gatal, berair, dan dapat disertai dengan keluarnya sekret mata. Menghindari kontak dengan mata yang terinfeksi dan menjaga kebersihan tangan dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
- Infeksi saluran pernapasan atas: Selama musim kemarau yang kering, udara cenderung lebih kering, yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, flu, dan sinusitis. Penting untuk menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan menjaga kekebalan tubuh dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
- Penyakit kulit: Kulit cenderung mengalami masalah selama musim kemarau karena paparan sinar matahari yang intens, kekeringan udara, dan polusi. Beberapa masalah kulit yang umum selama musim kemarau termasuk kulit kering, gatal-gatal, ruam panas, dan eksaserbasi penyakit kulit seperti dermatitis atopik atau psoriasis. Penting untuk menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap yang sesuai, melindungi kulit dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya, dan menghindari mandi air panas yang berlebihan yang dapat mengeringkan kulit.
Cuaca panas dan saat suhu udara terus naik, risiko serangan panas juga meningkat. Heatstroke adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. “Biasanya, tubuh Anda mampu mengatur suhunya,” kata Scott Youngquist, MD, seorang dokter pengobatan darurat di University of Utah Health. “Namun, dengan cuaca panas, hal itu (pengaturan suhu tubuh secara alami) bisa berhenti , sehingga suhu tubuh tetap terlalu tinggi.”
SIAPA YANG BERISIKO TERHADAP HEAT STROKE?
Kontak yang terlalu lama dengan suhu tinggi adalah penyebab utama serangan panas, tetapi ada beberapa faktor yang meringankan juga. “Orang tua adalah yang paling rentan,” kata Matthew Steimle, DO, seorang dokter darurat anak di University of Utah Health. “Tapi penyakit panas juga signifikan di kalangan orang muda yang sehat. Heatstroke akibat aktivitas kemungkinan besar terjadi pada orang muda yang sehat yang terlibat dalam aktivitas fisik yang berat.”
APA PENYEBAB PENINGKATAN RISIKO HEAT STROKE?
Lingkungan Anda dan bahkan apa yang Anda kenakan dapat berperan. Pakaian yang lebih gelap yang tidak memungkinkan aliran udara ke kulit dapat meningkatkan kemungkinan serangan panas. Ruang terbatas dan tidak berventilasi juga dapat meningkatkan risiko Anda. Meskipun Anda mungkin menganggap pantai atau gurun sebagai tempat utama serangan panas, pusat kota juga menyimpan bahaya yang sama.
“Pulau panas terjadi di permukaan dan di atmosfer, Pada musim panas yang terik, matahari dapat memanaskan permukaan perkotaan yang kering dan terbuka, seperti atap dan trotoar, hingga suhu yang lebih panas daripada udara,” kata Steimle.
Efek pulau panas dapat dilihat setiap saat, tetapi paling sering terjadi pada siang hari saat matahari bersinar. Saat itulah Anda harus sangat berhati-hati.
APA SAJA GEJALA HEAT STROKE?
Gejala heat stroke mirip dengan heat exhaustion tetapi lebih parah. Daintaranya:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Pusing
- Seringkali mual
Beberapa orang mungkin merasa bingung, kehilangan kesadaran, kesulitan berjalan, atau menderita kejang. Saat Anda mengalami situasi berbahaya seperti itu, tindakan pendinginan normal seperti pindah ke tempat teduh atau minum air, tidak akan berhasil. Ini adalah saatnya Anda membutuhkan bantuan darurat.
BAGAIMANA ANDA DAPAT MENGHINDARI HEAT STROKE?
Cara terbaik untuk menghindari heat stroke adalah tetap menjaga kesejukan udara dan tubuh terhidrasi. “Pastikan Anda minum banyak air,” kata Youngquist. “Haus berarti tubuhmu sudah mengalami dehidrasi, jadi cobalah untuk tidak sampai ke titik itu.” Selama musim panas, cobalah untuk tidak terkena sinar matahari langsung. Jika itu tidak memungkinkan, istirahatlah sejenak untuk menenangkan diri.
KETIKA TERJADI HEAT STROKE…
Saat serangan panas (heat stroke) terjadi, segera lakukan pendinginan dan dapatkan perawatan medis. “Pakaian harus dilepas, dan pasien harus dibawa ke fasilitas darurat (UGD rumah sakit) dengan kendaraan terbuka atau ber-AC,” kata Steimle. “Es kompres bisa diletakkan di leher, selangkangan, atau ketiak. Menyemprot pasien dengan air hangat dan menggunakan kipas angin juga bisa sangat membantu.”
Tinggalkan Balasan