• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Munculnya Kembali Monkeypox, Picu Kekhawatiran Baru

25 Oktober 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi virus Monkeypox. Foto: www.thedailybeast.com
Oleh : Ari Baskoro*

Indonesia kembali dikejutkan dengan terkonfirmasinya penyakit cacar monyet (monkeypox/Mpox). Hingga 24 Oktober 2023, ada sembilan kasus yang sudah bisa dipastikan terpapar Mpox. Semua kasus berjenis kelamin laki-laki dan berada di Jakarta. Rentang usianya  berkisar antara 25 hingga 39 tahun.Satu kasus Mpox untuk pertama kalinya, terdeteksi pada bulan Agustus 2022. Kasus tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Temuan delapan kasus lainnya diawali tanggal 13 Oktober 2023. Semuanya kini sedang dalam proses isolasi dan perawatan. Tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri di antara mereka, terutama ke negara-negara endemis Mpox. Semua kasus tersebut, juga tidak memiliki riwayat kontak/interaksi antar mereka. Tetapi mayoritas mereka adalah orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual. Fakta-fakta tersebut mengasumsikan adanya sumber penularan yang berasal dari dalam negeri, sekaligus menegaskan itu bukanlah kasus impor. Keseluruhan fenomena yang tidak biasanya ini, memicu kekhawatiran baru.

Sejatinya Mpox merupakan penyakit endemis yang terutama melanda kawasan hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat. Negara-negara tersebut antara lain adalah,Republik Afrika Tengah, Kongo, Nigeria, Kamerun, Gabon, Ghana, Sudan, serta beberapa negara Afrika lainnya. Tetapi sejak tahun lalu, tepatnya tanggal 13 hingga 21 Mei 2022, sudah terdeteksi merambahke beberapa negara Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.Semua negara tersebut, bukanlah negara endemis Mpox. Lazimnya  penularan biasa terjadi pada para pelancong yang baru saja mengunjungi area endemis. Tetapi “anehnya”kasus-kasus yang terpapar Mpox saat itu,  tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah endemis. Singkatnya, fenomena tersebut sama seperti yang terjadi pada kasus Mpox di Jakarta saat ini.

Sejak tanggal 23 Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Mpox sebagai masalah darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Itu bisa mengartikan bahwa strategi kesehatan masyarakat belum efektif, dalam membatasi penyebaran Mpox. Perubahan iklim global, diduga ikut memengaruhi risiko penyebaran penyakit virus (termasuk virus zoonosis) lintas spesies.

Ada beberapa faktor lainnya yang juga perlu menjadi bahan kajian para ahli dan pengambil kebijakan. Infeksi Mpox akhir-akhir ini memiliki tren tampilan klinis yang tidak khas, sebagaimana yang dulu dikenal. Sangat mungkin hal itu berkaitan dengan perubahan pola biologi virus ataupun manusia, atau bahkan keduanya. Munculnya kembali Mpox, bisa terkait pula dengan memudarnya daya imunitas terhadap cacar, menggeliatnya kembali aktivitas pariwisata, dan pola interaksi antar manusia.

Seperti telah banyak diberitakan, kasus yang merebak di berbagai negara di dunia tahun 2022, memiliki pola epidemiologi yang relatif berbeda.Melonjaknya kasus Mpox saat itu,mayoritas terjadi pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) atau biseksual. Meski demikian, cacar monyet bukan tergolong sebagai penyakit menular seksual (PMS). Cara penularan lainnya, bisa melalui kontak erat antar manusia, melalui kulit yang lecet, saluran napas, serta selaput lendir mata, hidung, dan mulut. Benda-benda sekitar lingkungan hidup manusia, juga bisa menjadi media penularan. Misalnya tempat tidur yang mengandung cairan tubuh atau droplet/percikan lendir saluran napas. Hewan (tupai, tikus, primata/monyet), bisa menularkan virus Mpox, melalui gigitan atau cakaran. Cara penularan lainnya bisa melalui makan daging/produk hewan terinfeksi yang tidak dimasak secara optimal, atau penularan dari seorang ibu pada janin yang dikandungnya.

Penyebab

Pada dasarnya Mpox merupakan penyakit zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia). Penyebabnya adalah virus monkeypox yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini masih dalam satu “keluarga” dengan smallpox(virus variola/cacar) maupun cowpox (cacar sapi). Ada anggota “keluarga” virus lainnya, yakni buffalopox (cacar kerbau) dan vaccinia.Smallpox merupakan virus penyebab penyakit cacar (variola)yang mematikan.

Wabah cacar yang terjadi selama abadke-20,bertanggung jawab atas 300 juta hingga 500 juta kematian.Pada awal tahun 1950, cacar menjangkiti sekitar 50 juta penduduk per tahunnya di seluruh dunia. Tindakan vaksinasi masal yang sukses sepanjang abad ke-19 dan ke-20, berhasil meredam keganasan cacar. Akhirnya pada tahun 1979, WHO mendeklarasikan bahwa dunia telah bebas dari cacar. Wabah tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan. Diperlukan waktu hingga 200 tahun lamanya untuk bisa melakukan eradikasi. Sejak saat itulah vaksinasi cacar telah dihentikan.

Gejala

Masa inkubasi Mpox, berkisar antara lima hingga 24 hari. Demam sering kali mengawali gejala penyakit. Selanjutnya akan diikuti dengan sakit kepala hebat, nyeri punggung, nyeri otot, dan rasa lemas yang sangat. Dua hingga empat hari kemudian, muncul ruam-ruam pada wajah yang segera menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk pada selaput lendir.Area telapak tangan dan telapak kaki, merupakan target sasaran yang dominan. Lesi-lesi tersebut terasa gatal dan nyeri. Bentuknya semacam lentingan-lentingan kecil, mirip jaringan kulit yang melepuh, dan berisi cairan bening (vesicle). Selanjutnyavesicleitu akan berubah, berisi cairan kekuningan seperti nanah (pustula). Setelah melalui beberapa tahap perubahan, akhirnya lesi tersebut mengering menjadi keropeng (krusta) dan rontok.Lesi yang sembuh meninggalkan bekas semacam jaringan parut yang disertai perubahan warna ( hiperpigmentasi atau hipopigmentasi).

Pembengkakan pada kelenjar getah bening sering terjadi di beberapa lokasi (seputar leher, ketiak, dan selangkangan). Seluruh gambaran klinis tersebutakan pulih kembali secara bertahap, dalam waktu dua hingga empat minggu. Meski tidak separah cacar/variola, cacar monyet bisa menimbulkan komplikasi/penyulit medis. Risiko itu bisa terjadi, terutama pada seseorang dengan imunitas yang terganggu (misalnya pada HIV, anak-anak, ibu hamil, dan diabetes).

Cacar monyet tergolong penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limitingdisease). Risiko mortalitasnya sebesar tiga hingga enam persen.

Rangkaian peningkatan kasus yang terjadi sejak 2022, menunjukkan pola yang tidak biasa terjadi. Ruam yang timbul hanya terjadi di seputar area genital dan sekitar dubur.Gejala awalnya pun lebih ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali. Dampaknya bisa luput dari diagnosis dini, sehingga tindakan mengisolasi juga sering terlambat. Risiko penularannya pun semakin meningkat.

Pencegahan

Menghindari kontak dengan hewan yang dicurigai telah terpapar virus atau benda-benda yang terinfeksi, penting untuk segera dilakukan. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), masih merupakan modalitas utama pencegahan.

Vaksin yang dikembangkan untuk mencegah seseorang terpapar cacar, terbuat dari virus vaccinia yang dilemahkan. Vaksin tersebut tidak akan menimbulkan penyakit, efek sampingnya tergolong ringan, tetapi mampu menginduksi imunitas yang protektif. Daya proteksinya bersifat silang di antara anggota genus Orthopoxvirus.

Vaksinasi spesifik yang ditujukan khusus untuk Mpox belum tersedia. Meski demikian, seseorang yang pernah mendapatkan vaksin cacar, menunjukkan tingkat imunitas silang terhadap Mpox dengan efektivitas hingga 85 persen.

Menurut WHO, vaksinasi masal untuk mencegah Mpox saat ini belum diperlukan. Khususnya hanya direkomendasikan pada seseorang yang kontak dengan sumber penularan dan kelompok risiko tinggi ( tenaga kesehatan yang menangani kasus Mpox dan staf laboratorium). Tindakan preventif ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintahnya masing-masing.            

Semoga respons yang cepat dan tepat dari pemerintah, dapat mencegah meluasnya cacar monyet di Indonesia.

—–o—–

*Penulis:

Staf pengajar senior di:

  • Divisi Alergi-Imunologi Klinik – Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo
  • Prodi Magister IKESOR (Ilmu Kesehatan Olah Raga) Unair – Surabay

Penulis buku:

  • Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:cacar monyet, Kekhawatiran Baru, Laki-laki, Monkeypox, Virus Monkeypox

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Sarapan Terlambat Dikaitkan dengan Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

26 November 2025 By admin

Lebih dari 700 Peserta Meriahkan Parade SFF 2025 di Kota Lama Surabaya

25 November 2025 By admin

Pelunasan Haji Tahap Pertama Dibuka hingga 23 Desember

25 November 2025 By admin

MUI Tetapkan Fatwa Rekening Dormant untuk Kemaslahatan Umum

25 November 2025 By admin

Ibadah di Antara Dua Notifikasi: Ketika Teknologi Menguji Kekhusyukan Kita

24 November 2025 By admin

Gol Tunggal Pulisic Menangkan AC Milan dalam Derby della Madonnina

24 November 2025 By admin

Arteta Puji Hattrick Eze: “Itu Buah Kerja Keras, Bukan Kebetulan

24 November 2025 By admin

Legenda Kiper Timnas Ronny Pasla Tutup Usia

24 November 2025 By admin

Mentan Tegaskan Percepatan Swasembada dan Tindak Tegas Impor Beras Ilegal

24 November 2025 By admin

KH Anwar Iskandar Terpilih Pimpin MUI 2025–2030

23 November 2025 By admin

Dua Gol Barnes Bungkam Manchester City 2-1

23 November 2025 By admin

PWI–Polri Gelar Anugerah Jurnalistik Sambut HPN 2026

23 November 2025 By admin

Barcelona Libas Bilbao 4-0 di Camp Nou

23 November 2025 By admin

Gus Yahya Tanggapi Isu Pemakzulan di Tengah Rakor PWNU

23 November 2025 By admin

Lalampa Toboli: Aroma Kampung Halaman yang Kini Dilindungi Negara

22 November 2025 By admin

Kemenangan Fátima Bosch di Miss Universe 2025 Simbol Perjuangan Perempuan Meksiko

22 November 2025 By admin

Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud

22 November 2025 By admin

Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona

22 November 2025 By admin

KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

21 November 2025 By admin

Sengketa Tanah EV Surabaya Masuki Babak Baru, Wali Kota Eri Dampingi Warga di Rapat DPR

21 November 2025 By admin

Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi untuk Libur Nataru 2025/2026

21 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Ketika Ujian dan Cobaan Hidup Datang

21 November 2025 By admin

Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional

20 November 2025 By zam

Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos

20 November 2025 By admin

Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK

20 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Satpol PP Surabaya Tertibkan PKL dan Parkir Liar di Jalan Johar–Sulung
  • Manfaat dan Risiko Bayam bagi Kesehatan
  • Chelsea vs Arsenal: Laga Penentu Langkah The Gunners di Liga Inggris
  • Portugal Juara Piala Dunia U-17 2025 Usai Tundukkan Austria 1-0
  • Arsenal Pertahankan Rekor Sempurna di Liga Champions

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.