• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Post-COVID-19 Society Dalam Debat Capres-Cawapres

29 Desember 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Tahap demi tahap agenda Pemilihan Umum 14 Februari 2024 terus bergulir. Post-COVID-19 society, dipilih sebagai suatu topik kesehatan yang akan dibahas dalam perdebatan Capres-Cawapres.

Bagaimana mengelola dampak luar biasa akibat pandemi pada periode pasca pandemi COVID-19, menjadi visi penting calon pemimpin bangsa ini yang mestinya diketahui publik.

Tidak diragukan lagi, pandemi COVID-19 yang diawali pada akhir tahun 2020, mengakibatkan penderitaan bagi kehidupan manusia.

Banyak orang di seluruh dunia mengalami trauma, keterkejutan, kecemasan, dan ketakutan. Imbasnya memicu terjadinya isolasi sosial, kerentanan finansial, kekerasan, kejahatan, serta masalah sosial lainnya. Demikian pula dampak ikutannya terhadap masalah kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat, bisa berlangsung dalam jangka panjang.

Saat pandemi, krisis kesehatan yang mengganggu kehidupan setiap manusia, segera berubah menjadi krisis kemanusiaan, ekonomi, dan sosial. Semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali, mengalami tekanan dan tantangan berat. Meski demikian, ada sebagian kelompok masyarakat tertentu yang terkena dampak lebih berat. Mereka adalah warga yang “terpinggirkan” dan rentan (kemiskinan, lansia, penyandang disabilitas,).

Hal yang sama terjadi juga pada tuna wisma, orang-orang terlantar, dan warga yang tidak memiliki akses terhadap air bersih. Imbas gangguan sosial dan ekonomi yang sangat besar, memaksa terjadinya transformasi cepat pada masyarakat global.

Efek pandemi memicu ketimpangan dan kesenjangan sosial yang berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Utamanya terjadi pada negara-negara berpendapatan rendah atau negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kondisi perekonomian diperburuk oleh faktor kehilangan pekerjaan (terutama sektor informal), pemotongan gaji, berkurangnya kesempatan kerja yang terjadi selama periode pembatasan sosial. Kementerian Kesehatan memperkirakan, ada sekitar 24 juta tenaga kerja dari sektor informal di tanah air yang harus kehilangan pekerjaan.

Saat itu negara kita menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kemudian beralih menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pandemi COVID-19 juga mengungkapkan besarnya kesenjangan digital. Adanya PPKM, memaksa aktivitas publik dan kehidupan sosial, lebih banyak menggunakan internet. Itu dilakukan mulai dari membeli makanan/ keperluan sehari-hari, bekerja dari rumah, hingga sistem pembelajaran. Kegiatan belajar dan mengajar, beralih dari tata cara tradisional/tatap muka ke modalitas online/daring.

Namun demikian, efektivitas kegiatan tersebut bergantung pada ketersediaan infrastruktur, konektivitas internet, dan kompetensi/keterampilan menggunakan perangkat komputer. Kesulitan terutama tetap dialami oleh masyarakat pedesaan dalam mengakses fasilitas daring. Bagi pelajar, penutupan sekolah berakibat pada hilangnya kehidupan sosial antar kelompok sebaya. Sejumlah remaja dan anak-anak, terutama perempuan, berada dalam ancaman putus sekolah.

Fasilitas pelayanan kesehatan mengalami tekanan hebat saat pandemi berlangsung. Kesenjangan dalam mengakses pelayanan kesehatan, berimbas pada memburuknya kualitas kesehatan masyarakat. Hal itu terutama terjadi pada segmen masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi.

Saat pandemi berlangsung, hampir semua sumber daya bidang kesehatan yang kita miliki, difokuskan bagi mitigasi dampak pandemi. Akibatnya, pengelolaan kasus-kasus medis non- COVID-19 menjadi relatif terbengkalai. Itu terjadi mulai dari layanan pencegahan penyakit (misalnya program imunisasi nasional), pengelolaan penyakit kronis ( kanker, diabetes, hipertensi, kardiovaskuler, ginjal, gangguan sistem imun), hingga layanan darurat.

Problem kesehatan mental dan penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika, zat adiktif), juga menjadi terabaikan. Sebagai imbasnya, semua masalah kesehatan tersebut tampak mencuat pasca pandemi. Contohnya terjadi penurunan yang signifikan pada imunisasi rutin lengkap pada anak saat pandemi. Karena itu, sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia menjadi berisiko terpapar difteri, tetanus, campak, rubela, dan polio.

Terhambatnya program pengendalian penyakit kronis (Prolanis), berdampak memicu pemburukan penyakit atau komplikasi yang efeknya dirasakan hingga kini.

Kerugian besar didapatkan pula pada penyandang kanker. Konsekuensinya probabilitas kesembuhan melalui operasi, kemoterapi, atau radiasi , menjadi tertekan akibat pandemi. Keterlambatan penanganan, memicu peningkatan stadium kanker yang berujung pada risiko kematian. Perubahan kesehatan mental terkait pandemi COVID-19, telah diteliti secara luas. Dampaknya bisa memantik risiko terjadinya depresi, kecemasan, insomnia, stres akut atau gangguan stres pasca trauma.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perilaku bunuh diri, adalah masalah kesehatan mental yang relatif lebih sering ditemui sebagai imbas pandemi. Salah satu penyebabnya adalah tekanan ekonomi. Berdasarkan perkiraan Bank Dunia, pandemi menyebabkan 88 hingga 115 juta orang di seluruh dunia dalam kemiskinan ekstrem, pada tahun 2020.

Meski tidak seluruhnya terkait dampak pandemi, isu kesehatan mental menjadi banyak diperbincangkan di negara kita saat ini. Prevalensi gangguan kesehatan mental penduduk Indonesia terbilang memprihatinkan. Angkanya mencapai 20 persen. Setidaknya kondisi tersebut berimbas pada meningkatnya risiko kasus KDRT dan bunuh diri.

Data statistik Pusat Informasi Kriminal Nasional Kepolisian Republik Indonesia (Pusiknas Polri), menunjukkan angka bunuh diri di Indonesia meningkat signifikan. Kesimpulan itu diperoleh melalui rentang waktu tahun 2018 hingga 2023.

Membangun kembali masyarakat yang lebih baik

Sejarah menunjukkan, bahwa pandemi pada masa lampau dan krisis lainnya, dapat menjadi katalis untuk membangun kembali masyarakat dengan cara-cara baru. Namun hal itu memerlukan visi dan saling terhubungnya antar pembuat kebijakan di tingkat pusat, provinsi, ataupun daerah.

Kini hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia sedang berbenah di semua lini.

Pembangunan berkelanjutan sebagai tujuan global yang terhambat sebagai dampak pandemi, harus segera dipulihkan lagi. Poinnya mencakup pembangunan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan keuangan. Diharapkan pula mampu mewujudkan kesetaraan gender, memperkuat institusi sosial, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Pandemi telah mengakibatkan pupusnya sebagian lapangan kerja (khususnya usaha dan industri skala kecil) dan hilangnya pendapatan warga, karena meninggalnya anggota keluarga yang mempunyai penghasilan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, program pembangunan, investasi ekonomi, dan kebijakan jaminan sosial pada era pasca pandemi, merupakan prioritas penting.

Semoga adu gagasan dalam debat Capres-Cawapres nantinya, dapat memaparkan pola penanggulangan dampak buruk akibat pandemi di berbagai sektor kehidupan bangsa ini.

—–o—–

*Penulis:

Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

Penulis buku:

  • Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, covid-19, Debat Capres-Cawapres, Post-COVID-19 Society

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital

30 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • Minum Kopi Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Asalkan….
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.