
Surabaya (Trigger.id) – Anda mungkin bertanya-tanya berapa lama manfaat nasi yang dimasak. Jawabannya berkisar antara tiga hingga empat hari untuk sisa nasi yang Anda masak di rumah atau empat hingga enam hari untuk nasi yang Anda beli.
Memanaskan kembali nasi dan mendiamkannya dalam jangka waktu tertentu juga dapat memengaruhi lama ketahanan nasi.
Apakah Nasi yang Dimasak Menjadi Buruk?
Berikut selengkapnya tentang berapa lama Anda bisa menyimpan beras dengan aman, mengapa orang bisa sakit karena makan sisa nasi, dan tips yang perlu Anda ketahui agar terhindar dari penyakit. Nasi yang dimasak masih bisa rusak karena kesegarannya dibatasi maksimal enam hari. Beras, seperti banyak makanan lainnya, dapat rusak atau tidak aman dikonsumsi jika tidak diolah atau disimpan dalam kondisi yang tepat.
Bagaimana Cara Mengetahui Jika Beras Rusak?
Beras basi akan memiliki penampakan, bau, dan kualitas rasa yang khas. Secara umum, tanda-tanda makanan basi bisa meliputi:
- Perubahan warnanya, apalagi dibandingkan saat pertama kali dibuat
- Perubahan tekstur, seperti meningkatnya rasa lembek dan kelangsingan
- Rasa yang tidak diinginkan
- Bau yang tidak sedap
Mengapa Nasi Bisa Membuat Anda Sakit
Beras mengandung bakteri tertentu yang dapat membuat seseorang jatuh sakit jika tidak disimpan dan dipanaskan dengan benar. Nasi, khususnya, telah dikaitkan dengan Bacillus cereus. Bakteri ini ditemukan di dalam tanah dan menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit pencernaan jika tertelan. Hal ini juga sering menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan makanan.
Jika nasi dimasak dan tidak disimpan di lemari es tanpa diolah lagi, B. cereus bisa meningkat. Bakteri juga dapat menghasilkan racun yang dapat membuat Anda sakit karena panas tidak dapat menghancurkannya.
Keracunan Beras dan Makanan
Penyakit yang didapat dari makan nasi basi disebut keracunan makanan. Keracunan makanan adalah penyakit yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman air yang telah terkontaminasi bakteri, parasit, virus, atau racun tertentu yang berpotensi membahayakan. Hal ini juga cukup umum terjadi—setiap tahun, sekitar 48 juta orang di Amerika Serikat mengalami keracunan makanan.
Saat tubuh mengeluarkan benda asing tersebut, orang yang terinfeksi akan mengalami muntah-muntah, diare, demam, dan kram perut. Kebanyakan kasus keracunan makanan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu.
Paparan terhadap benda-benda berbahaya ini bisa sangat berisiko bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, hamil, atau berusia di bawah lima tahun.
Tubuh mereka mungkin tidak mampu melawan organisme yang tidak diinginkan ini dengan baik. Dalam kasus yang lebih ekstrim, keracunan makanan bahkan dapat menyebabkan kematian—hal ini telah dikaitkan dengan sekitar 3.000 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Cara Memasak Nasi
Ada berbagai cara mengolah nasi dalam berbagai bentuknya, mulai dari nasi putih atau merah hingga nasi melati atau basmati. Anda bisa mengukus atau merebusnya, misalnya dengan atau tanpa rice cooker.
Waktu memasaknya juga berbeda-beda tergantung jenis nasi dan cara memasaknya. Anda mungkin perlu membiarkannya matang selama 15 hingga 45 menit.
Tips Menyimpan Nasi yang Dimasak
Makan nasi yang dimasak dan dipanaskan dengan benar memiliki risiko yang sangat kecil. Namun, jika nasi tetap berada dalam kisaran suhu 40 hingga 140 derajat Fahrenheit setelah dua jam, risikonya lebih besar. Kombinasi suhu dan waktu ini dapat mengakibatkan peningkatan pertumbuhan bakteri.
Nasi yang sudah dimasak juga tidak boleh dibiarkan lebih dari satu jam jika suhunya lebih dari 90 derajat Fahrenheit. Setelah tidak panas lagi, harus dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan didinginkan. Setelah sisa nasi didinginkan dan disimpan dalam lemari es dengan suhu di bawah 40 derajat Fahrenheit, nasi tersebut dapat bertahan hingga empat hari di lemari es atau tiga hingga empat bulan di dalam freezer.
Setelah orang siap menikmati sisa nasinya, Melissa Azzaro, RDN, LD, ahli diet terdaftar dan pembawa acara podcast di Hormonally Yours, mengatakan kepada Health bahwa nasi hanya dapat dihangatkan sekali. Azzaro merekomendasikan untuk membagi porsi satu porsi untuk dipanaskan kembali daripada memanaskan sisa porsi untuk menghindari pola pemanasan-penyimpanan-pemanasan ulang. Untuk membantu memastikan keamanan, semua sisa makanan perlu dipanaskan kembali hingga suhu internal 165 derajat Fahrenheit. (ian)
—000—
Sumber: Health.com
Tinggalkan Balasan