

Banyak yang keliru dalam memandang uang. Uang itu memang penting, tetapi uang bukan segalanya dalam hidup. Mereka banyak yang meyakini bahwa segalanya bisa dimiliki dengan uang dan semua masalah bisa diatasi dengan uang. Akibatnya, mereka bermusuhan dengan kerabat dan sahabatnya gara-gara uang. Mereka menjadi munafik, bermuka dua bahkan tiga dan seterusnya karena uang.
Mereka menghianati sahabatnya karena uang. Menjadi kurang romantis pada pasangan dan keluarganya karena sibuk mengejar uang. Mereka korbankan ibadahnya karena uang, bahkan beribadah karena uang.
Banyak yang merusak akhlak dan kemuliaannya sendiri karena uang. Mereka tak menjadi TUAN atas uang atau harta yang dimiliki dan dicarinya sendiri dengan susah payah. Banyak yang berprinsip : WAKTU ADALAH UANG, sehingga betul betul khusyu’ menghamba pada uang. Persahabatan adalah uang. Yang paling penting hanyalah uang.
Padahal, Uang tanpa halal adalah api” yang akan membakar pemiliknya sendiri. Uang tanpa berkah adalah kemelaratan yang membuat sengsara pemiliknya sendiri. Uang tanpa cinta adalah kesewenangan yang menghilangkankan cinta. Uang tanpa iman adalah penyesalan karena tak bisa membuatnya bahagia di hadapan Allah kelak
Saudaraku,
Uang (rejeki) itu tak akan pernah salah menuju tuannya, karena takaran rejeki sudah diatur oleh takdir dengan ukuran yang pas, tidak bisa berlebih dan tidak bisa berkurang.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Artinya: dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Jalani hidup ini dengan usaha yang benar, jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, karena Allah SWT akan menyiapkan rejeki dalam wujud lain bagi siapapun yang sudah berikhtiar maksimal dengan cara halal.
Ya Rahman,
Penuhi kami dengan rezeki atau uang yang halal dan barakah, sehingga kami merasa cukup, merasa penuh syukur, tidak tamak, tidak pelit, tidak meminta minta kecuali hanya padaMU, sehingga mudah beribadah dan masuk surga karena harta itu.
Aamiin.
—000—
*Ketua Dewan Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan