
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ.
. . قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا.
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab Ayat 21)
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Hari kelahiran Rasulullah SAW, merupakan momentum yang sangat penting bagi kita untuk merenungi dan meneladani akhlak mulia beliau. Perayaan Maulid bukan sekadar ritual tahunan, tetapi kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang kehidupan beliau dan mengaplikasikan nilai-nilai yang beliau ajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengingat kelahiran dan perjuangan beliau, kita semakin terdorong untuk meneladani akhlak dan sikap beliau dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun sebagai pemimpin umat dan bangsa.
Rasulullah SAW dikenal dengan akhlak yang sangat agung, seperti kejujuran, amanah, kesabaran, kasih sayang, dan kerendahan hati. Allah SWT berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرً
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab Ayat 21).
Dengan mempelajari kisah Nabi Nuh a.s., kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah ini tidak hanya memperkuat keimanan kita, tetapi juga memberikan inspirasi untuk tetap teguh, sabar, dan patuh kepada Allah dalam segala situasi.
Sidang jumat yang dirahmati Allah…
Kemerosotan akhlak dan budi pekerti merupakan salah satu akar dari berbagai masalah sosial, seperti perpecahan, ketidakadilan, dan krisis moral yang tengah melanda bangsa kita. Ketika nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi fondasi hidup bersama mulai memudar, bangsa akan mengalami ketidakharmonisan yang merusak sendi-sendi sosial dan kemanusiaan.
Perbedaan dalam bangsa yang beragam seperti Indonesia adalah hal yang wajar, tetapi ketika akhlak yang baik tidak lagi menjadi pegangan, perbedaan itu sering kali memicu perpecahan.
Rendahnya rasa toleransi dan kebersamaan disebabkan oleh egoisme dan hilangnya sikap saling menghormati. Akhlak yang mulia, seperti Rasulullah SAW ajarkan, adalah pondasi untuk menciptakan rasa persatuan di tengah keberagaman.
Akhlak mulia mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan. Sikap toleran, empati, dan kasih sayang kepada sesama tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau budaya adalah jalan menuju bangsa yang damai dan harmonis. Akhlak seperti ini menjadi pengikat kuat dalam membangun solidaritas di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Rasulullah SAW memberikan contoh akhlak mulia tidak hanya kepada sesama Muslim, tetapi juga kepada orang-orang non-Muslim. Dalam berbagai kesempatan, beliau menunjukkan sikap yang penuh kasih sayang, keadilan, toleransi, dan kelembutan terhadap siapa pun, tanpa memandang agama, suku, atau latar belakang.
Rasulullah SAW selalu menunjukkan sikap toleransi kepada orang-orang non-Muslim. Beliau menghormati hak mereka untuk menjalankan ibadah dan keyakinan mereka. Contoh yang terkenal adalah Piagam Madinah, yang menjadi perjanjian antara umat Islam dan komunitas Yahudi serta suku-suku lain yang tinggal di Madinah. Piagam ini menjamin kebebasan beragama dan hak-hak mereka sebagai warga negara, serta melindungi mereka dari ancaman.
Dalil dari Al-Qur’an:
“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam menghormati hak setiap orang untuk menjalankan agama mereka masing-masing, tanpa paksaan.
Rasulullah SAW selalu jujur dan dapat dipercaya dalam interaksi dengan siapa pun, termasuk orang-orang non-Muslim. Salah satu contoh yang terkenal adalah ketika Rasulullah SAW memegang amanah dari kaum Quraisy yang notabene adalah non-Muslim. Meskipun mereka sering menentang dan memusuhi beliau, Rasulullah tetap menjaga barang-barang titipan mereka dengan baik dan mengembalikannya dengan aman.
Hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan agama atau latar belakang ketika berurusan dengan kejujuran dan amanah. Allah SWT dalam firmannya memuji Akhlak dan budi pekerti Rasulullah Muhammad SAW:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam Ayat 4).
Rasulullah SAW bersabda, “Innama buitstu liutamima makarimal akhlak”, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Inilah salah satu hadits Nabi Muhammad SAW. Sabda beliau menunjukkan bahwa akhlak yang baik atau akhklakul karimah menjadi pondasi penting orang-orang beragama.
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abû Dâwûd dan Tirmidzî).
Dengan akhlak yang mulia, Rasulullah SAW mampu menaklukkan hati banyak orang, bukan hanya dengan kekuatan fisik atau kekuasaan, melainkan dengan kelembutan, kasih sayang, dan ketulusan beliau dalam berinteraksi dengan sesama.
وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَأَكْرَمَنَا بِخِلَافَتِهِ مِنْ جَمِيعِ العَالَمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهُ أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ. اَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Tinggalkan Balasan