
Jakarta (Trigger.id) – Guna mencegah masuknya virus cacar monyet (monkeypox/Mpox), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperketat pemeriksaan kesehatan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia, termasuk WNA yang bertindak sebagai tamu undangan negara.
Hal tersebut ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Minggu (18/8/2024).
“Peningkatan kewaspadaan khususnya di pintu masuk negara, seperti membuat kuesioner bagi WNA yang menjadi tamu undangan negara,” kata Yudhi Pramono.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah mpox yang sedang berlangsung di Kongo dan tempat lain di Afrika sebagai keadaan darurat global, yang memerlukan tindakan segera untuk mengekang penularan virus.
Swedia baru saja mengumumkan telah menemukan kasus pertama dari strain baru mpox yang sebelumnya hanya terlihat di Afrika dari seorang pelancong, sementara otoritas kesehatan Eropa lainnya memperingatkan kemungkinan lebih banyak kasus impor.
Mpox (sebelumnya dikenal sebagai monkeypox) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus variola (penyebab cacar), vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan cowpox.
1. Jenis Virus Mpox:
- Virus Monkeypox adalah virus DNA yang termasuk dalam keluarga Poxviridae. Virus ini memiliki dua clade utama: Clade Afrika Barat dan Clade Afrika Tengah (Kongo). Clade Afrika Barat umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan, sedangkan Clade Afrika Tengah bisa lebih parah.
2. Cara Penularan Mpox di Indonesia:
- Penularan Antar Manusia:
- Kontak Langsung: Virus Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau droplet pernapasan dari seseorang yang terinfeksi. Penularan sering terjadi melalui sentuhan dengan kulit yang terinfeksi, seperti saat berjabat tangan atau berhubungan seks.
- Benda Terkontaminasi: Virus juga bisa menular melalui kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, seperti pakaian, tempat tidur, atau peralatan makan.
- Transmisi dari Ibu ke Janin: Mpox bisa ditularkan dari ibu ke janin melalui plasenta atau selama persalinan.
- Penularan dari Hewan ke Manusia:
- Kontak dengan Hewan Terinfeksi: Virus ini awalnya ditemukan pada hewan seperti primata non-manusia dan hewan pengerat. Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada hewan yang terinfeksi.
3. Apa yang Perlu Diwaspadai:
- Gejala yang Muncul:
- Masa Inkubasi: Gejala biasanya muncul 7-14 hari setelah terpapar, tetapi bisa berkisar antara 5-21 hari.
- Gejala Awal: Demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan ekstrem adalah gejala awal.
- Ruam: Setelah demam, muncul ruam yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini kemudian berkembang menjadi lesi berisi cairan yang akhirnya berkeropeng.
- Penyebaran di Indonesia:
- Meskipun kasus mpox di Indonesia masih relatif jarang, risiko penularan tetap ada, terutama dengan peningkatan mobilitas global. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap gejala, terutama setelah kontak dengan individu yang memiliki gejala mirip mpox atau setelah bepergian ke daerah yang terkena.
- Pencegahan dan Pengendalian:
- Higiene: Menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi sangat penting.
- Isolasi: Orang yang terinfeksi harus diisolasi dari orang lain untuk mencegah penyebaran. Kontak erat dengan mereka yang terinfeksi juga harus dipantau.
- Vaksinasi: Vaksin cacar (smallpox) diketahui memberikan perlindungan terhadap mpox, tetapi penggunaannya untuk pencegahan mpox saat ini masih terbatas pada kelompok risiko tinggi.
4. Tindakan yang Harus Diambil:
- Deteksi Dini dan Pelaporan: Jika ada gejala yang sesuai dengan mpox, penting untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan melaporkan riwayat kontak atau perjalanan yang relevan.
- Kesiapan Layanan Kesehatan: Sistem kesehatan harus siap mendeteksi, mengisolasi, dan mengelola kasus mpox untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
- Edukasi dan Informasi: Masyarakat perlu diedukasi tentang cara penularan dan pencegahan mpox untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko penularan.
Meskipun mpox bukan penyakit baru, potensi penyebarannya di luar wilayah endemik membuat kewaspadaan menjadi sangat penting, terutama di Indonesia, yang merupakan negara dengan mobilitas penduduk yang tinggi.
Tinggalkan Balasan