• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Nasi Liwet Solo vs Sunda, Mana Lebih Menggoda?

26 Oktober 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi nasi liwet. Foto: Ist.
Oleh: Hafidz B. Alfarisi*

Nasi liwet bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kebersamaan, kesederhanaan, dan rasa syukur. Dari meja keraton di Solo hingga panci kastrol di Sunda, nasi liwet telah melintasi berbagai lapisan masyarakat dan menjadi simbol kuat tentang pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam budaya Indonesia. Jika Anda berkesempatan menikmati nasi liwet, setiap suapan mengandung kekayaan rasa dan nilai budaya yang mendalam.

Nasi Liwet adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari Solo dan Sunda, terkenal karena cita rasanya yang gurih dan kaya. Meskipun tampak sederhana, nasi liwet menyimpan filosofi dan sejarah yang mencerminkan budaya gotong-royong dan kebersamaan.

Nasi liwet dimasak dengan santan dan bumbu aromatik seperti serai, daun salam, dan bawang. Hasilnya adalah nasi yang lembut dan gurih, dengan aroma harum yang khas.

Dalam tradisi nasi liwet Solo, hidangan ini biasanya disajikan dengan:

  • Areh (santan kental).
  • Ayam suwir bumbu opor.
  • Telur pindang.
  • Labu siam tumis.

Sementara di Sunda, nasi liwet sering dinikmati dengan ikan asin, sambal terasi, lalapan, dan tahu-tempe goreng.

Sejarah Nasi Liwet

Asal-usul nasi liwet dapat ditelusuri dari dua daerah, yaitu Solo dan Sunda, meskipun versi penyajian dan cita rasanya berbeda.

  1. Nasi Liwet Solo
    Nasi liwet Solo dipercaya berasal dari lingkungan keraton Surakarta dan sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Hidangan ini awalnya disajikan untuk anggota kerajaan dan menjadi simbol kemewahan. Namun, seiring waktu, nasi liwet menyebar dan diadopsi oleh masyarakat umum, terutama untuk acara-acara syukuran dan perayaan.
  2. Nasi Liwet Sunda
    Di daerah Sunda, nasi liwet memiliki makna lebih sederhana namun tak kalah filosofis. Tradisi memasak nasi liwet di panci kastrol (sejenis panci logam) dilakukan dengan spontan, biasanya saat keluarga atau teman berkumpul. Filosofinya adalah menciptakan rasa kebersamaan dalam menikmati makanan yang sederhana namun penuh rasa.

Dalam tradisi makan bersama nasi liwet, semua orang duduk sejajar dan berbagi makanan yang sama. Hal ini melambangkan kebersamaan tanpa memandang status sosial.

Bahan-bahan yang digunakan sederhana dan mudah ditemukan, namun diolah dengan penuh rasa syukur dan kreativitas. Sementara proses memasak nasi liwet sering dilakukan secara bersama-sama, yang menekankan pentingnya kerjasama. Jika Anda penasaran, mari kita bandingkan antara nasi liwet Solo dan Sunda, mana yang lebih menggoda!


1. Perbandingan Rasa dan Bahan Utama

  • Nasi Liwet Solo:
    • Dibuat dengan santan dan dimasak bersama daun salam dan serai, menghasilkan nasi yang gurih dan harum.
    • Rasa cenderung lembut dan creamy karena ada kuah opor dan areh (santan kental).
  • Nasi Liwet Sunda:
    • Walaupun kadang dimasak dengan santan, versi ini lebih sederhana. Rasa gurihnya tidak sekuat nasi liwet Solo karena fokus pada kesegaran bahan pelengkap.
    • Cenderung gurih dan ringan dengan kombinasi ikan asin, lalapan, dan sambal.

Kesimpulannya, jika Anda menyukai nasi dengan kuah gurih dan kental, nasi liwet Solo akan cocok. Sedangkan, bagi pencinta hidangan yang segar dan ringan, nasi liwet Sunda adalah pilihan tepat.

2. Pelengkap dan Lauk-Pauk

  • Nasi Liwet Solo:
    • Ayam kampung suwir dengan bumbu opor.
    • Telur pindang dan labu siam tumis.
    • Areh yang menambah cita rasa gurih-lemak.
  • Nasi Liwet Sunda:
    • Ikan asin, tahu, dan tempe goreng.
    • Lalapan segar seperti mentimun dan daun kemangi.
    • Sambal terasi pedas untuk menambah selera.

Nasi liwet Solo menawarkan pengalaman rasa yang lebih kompleks dengan lauk yang beragam dan berkuah. Sebaliknya, nasi liwet Sunda lebih menggugah bagi yang menyukai kombinasi gurih-pedas dan kesegaran lalapan.


3. Cara Penyajian dan Filosofi

  • Nasi Liwet Solo:
    • Disajikan dengan rapi dan umumnya dalam piring terpisah untuk setiap lauk.
    • Filosofinya berasal dari budaya keraton dan menggambarkan kemewahan dan ketertiban.
  • Nasi Liwet Sunda:
    • Sering disajikan komunal di atas daun pisang, di mana semua orang makan bersama dengan tangan langsung.
    • Melambangkan kebersamaan dan kesederhanaan dalam budaya Sunda.

Jika Anda suka pengalaman makan yang elegan dan terstruktur, nasi liwet Solo bisa memuaskan. Namun, jika Anda menikmati suasana santai dan komunal, nasi liwet Sunda akan lebih berkesan


4. Kapan dan Dimana Menikmatinya?

  • Nasi Liwet Solo:
    • Cocok dinikmati dalam acara formal seperti kenduri atau syukuran.
    • Banyak ditemukan di Solo, terutama di tempat-tempat legendaris seperti Nasi Liwet Wongso Lemu.
  • Nasi Liwet Sunda:
    • Lebih sering disajikan dalam acara kumpul keluarga atau arisan dan saat rekreasi bersama teman.
    • Ditemukan di daerah Sunda, termasuk di Bandung dan Bogor, terutama di tempat makan berkonsep saung.

Penutup: Mana Lebih Menggoda?

Keduanya menggugah selera dengan caranya sendiri. Jika Anda menginginkan hidangan yang gurih, kaya rasa, dan berkuah, maka nasi liwet Solo adalah pilihan ideal. Namun, jika Anda mencari makanan dengan rasa segar dan suasana makan santai bersama keluarga, maka nasi liwet Sunda lebih cocok.

Pada akhirnya, keduanya bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang pengalaman dan budaya di baliknya. Mengapa tidak mencoba keduanya dan menikmati kelezatan kuliner Nusantara yang begitu beragam?.

—000—

*Konten Kreator Trigger.id



Share This :

Ditempatkan di bawah: ekonomi pariwisata, nusantara, seni budaya, update, wawasan Ditag dengan:Menggoda, Nasi Liwet, Sejarah Nasi Liwet, Solo, Sunda, tradisi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

UNICEF: Krisis Kelaparan Gaza Disebabkan Blokade Israel, Bukan Kekurangan Pangan

25 Agustus 2025 By admin

SDN Kalirungkut I Juara KU 10 dan KU 12 Milklife Soccer Challenge Surabaya 2025

24 Agustus 2025 By zam

Membaca Itu Sehat: Manfaat Besar dan Cara Menjaganya Tetap Menyenangkan

24 Agustus 2025 By admin

Emil Audero Tampil Gemilang Saat Cremonese Hantam AC Milan 2-1 di San Siro

24 Agustus 2025 By admin

Milklife Soccer Challenge Surabaya Lahirkan Bintang Baru

24 Agustus 2025 By zam

Jumlah Jurnalis Gugur di Gaza Capai 240, Tertinggi dalam Sejarah Konflik Dunia

24 Agustus 2025 By admin

Kemendikdasmen Komitmen Sukseskan Program Digitalisasi Sekolah di Seluruh Indonesia

23 Agustus 2025 By admin

Pemkot Surabaya dan KONI Gelar Kejuaraan Multi Event Piala Wali Kota 2025

23 Agustus 2025 By admin

Mengenal Permukiman Suku Bajo di Wakatobi

23 Agustus 2025 By admin

Menlu Belanda Caspar Veldkamp Mundur karena Gagal Bela Palestina

23 Agustus 2025 By admin

Kepala BP Haji Siap Terima Keputusan Soal Perubahan Kelembagaan

23 Agustus 2025 By admin

Pertama di Indonesia, Museum Jalan Tol Jadi Media Pembelajaran Anak Bangsa

22 Agustus 2025 By zam

Reuni Cast Dawson’s Creek: Baca Naskah Pilot di Broadway untuk Amal

21 Agustus 2025 By admin

Keluarga WR Soepratman Tegaskan Lagu “Indonesia Raya” Tak Lagi Miliki Royalti

21 Agustus 2025 By admin

Jerman Desak Israel Kurangi Penderitaan Warga Gaza

21 Agustus 2025 By admin

Fadilah dan Dasar Dalil Berzikir Setelah Shalat Subuh Hingga Terbit Matahari

21 Agustus 2025 By admin

Mengapa Jalan Kaki Sangat Baik untuk Kesehatan?

20 Agustus 2025 By admin

Israel Ragu Terima Proposal Gencatan Senjata dan Desak Pembebasan Seluruh Sandera

20 Agustus 2025 By admin

Mampukah Merdeka Dari Belenggu Rasa Manis?

20 Agustus 2025 By admin

Palestina Bentuk Komite Konstitusi Menuju Status Negara Penuh

20 Agustus 2025 By admin

Kemenkeu Bantah Isu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

19 Agustus 2025 By admin

Komnas Haji Usulkan RUU Haji Lebih Fleksibel dan Adaptif

19 Agustus 2025 By admin

Bojan Hodak Sebut Gol Kedua ke Gawang Persib sebagai Kesalahan Fatal

19 Agustus 2025 By admin

Atalanta Resmi Datangkan Nicola Zalewski dari Inter Milan

19 Agustus 2025 By admin

Hamas Tolak Rencana Israel Relokasi Warga Gaza, RI Bantah Ikut Berunding

18 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Layanan Jamaah Haji Akan Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah
  • Isi Gugatan Cerai Pratama Arhan Terungkap, Rumah Tangga Retak Sejak Awal 2024
  • Taylor Swift dan Travis Kelce Resmikan “Brand Tayvis” Lewat Pertunangan
  • Wolves Bangkit Dramatis, Gagalkan Ambisi West Ham di Carabao Cup
  • Campak dan Cacingan, Cermin Kegagalan Upaya Promotif-Preventif

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.