• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

“Fenomena Yoyo” Pasca Lebaran dan Hikmah Puasa Syawal

3 April 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Pernahkah anda mendengar istilah HbA1C? Terutama bagi penyandang diabetes, HbA1C bermakna sebagai indikator kesehatan mereka. Secara umum HbA1C menggambarkan “keberhasilan metabolik” seseorang, selama berpuasa Ramadan. Meski tidak terlalu signifikan, penurunan level HbA1C pasca Ramadan, bermanfaat penting bagi kesehatan. Lantas, apakah hubungannya dengan “yoyo” ? Mainan legendaris itu menggambarkan filosofi turunnya kadar HbA1C selama berpuasa Ramadan. Tetapi patut diwaspadai, hindari kenaikan lagi pasca lebaran. Mengapa demikian? Adakah hikmah medis puasa Syawal?

Hemoglobin A1C (HbA1C)

Aliran darah tubuh manusia, ibarat air yang mengalir dalam suatu pipa. Kecepatan dan kelancarannya, tergantung pada berbagai faktor. Selain kelenturan dan diameter pembuluh darah, dipengaruhi pula oleh substansi yang terlarut. Ada tiga jenis sel-sel darah yang bersirkulasi. Sel darah merah (eritrosit) menempati proporsi terbanyak. Berikutnya adalah sel darah putih (lekosit) dan sel darah pembekuan (trombosit).

Eritrosit bertugas memasok oksigen dari paru ke jaringan. Ukuran selnya relatif lebih besar dibanding kapiler (pembuluh darah terkecil dan terujung). Tetapi karena elastisitasnya, eritrosit mampu “menerobos rintangan sempit” itu. Untuk aktivitasnya, eritrosit membutuhkan glukosa. Secara kimiawi, hemoglobin (Hb) yang menyusun struktur eritrosit mudah mengikat glukosa. Interaksi kimiawinya disebut dengan glycohemoglobin (HbA1C) yang keberadaannya bisa diukur secara kuantitatif. Bila suplai glukosanya berlebihan, justru membuat eritrosit menjadi “kaku”/“sakit”. Akibatnya, kapasitas melewati mikrosirkulasi kapiler menjadi terganggu. Umurnya pun menjadi lebih pendek, sehingga memicu timbulnya anemia. Tambahan pula, gampang terjadi pelekatan sesama eritrosit, atau menempel pada dinding pembuluh darah. Gambarannya mirip bentukan kerak atau gumpalan. Semakin tinggi level HbA1C, semakin tinggi pula risiko komplikasi sumbatan kardiovaskuler yang berpotensi terjadi. Gejalanya bervariasi. Mulai dari stroke, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal diabetes, borok yang sulit sembuh, hingga terjadinya gangguan penglihatan. Sistim imunitasnya pun, bisa tertekan karenanya.

Kadar HbA1C bisa dijadikan indikator diagnosis diabetes, sekaligus pemantauannya. Dikatakan normal/non diabetes, bila kadarnya di bawah 5,7 persen. Kisaran 5,7 hingga 6,4 persen, dikategorikan sebagai pre-diabetes. Disebut diabetes bila level HbA1C lebih dari 6,5 persen.

Puasa Ramadan

Pada hakikatnya puasa Ramadan memberikan kesempatan “mesin-mesin” sel (baca: organela) tubuh untuk beristirahat. Jika tidak berpuasa, tanpa henti organela tersebut harus selalu membersihkan “sampah metabolik”. Akumulasi “sampah metabolik” dan zat-zat toksik yang berasal dari lingkungan hidup manusia (misalnya polutan), mesti didetoksifikasi. Karena itulah organela sel yang “lelah”, “tua”, tidak sehat, ataupun rusak, harus didaur ulang. Regenerasi atau membangun kembali sel-sel yang fungsional, dapat dipacu melalui proses autofagi. Mekanisme autofagi bisa dianalogikan sebagai proses kanibal yang dilakukan oleh sel secara mandiri. Puasa Ramadan atau puasa intermiten, pada hakikatnya merupakan metode terbaik mempertahankan homeostasis melalui autofagi.

Berat badan

Jika seseorang menjalankan puasa Ramadan dengan benar, umumnya terjadi penurunan berat badan sekitar 3-4 kg. Restriksi asupan kalori, dapat digantikan melalui pembakaran cadangan lemak. Dengan sendirinya jaringan lemak putih/visceral (sekitar area perut), akan berkurang. Terutama individu dengan kelebihan berat badan/obesitas, lemak visceral merupakan “bom waktu”. Komponennya mengandung banyak substansi pemicu peradangan. Mempertahankan berat badan ideal, bermanfaat menekan inflamasi kronik sebagai pemantik penyakit kardiovaskuler.

Idul Fitri adalah hari kemenangan. Layak untuk dirayakan, meski tidak harus berpesta makan berlebihan. Umat Islam disunahkan menjalankan puasa Syawal selama enam hari, pasca lebaran. Bisa dilakukan secara berurutan, atau secara intermiten (disertai jeda waktu). Hikmahnya agar berat badan tidak melonjak, bagaikan “yoyo” yang sedang naik lagi. Puasa mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Efek Yoyo, puasa, puasa syawal, Setelah Lebaran

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital

30 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • Minum Kopi Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Asalkan….
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.