
Foto: Health/Alexander Spatari / Getty Images
Surabaya (Trigger.id) – Penggunaan obat penurun berat badan seperti Ozempic ternyata dapat menyebabkan kehilangan massa otot, terutama jika asupan protein dalam diet tidak mencukupi. Hal ini terungkap dalam sebuah studi terbaru yang dipresentasikan pada 12 Juli di konferensi tahunan Endocrine Society (ENDO 2025).
Penurunan berat badan secara cepat—baik melalui diet, olahraga, atau obat-obatan—memang diketahui dapat menyebabkan berkurangnya massa otot atau massa tubuh tanpa lemak. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang, terutama pada lansia dan kelompok rentan lainnya. Lebih dari itu, rendahnya massa otot juga dapat mengganggu pengaturan kadar gula darah dalam tubuh.
Namun, bagi mereka yang menggunakan obat golongan agonis reseptor GLP-1—seperti semaglutide, zat aktif dalam Ozempic dan Wegovy—peran pola makan ternyata jauh lebih krusial dalam menjaga massa otot.
Apa Temuan Penelitian Tersebut?
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School ini melibatkan 40 orang dewasa dengan obesitas, namun tidak menderita diabetes tipe 2. Dari jumlah tersebut, 23 orang diberikan semaglutide, sementara 17 orang lainnya mengikuti program diet dan gaya hidup sehat.
Setelah tiga bulan, kelompok yang menggunakan semaglutide mengalami penurunan berat badan lebih signifikan, yaitu rata-rata 6,3%, dibandingkan dengan 2,5% pada kelompok diet dan gaya hidup. Meski begitu, persentase kehilangan massa otot relatif sama di kedua kelompok.
Namun yang menarik, pada kelompok semaglutide, peserta yang berusia lebih tua, berjenis kelamin perempuan, dan memiliki asupan protein rendah pada awal studi, cenderung mengalami kehilangan otot paling banyak. Bahkan, penurunan massa otot ini juga dikaitkan dengan perbaikan kadar gula darah yang lebih rendah.
Konsumsi Protein Bisa Membantu?
Meski penelitian ini belum membuktikan secara langsung bahwa konsumsi protein tinggi bisa mencegah kehilangan otot, data yang ada menunjukkan bahwa asupan protein yang lebih tinggi tampaknya berkaitan dengan berkurangnya kehilangan massa otot.
“Penelitian ini bukan uji coba acak terkontrol, jadi kami belum bisa menentukan berapa banyak protein yang ideal,” jelas Dr. Melanie Haines, penulis utama studi tersebut. “Namun dari data yang kami lihat, konsumsi protein yang lebih tinggi tampaknya lebih baik untuk menjaga massa otot.”
Asupan kalori yang menurun selama menjalani diet atau terapi penurunan berat badan juga biasanya berarti asupan protein ikut berkurang. Padahal, protein mengandung asam amino yang penting untuk mempertahankan otot.
Masih Banyak Pertanyaan
Meski menarik, studi ini masih memiliki sejumlah keterbatasan. Selain belum dipublikasikan di jurnal ilmiah yang ditinjau sejawat, jumlah pesertanya kecil dan mayoritas adalah perempuan kulit putih, sehingga belum tentu dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.
Menurut Dr. Richard Siegel, ahli endokrin dan Co-Director dari Diabetes and Lipid Center di Tufts Medical Center, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti: Apakah diet tinggi protein secara langsung mengurangi kehilangan otot? Dan otot bagian mana yang paling rentan mengalami penyusutan selama penurunan berat badan?
Dr. Haines menyebutkan bahwa studi lanjutan masih diperlukan untuk menggali lebih dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut. (ian)
Sumber: Health.com
Tinggalkan Balasan