
Banjarmasin (Trigger.id) – Antara Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), tidak hanya dekat secara geografis, tetapi juga secara psikografis. Ini yang menjadikan hubungan keduanya melahirkan konektivitas yang saling menguntungkan, terutama dalam hal bisnis.
Terbukti saat diadakannya misi dagang yang digelar Pemprov Jawa Timur (Jatim) di Banjarmasin Kalimatan Selatan, Rabu (13/4) dalam beberapa jam saja telah tercapai deal-deal bisnis yang sangat signifikan. Dari catatan yang dihimpun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim terjadi transaksi final Rp. 147.312.766.000.
Kepala Disperindag Jatim Dr. Drajat Irawan mengatakan, program misi dagang yang diinisiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terbukti mampu meningkatkan transaksi bisnis antar provinsi. “Dalam misi dagang tersebut juga sebagai upaya saling mencari bahan baku antar provinsi, dan ini juga bisa mengurangi ketergantungan kita akan bahan baku dari negara lain” ujar Drajat.

Drajat Irawan juga melanjutkan, dalam misi dagang juga yang terjadi adalah saling tukar menukar bahan kebutuhan pokok. Dan ini juga selaras dengan program pemerintah pusat yang ingin mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Khusus untuk misi dagang di Banjarmasin Kalimantan Selatan, kata Drajat memiliki arti sangat penting. “Karena data tahun 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, transaksi bisnis Jatim dengan Kalsel mencapai Rp. 54 triliun. hampir 80 persen bahan pokok di Kalimantan berasal dari Jatim dan Kalsel sebagai pintu masuk atau hub-nya,” pungkas Drajat. (ian)
Tinggalkan Balasan