
Surabaya (Trigger.id) – Kebiasaan duduk terlalu lama atau kurang bergerak dapat membuat tubuh menjadi “lamban”. Menurut Dr. Golubic, kondisi ini membuat sistem tubuh yang berfungsi membakar kalori, lemak, dan gula darah melemah. Dampaknya bisa beragam, mulai dari turunnya fungsi jantung dan imunitas, gangguan memori, meningkatnya peradangan, hingga risiko berkembangnya sel kanker. Bahkan, kualitas tidur bisa menurun, disertai meningkatnya kecemasan dan depresi.
Sebaliknya, aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki mampu mengaktifkan hampir semua sistem organ tubuh. Metabolisme gula darah dan lemak menjadi lebih baik, risiko penyebaran kanker menurun, daya ingat meningkat, dan peradangan berkurang. Gerakan tubuh juga membantu mengatur ritme sirkadian—jam biologis tubuh—sehingga tidur lebih nyenyak.
Bernadette Boden-Albala, MPH, DrPH, Dekan pendiri UC Irvine Joe C. Wen School of Population & Public Health, menambahkan bahwa bergerak meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu pelepasan endorfin serta zat kimia yang membuat suasana hati lebih baik. “Ketika kita tidak bergerak, kita kehilangan dorongan alami itu,” jelasnya.
Cara Menambah Langkah dalam Aktivitas Sehari-hari
Target 7.000 langkah sehari mungkin terdengar menantang, tetapi sebenarnya ada banyak trik sederhana untuk mencapainya, seperti:
- Mengganti rapat biasa dengan walking meeting
- Memarkir kendaraan lebih jauh dari kantor atau supermarket
- Memilih tangga daripada lift atau eskalator
- Mengajak teman atau keluarga sebagai walking buddy
Namun, perlu diingat bahwa jumlah langkah bukanlah ukuran baku untuk semua orang. Kebutuhan aktivitas fisik anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa muda atau lanjut usia. “Setiap tubuh memiliki kebutuhan berbeda, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan tahapan hidup,” kata Boden-Albala.
Bagi yang sulit berjalan karena kondisi tertentu, aktivitas lain seperti yoga di kursi, tai chi, berkebun, atau senam air juga bermanfaat. Sama seperti jalan kaki, kegiatan tersebut mampu menjaga massa otot, keseimbangan, dan kesehatan jantung.
Intinya: Bergerak Lebih Banyak, Lebih Baik
Meski 7.000 langkah sering dijadikan patokan, yang terpenting adalah bergerak lebih banyak dibanding sebelumnya. “Jalan kaki memang sangat bermanfaat,” ujar Boden-Albala. “Tetapi jumlah langkah terbaik adalah yang membuat Anda konsisten bergerak. Konsistensi jauh lebih penting daripada sekadar mengejar angka tertentu.”
Tinggalkan Balasan