
Jakarta (Trigger.id) – Mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia, Alex Pastoor, menilai target membawa tim Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 merupakan sasaran yang tidak realistis, mengingat posisi Indonesia yang masih berada di luar 100 besar peringkat FIFA.
“Mencapai Piala Dunia tentu luar biasa, tetapi bagi tim peringkat ke-119 dunia, hal itu bukanlah sesuatu yang mudah atau logis,” ujar Pastoor seperti dikutip dari Voetbal International, Selasa.
Pastoor menjelaskan bahwa setelah tim kembali dari Jeddah, federasi sepak bola Indonesia (PSSI) segera melakukan evaluasi dan memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan seluruh jajaran pelatih asal Belanda, termasuk dirinya, pelatih kepala Patrick Kluivert, dan Denny Landzaat.
“Mereka (PSSI) berkonsultasi beberapa hari setelah kembali dari Jeddah dan akhirnya memutuskan semuanya berakhir di sini,” kata pelatih berusia 58 tahun itu.
Indonesia gagal melangkah ke putaran berikutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah menelan dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah.
Menurut Pastoor, PSSI kemudian merumuskan tiga langkah lanjutan pascakegagalan tersebut. Pertama, merekrut kembali pelatih baru untuk tim nasional. Kedua, mempercepat proses pembinaan pemain muda di level U-20 dan U-23 oleh Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen. Ketiga, memperkuat basis pemain kompetitif jangka panjang di Indonesia yang berpenduduk 280 juta jiwa.
“Jordi Cruyff ditunjuk sebagai penasihat, sedangkan Alexander Zwiers menjadi direktur teknik. Namun sekarang, semua anggota staf yang sebelumnya terlibat sudah diberhentikan,” ungkap Pastoor.
Selama sembilan bulan bekerja sejak Januari, Pastoor mendampingi Kluivert dalam delapan pertandingan bersama tim Garuda. Dari jumlah itu, Indonesia hanya meraih tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan.
Pastoor mengakui, antusiasme masyarakat terhadap sepak bola Indonesia sangat tinggi, termasuk terhadap kehadiran staf kepelatihan asal Belanda. Namun, ekspektasi besar tersebut tidak diimbangi dengan pembahasan yang realistis mengenai target tim.
“Antusiasme terhadap sepak bola di sana luar biasa, dan di awal kami juga disambut dengan hangat. Tapi tidak ada pembicaraan konkret tentang bagaimana kami bisa mencapai target itu,” tuturnya.
Meski kontraknya dengan Indonesia telah berakhir, Pastoor membuka peluang untuk kembali bekerja sama dengan Patrick Kluivert di masa mendatang.
“Saya baru berbicara dengan agen Patrick sore ini. Mereka sedang mempertimbangkan beberapa opsi. Tidak menutup kemungkinan kami akan tetap bekerja bersama, baik di klub maupun tim nasional lain,” ujarnya. (bin)
Tinggalkan Balasan