
Surabaya (Trigger.id) – Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Husni Mubarok, tampil sebagai salah satu wakil Indonesia dalam The 33rd International Conference on Computers in Education (ICCE) 2025 yang digelar di Indian Institute of Technology Madras (IIT Madras), Chennai, India, pada 1–5 Desember 2025.
ICCE 2025 menjadi ajang pertemuan akademisi dan peneliti internasional untuk membahas perkembangan riset serta praktik pendidikan berbasis teknologi. Konferensi ini dikenal sebagai forum ilmiah bergengsi di kawasan Asia-Pasifik yang mengkaji irisan antara ilmu komputer, teknik, ilmu sosial, dan pendidikan.
Beragam agenda mewarnai konferensi tersebut, mulai dari sesi presentasi paralel, poster ilmiah, workshop, hingga Doctoral Student Consortium yang dirancang untuk mendorong kolaborasi riset lintas disiplin.
Husni Mubarok menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam ICCE 2025 menjadi peluang strategis untuk mempresentasikan hasil penelitian sekaligus mendapatkan masukan dari komunitas akademik global. Menurutnya, forum internasional ini membuka ruang dialog ilmiah yang konstruktif bagi pengembangan riset ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan penelitian berjudul Peran AI Chatbot dalam Meningkatkan Kinerja Mahasiswa dan Pemikiran Komputasional. Riset ini mengkaji pemanfaatan chatbot berbasis kecerdasan buatan sebagai media pendukung pembelajaran yang berpotensi meningkatkan capaian akademik mahasiswa serta kemampuan berpikir komputasional.
Paparan tersebut memicu diskusi mengenai peluang dan tantangan penerapan kecerdasan buatan di pendidikan tinggi. Sejumlah pakar internasional turut menyampaikan pandangannya, di antaranya Andrew Thangaraj dari IIT Madras yang menekankan pentingnya integrasi teknologi, kebijakan, dan riset dalam menciptakan intervensi pendidikan tinggi berskala luas.
Selain itu, Minhong Wang dari The University of Hong Kong menyoroti perubahan cara manusia belajar di era kecerdasan buatan, termasuk dampaknya pada aspek kognitif, sosial, emosional, dan reflektif.
Diskusi intensif yang berlangsung sepanjang konferensi, baik dalam sesi resmi maupun interaksi antarpeserta, turut memperluas jejaring akademik internasional. Partisipasi dosen Unesa ini sekaligus memperkuat kontribusi riset teknologi pendidikan Indonesia dalam percakapan ilmiah di tingkat global. (bin)



Tinggalkan Balasan