
Surabaya (Trigger.id) – Hingga hari ini masih terjadi kelangkaan vaksin meningitis yang menjadi salah satu kewajiban jamaah umroh dan haji. Banyak jamaah umroh dan pengelola perjalanan umroh kebingungan.
Memaksakan berangkat juga tidak mungkin karena pihak otoritas bandara Arab Saudi masih memberlakukan syarat wajib vaksin meningitis bagi siapapun termasuk jamaah haji dan umroh untuk vaksinasi meningitis.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Timur mendesak pemerintah tidak memaksakan diri menerapkan regulasi, jika tidak bisa menyediakan vaksin meningitis dan buku kuning.
AMPHURI minta pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi bagi jamaah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin.
Ketua DPD AMPHURI Jawa Timur HM Sufyan Arif menegaskan, kelangkaan vaksin meningitis dan International Certificate of Vaccination (ICV) atau buku kuning ini kejadian luar biasa.
Hal ini akan berakibat fatal, jika pemerintah terus memaksakan menerapkan regulasi kewajiban vaksin meningitis, namun tidak bisa menyediakan vaksin dan buku kuning tersebut. Bahkan beberapa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di banyak tempat telah menutup sementara layanan vaksin meningitis.
Sufyan mencontohkan, kegagalan berangkat jamaah umrah karena terganjal soal vaksin meningitis dan buku kuning terjadi di bandara keberangkatan Juanda-Surabaya beberapa waktu lalu.
“Itu kejadian sebelum vaksin meningitis langka, apalagi sekarang vaksin meningitis tidak tersedia, pemerintah tidak mampu menyediakan vaksin yang dibutuhkan masyarakat yang mau ibadah,” ujarnya.
Bahkan akibat krisis vaksin dan buku kuning ini sejumlah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksinasi meningitis.
Sementara Direktur PT. Andalus Nusantara Travel H. Muhammad Ramli SY mengaku heran, ada apa dengan kejadian kelangkaan vaksnin meningitis tersebut. “Kami dua tahun susah tidak bisa beroperasi memberangkatkan jamaah, sekarang dibikin susah lagi karena vaksin meningitis langka, ini ada apa,” keluh Ramli keheranan.
Ramli minta Pemerintah bersikap bijak dan jangan sampai merugikan Biro Pengelola Perjalanan Haji dan Umroh. Jika jadwal keberangkatan telah ditetapkan sementara jamaah terkendala karena vaksin meningitis, yang menanggung kerugian jelas Biro Travel. “Ini yang harus dipikirkan pemerintah, bagaimana caranya agar kelangkaan vaksin bisa segera teratasi.
Sementara Indah dari PT. Al Multazam Sidoarjo juga mengaku bingung. Pihak KKP yang seharusnya bertanggung jawab tentang ketersediaan vaksin meningitis, justru malah menutup diri. “Kita ini tanya baik-baik tentang kapan vaksin datang, lha koq malah kita dimarahi dengan alasan sibuk tidak hanya ngurus vaksin meningitis,” keluh Indah. (ian)
Tinggalkan Balasan