
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Alloh dengan ikhlas semata-mata karena (menjalankan) agama..”
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar – Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Bandung

Ada empat hal penting tentang rahasia syukur. Syukur karena kita masih diberi umur panjang oleh Allah Swt.
Pertama, menjaga hati karena dengan nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT akan terasa nikmat dengan hati yang tenang. Kedua, selalu mengucapkan Alhamdullilah karena segala puji hanya milik Allah. Ketiga, pandai berterimakasih kepada orang yang memberikan jalan karena orang yang memberikan jalan kepada kita adalah orang yang membantu kita menemukan rezeki. Keempat, manfaatkan nikmat yang ada untuk bersyukur kepada Allah SWT.
Saudaraku, pernahkah kita bayangkan betapa sebagian besar dari urusan hidup kita sebenarnya bukan kita sendiri yang mengendalikan. Pernahkah kita hitung-hitung betapa hanya sebagian kecil saja, bahkan sangatlah sedikit urusan hidup yang terjadi karena keterlibatan tangan kita secara langsung.
Perhatikanlah menu sarapan kita setiap pagi. Makan yang ada di atas piring kita, coba perhatikan dan bayangkan urai satu demi satu. Garamnya dari laut di selatan, nasinya dari sawah di barat, sayurnya dari kebun di timur, dan ikannya dari kolam di utara.
Sebelumnya mereka berada di tempat masing-masing dan saling berjauhan. Kemudian, datang kepada kita, kita tinggal menikmatinya.
Hal itu terjadi tiada lain adalah karena izin Alloh Swt. Sungguh banyak hal yang terjadi karena kasih sayang Alloh kepada kita. Alloh yang mengatur matahari terbit dan terbenam dengan teratur, sehingga kita mendapat energi dari sinarnya.
Alloh yang mengatur detak jantung, sehingga kita tak pernah khawatir lupa mendetakkannya.
Subhaanallah!. Sungguh indah manakala kehidupan ini Alloh Swt yang mengurus. Dan, sesungguhnya memang tak ada kejadian di dunia ini kecuali terjadi atas izin Alloh Swt.
Oleh sebab itu, kita berdoa agar setiap sendi kehidupan kita diurus oleh Alloh Swt., diberikan takdir terbaik oleh-Nya bagi kita.
Alloh Swt. berfirman, “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Alloh dengan ikhlas semata-mata karena (menjalankan) agama..” (QS. Al Bayyinah [98] : 5)
Langkah yang perlu kita lakukan agar hidup ini diurus oleh Alloh Swt. adalah menjaga ketulusan hati. Atau keikhlasan. Sebagaimana ayat di atas, Alloh Swt. tidak memerintahkan kita untuk beraktivitas kecuali secara ikhlas.
Hanya orang yang ikhlas yang diterima amalnya. Berarti amal yang diiringi keikhlasanlah yang Alloh sukai.
Kita ini adalah ciptaan Alloh, kita ini milik Alloh, kita tinggal di planet bumi yang juga milik Alloh, apa pun yang kita inginkan semuanya adalah milik Alloh Swt. Dan, tidak ada peristiwa kecuali terjadi atas izin Alloh Swt.
Jadi apabila kita berharap Alloh Swt. mencukupi kita, tapi kita beramal dengan hati yang berharap pujian manusia, berbuat dengan hati yang mengharap sanjungan, penghargaan dan kedudukan dari manusia, maka sesungguhnya manusia itu tidak memiliki apa-apa.
Manusia tidak mampu memberikan manfaat juga tidak bisa mendatangkan keburukan, kecuali atas izin Alloh Swt.
Jika saja manusia dan jin bersatu hendak memberikan satu butir beras pun kepada kita, jika Alloh tidak menghendaki, maka pasti tidak akan terjadi. Begitu pun jika manusia dan jin bersatu hendak mencelakai kita, maka satu helai rambut pun tidak akan jatuh dari tubuh kita.
Jadi percuma saja keinginan untuk dipuji orang lain karena itu hanya akan merusak niat kita dan menghanguskan nilai dari amal kita. Dan jikapun pujian itu datang kepada kita, perhatikan saja ternyata pujian itu tidak berarti apa-apa, tidak memberikan pengaruh apa-apa, kecuali hati yang cenderung berbelok dan terbuai.
Oleh karena itulah, mari terus periksa niat kita, periksa hati kita, untuk selalu beramal dengan ikhlas, hanya mengharap ridho Alloh Swt. Cukuplah Alloh yang memperhatikan kita. Ada manusia yang melihat ataupun tidak, yakinlah bahwa Alloh Swt. selalu melihat kita, sekecil apapun perbuatan kita.
Sekalipun banyak pujian datang kepada kita, jika Alloh Swt. tidak ridho, maka sia-sia saja. Sebaliknya, sekalipun banyak cacian mengarah kepada kita, namun Alloh Swt. ridho kepada kita, maka sungguh semua cacian itu tiada artinya.
Tak perlu berharap ungkapan terimakasih dari manusia, tak usah menunggu-nunggu datangnya pujian dari manusia, cukuplah Alloh Swt sebagai alasan dari setiap amal kita.
Sumber: infokbn.com
Tinggalkan Balasan