• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Arcturus, Picu Kekhawatiran Baru Merebaknya Lagi Covid-19

30 April 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: dr. Ari Baskoro SpPD K-AI – Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

Momen mudik lebaran selalu menjadi perbincangan hangat masyarakat. Kali ini ritual tahunan tersebut diiringi berita memprihatinkan. Covid-19 di tanah air dikabarkan meningkat cukup signifikan akhir-akhir ini.

Angka pertambahan kasus harian terkonfirmasi Covid-19,  sudah melampaui 2000 kasus.Positivity rate harian sebesar 11,91 persen, sedangkan mingguan (16 sampai 22 April 2023) pada level 10,69 persen. Itu artinya telah melampaui standar yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu maksimal lima persen.

Indonesia tidak sendirian. Fenomena munculnya gelombang baru Covid-19, telah dilaporkan oleh banyak negara di dunia.  India disebut-sebut sebagai “episentrumnya”. Peningkatan pesat Covid-19 pada beberapa pekan terakhir di negeri Hindustan tersebut, sontak memicukewajiban penggunaan masker kembali. Produksi vaksin digenjot lagi. Rumah sakit di seluruh negara Bollywood itu, telah dipersiapkan dari segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Munculnya subvarian Omicron terbaru yang dijuluki sebagai Arcturus, disinyalir sebagai latar belakang penyebabnya. Setidaknya saat ini sudah ada sekitar 34 negara didunia yang telah disatroninya. Data terakhir di Amerika Serikat menyatakan, Arcturus telah mengambil porsi sebesar sepuluh persen dari seluruh kasus Covid-19. Capaian itu terhitung singkat, hanya dalam hitungan minggu saja.

Hampir semua negara tetangga Indonesia melaporkan hal yang serupa. Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam juga melaporkan peningkatan kasus harian Covid-19, di negara mereka masing-masing.

Arcturus masih merupakan “turunan” Omicron. Galur yang diberi kode XBB.1.16 ini,  untuk pertama kalinya teridentifikasi pada bulan Januari 2023. Sejak statusnya sebagai varian dalam pemantauan (Variant Under Monitoring/VUM) oleh WHO, telah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kasusnya yang pesat. Tidak mengherankan, statusnya kini meningkat. WHO menempatkannya dalam klasifikasi terbaru sebagai Variant of Interest(VOI). Oleh karena itu WHO mengisyaratkan, pandemi Covid-19 belum usai. Covid-19 masih dipandang sebagai masalah “kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional”.

Profil Arcturus

XBB.1.16 mendapat julukan Arcturus. Sebutan ini mengacu pada nama rasi bintang yang paling terang di belahan langit sisi utara. Seperti halnya virus lainnya, Omicron dikenal sebagai salah satu varian virus Covid-19 yang “sangat rajin” bermutasi. Setidaknya hingga sekarang ini telah teridentifikasi sebanyak 600 subvarian Omicron yang telah beredar di seluruh dunia.

Mutasi merupakan bagian integral dari sifat biologi virus, dalam upayanya untuk tetap eksis. Tidak semua virus mutan menjadi lebih berbahaya.Banyak di antaranya  yang akhirnya lenyap dengan sendirinya.

Arcturus memiliki satu mutasi tambahan pada komponen S (spike), bila dibandingkan dengan “saudaranya” subvarian Kraken (XBB.1.5). Menurut laporan Centers for Disease Controland Prevention(CDC) Amerika Serikat, hingga awal April 2023, subvarian Kraken mendominasi sebanyak 88 persen kasus Covid-19 di negara Paman Sam.Akibat adanya satu titik mutasi tambahan tersebut, memicu peningkatan kapasitas daya tular Arcturus menjadi 1,2 hingga 1,5 dibanding Kraken. Diprediksi,Arcturus akan menjadi lebih dominan dalam beberapa pekan ke depan.

Persebaran Covid-19 selalu akan didominasi oleh virus yang mempunyai daya tular tertinggi. Sejak dideteksinya Omicron untuk pertama kalinya pada 24 November 2021, telah mampu mengeliminasi dominasi varian Delta yang sangat mematikan. Setiap kemunculan subvarian Omicron terbaru yang lebih menular, hampir selalu diikuti peningkatan jumlah kasus. Bahkan bisa memicu terjadinya gelombang Covid-19 yang baru berikutnya. Situasi demikian berpeluang bisa terjadi secara berulang-ulang.

Dalam gambaran skematis, protein S (spike) virus SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19)  tampak seperti tonjolan-tonjolan pada bagian luarnya.Itu menjadi komponen terpenting bagi daya tularnya. Karakter tersebut juga mempunyai makna, bahwa virus tersebut dapat menghindar dari sergapan antibodi. Seperti telah diketahui, seseorang penyintas Covid-19 akan menghasilkan antibodi dalam kadar tertentu, setelah sembuh dari sakitnya. Antibodi tersebut tidak akan bertahan lama. Dengan berjalannya waktu, akan melandai sehingga tidak akan protektif lagi. Dalam level antibodi yang optimal saja, dapat “dengan mudah” dilewati oleh Kraken. Sangat mungkin kemampuan Kraken tersebut,dapat dilampaui oleh Arcturus. Antibodi yang diinduksi pasca vaksinasi, juga memiliki pola yang mirip dengan antibodi pada penyintas. Dalam jangka waktu sekitar enam bulan, kadarnya akan melandai. Tentu saja hal itu tidak akan efektif lagi mencegah penularan virus sekelas Arcturus.

Vaksinasi masih tetap merupakan tulang punggung pengendalian pandemi. Walaupun tidak dapat menjamin 100 persen mencegah penularan, tetapi terbukti tangguh dalam mencegah fatalitas penyakit. Termasuk pula mencegah perawatan di rumah sakit dan menekan angka mortalitas.

Berdasarkan laporan gambaran kasus dari beberapa negara yang terkena dampak Arcturus, gejala klinis subvarian teranyar ini, tidak jauh berbeda dengan “pendahulunya”. Hanya saja lebih sering didapatkan adanya keluhan mata kemerahan dan lengket/”belekan”. Manifestasi demikian,dikenal dengan terminologi konjungtivitis.

Hingga kini belum ada laporan yang menyatakannya memiliki gejala yang lebih berat, dibanding varian-varian virus Covid-19 yang telah beredar sebelumnya.

Kebijakan

Dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 30 Desember 2022, merupakan sinyal persiapan menuju fase endemi. Seharusnya kebijakan tersebut tetap dibarengi dengan edukasi yang berkesinambungan tentang pentingnya protokol kesehatan (prokes). Khususnya tentang pengenaan masker pada situasi terjadinya kerumunan massa atau pada ruangan yang relatif tertutup.

Vaksinasi booster hendaknya didorong lebih intensif lagi. Terutama pada individu yang berisiko tinggi. Misalnya adalah lansia (di atas 60 tahun) dan orang-orang dengan kondisi imunitas yang kurang sempurna/memiliki komorbid. Manfaatnya sangat signifikan dalam mencegah fatalitas penyakit. WHO pun telah mengisyaratkan, bahwa individu dewasa muda yang sehat, tidak memerlukan booster kedua (vaksinasi ke-empat). Menurut riset, manfaatnya tidak signifikan. Walaupun demikian,ada sisi manfaat yang bisa dipetik.Terutama bila mereka hidup bersama keluarga lansia atau penyandang komorbid.

Kebijakan vaksinasi booster pada individu yang tepat, dapat membuka peluang efisiensi pembiayaan vaksinasi Menekan dampak melonjaknya kasus Covid-19, tidak lain tetap mengajak masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam mitigasi pandemi. Pandemi belum usai. “Menikahkan”kembali masker dan vaksin booster, masih menjadi opsi yang paling tepat.

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Arcturus, Ari Baskoro, covid-19, mudik lebaran, pandemi, Positivity rate, PPKM

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

Kenapa Puasa Sunnah di Hari Jumat Makruh?

3 Oktober 2025 By admin

Mau Dibawa ke Mana Program Makan Bergizi Gratis?

3 Oktober 2025 By admin

Janet Jackson dan Paris Jackson Reuni dan Tampil Bersama di Paris Fashion Week

3 Oktober 2025 By admin

4 Kebiasaan di Dapur yang Dapat Membuat Anda Sakit

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza
  • Dikalahkan Irak 0-1, Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
  • Aktivis Serukan Larangan Israel di Dunia Sepak Bola Meski Gencatan Senjata Diberlakukan di Gaza
  • Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Siap Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Belum Usai

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.