Hadits yang berbunyi “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada”, mengajarkan bahwa ketaqwaan harus selalu dijaga dalam segala situasi dan kondisi, baik ketika sendiri maupun di tengah orang banyak.
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepadaku: “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
Oleh Imam Tirmidzi hadits ini dihukumi Hasan. Dalam redaksi lain dihukumi Hasan Shahih. Secara umum hadits ini menerangkan tentang perintah takwa di manapun muslim berada.
Hadits ini diriwayatakn oleh dua orang sahabat yaitu Abu Dzar Al-Ghifari dan Mu’adz bin Jabal yang merupakan sahabat yang agung. Nama lengkapnya Abu Dzar adalah Jundub bin Junadah. Beliau dikenal sebagai sahabat yang zuhud (sederhana dan tak silau dunia). Merupakan sahabat yang pertama kali mengucapkan salam kepada Nabi dengan salam Islam. Masuk Islam ketika di Mekah.
Untuk menerapkan hadits tersebut secara lebih efektif, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Mengingat Allah Secara Konsisten (Dzikir dan Doa) Salah satu cara untuk menjaga ketaqwaan adalah dengan selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas. Dzikir dan doa dapat menjadi cara yang efektif untuk menanamkan rasa hadirnya Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat dilakukan dengan sederhana, seperti membaca basmalah sebelum memulai pekerjaan atau mengucap alhamdulillah setelah mendapatkan nikmat.
- Muroqobah (Merasa Diawasi oleh Allah) Muroqobah adalah kondisi spiritual di mana seseorang merasa selalu dalam pengawasan Allah. Dengan menyadari bahwa Allah selalu mengetahui apapun yang kita lakukan, kita akan lebih termotivasi untuk menjaga perilaku dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh-Nya.
- Menguatkan Ilmu Agama Memperdalam ilmu agama akan memperkuat keyakinan dan pemahaman kita tentang pentingnya ketaqwaan. Belajar tentang hukum-hukum Islam, tafsir Al-Qur’an, dan hadits akan membantu kita dalam mengaplikasikan nilai-nilai ketaqwaan di berbagai situasi kehidupan.
- Bergaul dengan Orang-orang Shalih Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Berteman dengan orang-orang yang memiliki komitmen tinggi terhadap agama akan mendorong kita untuk lebih istiqomah dalam menjaga ketaqwaan. Mereka bisa menjadi pengingat ketika kita mulai lalai.
- Menerapkan Ketaqwaan dalam Tindakan Nyata Ketaqwaan tidak hanya sebatas hati dan pikiran, tetapi juga harus terlihat dalam tindakan sehari-hari. Menjaga akhlak yang baik, seperti berlaku jujur, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi perilaku yang dilarang, adalah bentuk nyata dari penerapan hadits ini.
- Introspeksi Diri (Muhasabah) Mengintrospeksi diri secara rutin dapat membantu kita mengetahui sejauh mana ketaqwaan kita kepada Allah. Dengan melakukan muhasabah setiap hari, kita bisa mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan dan bertekad untuk memperbaiki kesalahan.
Melalui cara-cara di atas, hadits ini dapat diterapkan lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketaqwaan bisa terwujud dalam setiap aspek kehidupan.
—000—
*Ketua Tim Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji Kanwil Kemenag Jawa Timur.
Tinggalkan Balasan