
Surabaya (Trigger.id) – China berharap pemerintahan Donald Trump memilih jalur kerja sama daripada konfrontasi dalam hubungan bilateral kedua negara (China – Amerika Serikat). Pernyataan ini mengemuka sebagai respons atas berbagai kebijakan dan retorika pemerintahan Trump yang kerap mengkritik China terkait isu perdagangan, keamanan, dan geopolitik, seperti konflik di Laut China Selatan dan isu Taiwan.
“Kedua negara akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan menuai kerugian dari konfrontasi, itulah yang ditunjukkan oleh sejarah hubungan China-AS,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (20/1) seperti dikutip ANTARA.
Hal itu disampaikan Mao Ning menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47. Donald Trump pada Senin (20/1) pukul 12:02 siang waktu Washington DC telah mengambil sumpah jabatan di Capitol Rotunda, Washington DC.
“Kami selalu percaya bahwa perkembangan hubungan China-AS yang mantap, sehat, dan berkelanjutan akan melayani kepentingan bersama kedua negara dan merupakan hal yang diharapkan oleh masyarakat internasional,” tambah Mao Ning.
China melihat bahwa kerja sama akan membawa keuntungan bersama (win-win solution) di berbagai sektor, seperti ekonomi global, perubahan iklim, serta keamanan regional. Sebaliknya, konfrontasi dinilai dapat merugikan kedua pihak, mengingat hubungan antara China dan AS sangat memengaruhi stabilitas global.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan harapan China untuk membangun hubungan bilateral yang lebih baik dengan pemerintahan Donald Trump, yang baru saja dilantik sebagai Presiden AS periode 2025-2029. Dalam konferensi pers, Mao Ning menyoroti beberapa prinsip penting yang menjadi dasar harapan China terhadap hubungan kedua negara:
- Prinsip Saling Menghormati dan Hidup Berdampingan Secara Damai: Mao Ning menyatakan bahwa China siap bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk meningkatkan dialog, komunikasi, dan pengelolaan perbedaan dengan cara yang konstruktif.
- Kerja Sama yang Saling Menguntungkan: Mao Ning menekankan pentingnya memperluas kerja sama yang menguntungkan kedua negara, khususnya dalam menghadapi tantangan global di era baru.
- Visi untuk Era Baru: Ia menambahkan bahwa China siap berkolaborasi untuk menemukan cara terbaik bagi kedua negara agar dapat hidup berdampingan secara damai, memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi pada kesejahteraan dunia.
Sementara itu, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS di Capitol Rotunda dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts, dengan JD Vance dilantik sebagai Wakil Presiden periode 2025-2029. Setelah mengambil sumpah jabatan, Trump menyampaikan pidato pelantikannya, yang kemungkinan besar akan memberikan gambaran arah kebijakan dalam negeri dan luar negeri AS, termasuk hubungan dengan China.
Dengan harapan yang disampaikan oleh China, hubungan bilateral kedua negara berada di titik awal baru. Namun, tantangan seperti persaingan geopolitik, isu perdagangan, dan teknologi tetap menjadi ujian bagi keberhasilan visi kerja sama tersebut. (bin)
Tinggalkan Balasan