
Jakarta (Trigger.id) – Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental. Efek negatif ini berkaitan dengan kandungan nikotin dalam rokok yang dapat memengaruhi aliran darah dan keseimbangan neurokimia di otak.
Menurut Dr. Sameer Malhotra, Direktur Senior dan Kepala Departemen Kesehatan Mental dan Ilmu Perilaku di Max Super Specialty Hospital, nikotin memiliki sifat stimulan yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal ini menghambat aliran darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk otak, serta meningkatkan risiko aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah.
Gangguan Kesehatan Mental akibat Merokok
1. Meningkatkan Kecemasan dan Stres
Perokok lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan stres karena nikotin berpengaruh terhadap keseimbangan neurokimia di otak. Ketidakseimbangan kadar dopamin dan norepinefrin akibat konsumsi nikotin dapat menyebabkan gemetar, ketegangan emosional, dan kecemasan yang berlebihan.
2. Menyebabkan Gangguan Suasana Hati
Merokok juga dikaitkan dengan peningkatan kadar sitokin proinflamasi, yang dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Kondisi ini berkontribusi terhadap gangguan fungsi sawar darah otak, sehingga meningkatkan risiko neuroinflamasi yang berdampak pada gangguan kognitif, masalah memori, serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit neurodegeneratif dan perubahan suasana hati.
3. Mengganggu Kualitas Tidur
Sebagai zat stimulan, nikotin dapat menyebabkan kesulitan tidur pada perokok. Kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan gangguan tidur dan parasomnia, yang dapat menyebabkan kualitas istirahat yang buruk dan meningkatkan risiko kelelahan kronis.
4. Menurunkan Fungsi Memori
Merokok berkontribusi terhadap peningkatan kadar karbon monoksida dalam darah, yang dapat mengganggu oksigenasi ke otak. Dampaknya, perokok berisiko mengalami disfungsi memori dalam jangka panjang.
Mitos tentang Merokok dan Konsentrasi
Banyak orang percaya bahwa merokok dapat meningkatkan konsentrasi. Namun, anggapan ini hanyalah mitos. Faktanya, konsumsi nikotin berlebihan justru dapat menyebabkan kesulitan dalam fokus dan berkonsentrasi, terutama dalam jangka panjang.
Selain itu, individu yang mengalami gangguan mental berat seperti skizofrenia lebih cenderung merokok dalam jumlah berlebihan. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara merokok dan gangguan kesehatan mental yang lebih luas.
Merokok bukan hanya merugikan kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental, mulai dari gangguan kecemasan, perubahan suasana hati, kesulitan tidur, hingga penurunan fungsi memori. Oleh karena itu, memahami bahaya merokok bagi kesehatan mental dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi kebiasaan ini dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat. (bin)
Tinggalkan Balasan