

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait kandungan surat Yunus ayat 58, di antaranya seperti tafsir Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat tersebut sebagai berikut, (Katakanlah, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira”) yaitu dengan petunjuk dan agama yang benar ini datang kepada mereka, hendaklah mereka bergembira, karena itu merupakan sesuatu yang lebih layak untuk mereka merasa gembira (Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) yaitu daripada peninggalan dunia dan perhiasan yang pasti lenyap.
Betapa besar karunia (fadilah atau fadhol) dan rahmat (kasih sayang) yang diberikan Allah Swt. Bahkan Allah menegaskan bahwa karunia dan rahmat tersebut jauh lebih berharga dari apapun termasuk harta dan perhiasan sekalipun. Karena harta dan perhiasan akan lenyap dan sebaliknya karunia dan rahmat dari Allah akan kekal selama-lamanya.
Dulu ketika zaman jahiliah, kaum kafir Qurais sangat menghinakan perempuan yang sedang haid. Mereka harus dijauhi dan bahkan diasingkan dari rumah mereka. Sebaliknya orang-orang Yahudi menganggap perempuan yang haid boleh diperlakukan sama dengan perempuan suci dari najis (hadas). Mereka juga boleh dikumpuli layaknya mereka dalam kondisi suci.
Namun Islam hadir di tengah keduanya. Islam memberikan penegasan bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh diasingkan tetapi mereka juga tidak boleh dikumpuli. Jalan tengah ini merupakan karunia besar bagi manusia.
Sekarang tentang rahmat yang menjadi kegembiraan dan kebahagiaan tersendiri bagi umat manusia, dengan diutuskan Nabi Muhammad Saw sebagai pemberi rahmat bagi alam semesta. Rasulullah Swt tersebut adalah rahmat bagi alam semesta, seperti ditegaskan oleh Allah Swt dalam surat Al Anbiya 107:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Karunia atau fadilah yang dari Allah adalah dijadikan bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi manusia-manusia yang beriman. Hanya mereka yang beriman yang dipanggil oleh Allah Swt seperti tercantum dalam surat Al Baqarah 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ramadhan adalah ibadah pembersihan diri terlama yang diberikan Allah dibanding ibadah-ibadah yang lain. Misal shalat, maksimal hanya lima menit. Haji maksimal hanya lima atau 6 hari (tergantung ikut nafar awal atau nafar tsani). Ramadhan kita mendapat kesempatan pembersihan diri selama satu bulan atau 30 hari. Betapa luar biasanya Ramadhan sehingga pantas sekali jika kita sangat berbahagia.
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain ibadah dan keutamaannya, Ramadhan juga membawa berbagai manfaat yang positif bagi kita, salah satunya adalah membuat kita bahagia. Berikut ini adalah enam alasan mengapa kita harus bahagia menyambut Ramadhan.
1. Kesempatan untuk memperbaiki diri
Ramadhan adalah bulan di mana kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri secara spiritual maupun sosial. Kita dapat memperbaiki hubungan dengan sesama, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, serta menghindari perbuatan yang tidak baik. Dengan berusaha memperbaiki diri, kita akan merasa lebih bahagia karena merasa lebih dekat dengan Allah.
2. Peningkatan solidaritas sosial
Ramadhan juga merupakan bulan dimana kita diajak untuk meningkatkan solidaritas sosial. Kita lebih banyak berbagi dengan sesama dan memberikan sedekah, baik itu berupa makanan atau uang. Dengan berbagi, kita merasa lebih bahagia karena membantu meringankan beban orang lain.
3. Meningkatkan kesehatan fisik
Selama Ramadhan, kita berpuasa dari fajar hingga maghrib. Meskipun berpuasa dapat menimbulkan rasa lapar dan haus, tetapi puasa juga memiliki manfaat positif bagi kesehatan fisik. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan mengurangi berat badan. Dengan merasa lebih sehat, kita akan merasa lebih bahagia.
4. Kedekatan dengan keluarga
Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat hubungan dengan keluarga. Kita dapat menghabiskan waktu bersama-sama saat berbuka puasa dan sahur. Selain itu, kita juga dapat mempererat hubungan dengan kerabat dan teman. Dengan merasa lebih dekat dengan orang-orang terdekat, kita akan merasa lebih bahagia.
5. Peningkatan kegiatan ibadah
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ibadah, seperti shalat tarawih dan membaca Al-Quran. Dengan meningkatkan kegiatan ibadah, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah dan merasa lebih bahagia karena merasa lebih bermanfaat.
6. Merasakan kebahagiaan berpuasa
Terakhir, puasa Ramadhan itu sendiri dapat memberikan kebahagiaan bagi kita. Meskipun terasa berat di awal, namun saat berbuka puasa, kita akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena berhasil melewati hari-hari puasa. Selain itu, puasa juga dapat memberikan kebahagiaan dan kedamaian dalam hati.
Itulah enam alasan mengapa kita harus bahagia dengan hadirnya Ramadhan. Marilah kita memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan meraih kebahagiaan yang lebih besar. Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan meraih berkah dari Allah.
—000—
*Penceramah tinggal di Surabaya
Tinggalkan Balasan