
Surabaya (Trigger.id) – Mencapai khusyuk dalam ibadah memerlukan usaha dan latihan terus-menerus. Memahami makna bacaan, memilih waktu dan tempat yang tepat, membersihkan diri, dan berdoa untuk khusyuk adalah beberapa cara yang dapat membantu.
Motivasi dari para ulama menegaskan bahwa khusyuk adalah inti dari ibadah yang sempurna dan merupakan cerminan dari kedekatan seseorang dengan Allah. Dengan khusyuk, ibadah akan lebih bermakna dan memberikan ketenangan serta kedamaian hati.
Khusyuk dalam beribadah, terutama dalam shalat, adalah keadaan di mana seorang Muslim benar-benar fokus dan sepenuhnya hadir dalam ibadahnya, dengan hati yang tenang dan pikiran yang terarah hanya kepada Allah. Berikut beberapa cara untuk mencapai khusyuk dalam ibadah serta motivasi dari para ulama tentang pentingnya khusyuk:
Motivasi dari Para Ulama tentang Ibadah Khusyuk
Ibn Qayyim al-Jawziyya
Ibn Qayyim menekankan pentingnya menghadirkan hati dalam shalat. Menurutnya, khusyuk adalah jiwa dari shalat, dan tanpa khusyuk, shalat menjadi seperti tubuh tanpa jiwa. Ia menyarankan untuk selalu mengingat kebesaran Allah dan hakikat dari ibadah itu sendiri.
Imam Al-Ghazali
Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” menyebutkan bahwa khusyuk adalah buah dari ketakwaan dan kedekatan seseorang dengan Allah. Ia menyarankan untuk selalu melakukan introspeksi dan memperbaiki niat dalam setiap ibadah yang dilakukan.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Syekh Abdul Qadir al-Jailani menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti riya’ (pamer) dan ujub (bangga diri). Menurutnya, hati yang bersih akan lebih mudah mencapai khusyuk dalam ibadah.
Mengerti arti dari setiap bacaan dan gerakan dalam shalat dapat membantu memperdalam makna dan meningkatkan konsentrasi. Ketika seseorang memahami apa yang diucapkan, ia akan lebih mudah merasakan kedekatan dengan Allah. Melakukan shalat pada awal waktu bisa membantu menciptakan suasana hati yang tenang dan tidak terburu-buru. Ini memberikan kesempatan untuk menyiapkan diri secara mental dan spiritual.
Beribadah di tempat yang bebas dari gangguan dan kebisingan akan membantu mempertahankan konsentrasi dan fokus. Lingkungan yang tenang juga membantu menciptakan rasa damai dan ketenangan hati. (zam)
Tinggalkan Balasan