
Surabaya (Trigger.id) – Upaya rekonsiliasi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai menemukan titik terang. Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, menggelar silaturahmi dengan jajaran pengurus Mustasyar, Syuriah, A’wan, serta Tanfidziyah di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/12).
Pertemuan tersebut turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Saifullah Yusuf, dua tokoh yang sebelumnya sempat dicopot dari struktur kepengurusan PBNU. Kehadiran mereka dalam satu forum silaturahmi menandai mencairnya hubungan dan menjadi simbol kuat berakhirnya ketegangan internal yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Silaturahmi ini dipahami sebagai langkah islah atau rekonsiliasi demi menjaga soliditas organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut. Para tokoh NU yang hadir sepakat bahwa persatuan dan kebersamaan harus dikedepankan demi menjaga marwah jam’iyah serta khidmat NU kepada umat dan bangsa.
Dalam suasana penuh keakraban, para pengurus PBNU saling bertukar pandangan mengenai pentingnya mengakhiri polemik internal dan kembali fokus pada agenda strategis organisasi, termasuk penguatan peran NU dalam bidang keagamaan, sosial, dan kebangsaan.
Pertemuan di Surabaya ini juga dinilai sebagai pesan moral kepada warga Nahdliyin di seluruh Indonesia bahwa perbedaan pandangan di internal organisasi dapat diselesaikan melalui musyawarah dan silaturahmi, tanpa mengorbankan persatuan.
Dengan terlaksananya pertemuan tersebut, PBNU diharapkan dapat kembali melangkah secara solid, menjaga stabilitas organisasi, serta memperkuat kontribusinya bagi kehidupan beragama dan bernegara di Tanah Air. (bin)



Tinggalkan Balasan