Surabaya (Trigger.id) – Jazz Latin (Latin Jazz) muncul dari pertemuan dua genre musik yang berbeda: musik jazz dari Amerika Serikat dan musik Latin dari Karibia dan Amerika Selatan. Perpaduan ini dimulai pada awal abad ke-20, ketika musisi dari Kuba dan Puerto Riko mulai membawa elemen ritmis tradisional mereka ke Amerika Serikat, khususnya di New Orleans dan New York City, dua kota dengan komunitas imigran Latin yang signifikan.
Pada awalnya, jazz Latin dikenal dengan penggabungan elemen ritmik Afro-Kuba (seperti mambo, rumba, dan son) dengan harmoni dan improvisasi jazz. Seiring waktu, genre ini juga menyerap gaya dari Brazil (seperti samba dan bossa nova).
Musik Afrika Amerika mulai menggabungkan motif musik Afro-Kuba pada abad ke-19, ketika habanera (Cuban contradanza) mendapatkan popularitas internasional. Habanera adalah musik tertulis pertama yang secara ritmis didasarkan pada motif Afrika. Irama habanera (juga dikenal dengan sebutan kongo, tango-kongo, atau tango, yang dapat dianggap sebagai kombinasi tresillo dan backbeat. Wynton Marsalis menganggap tresillo sebagai “clave” di New Orleans, meskipun secara teknis, polanya hanya setengah clave. Clave adalah pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik. Permainan dua stik tersebut dimainkan sepanjang band bermain.
Periode Awal: Afro-Kuba Jazz
- Pada 1940-an, Machito and his Afro-Cubans menjadi pelopor jazz Latin dengan menggabungkan jazz swing dengan ritme Kuba. Lagu terkenal mereka termasuk “Tanga”, yang dianggap sebagai salah satu rekaman pertama jazz Latin.
- Dizzy Gillespie, seorang trompetis jazz bebop, bekerja sama dengan perkusionis Kuba Chano Pozo, menghasilkan hit seperti “Manteca” (1947), yang menjadi standar jazz Latin.
Era Bossa Nova: Jazz Brasil
- Pada 1950-an dan 1960-an, bossa nova dari Brazil mulai memengaruhi jazz. Gitaris dan penyanyi João Gilberto, komposer Antonio Carlos Jobim, dan saksofonis jazz Stan Getz memperkenalkan dunia pada lagu-lagu seperti “The Girl from Ipanema”, yang menjadi salah satu hit terbesar dalam sejarah jazz Latin.
- Lagu-lagu lain seperti “Desafinado” dan “Corcovado” juga mempopulerkan bossa nova di kancah internasional.
Periode Modern: Eksplorasi Global
Pada akhir abad ke-20, jazz Latin berkembang menjadi genre yang lebih global, mencakup pengaruh dari berbagai negara Latin. Eddie Palmieri dan Tito Puente adalah musisi besar yang menciptakan hit seperti “Oye Como Va” (Puente), yang kemudian dipopulerkan lagi oleh Santana.
Tokoh-Tokoh Penggerak Jazz Latin
- Machito (Frank Grillo)
- Lagu: “Tanga,” “Cuban Fantasy”
- Chano Pozo
- Lagu: “Manteca” (bersama Dizzy Gillespie)
- Antonio Carlos Jobim
- Lagu: “The Girl from Ipanema,” “Desafinado,” “Wave”
- Stan Getz
- Lagu: “Desafinado,” “The Girl from Ipanema”
- Tito Puente
- Lagu: “Oye Como Va,” “Ran Kan Kan”
- Eddie Palmieri
- Lagu: “Azúcar Pa’ Ti,” “Vamonos Pa’l Monte”
Ciri Khas Jazz Latin
- Ritme: Menggunakan pola ritmis seperti clave, montuno, dan samba grooves.
- Instrumentasi: Perkusi Latin seperti conga, bongo, timbales, dan maracas sering hadir.
- Improvisasi: Sama seperti jazz tradisional, improvisasi memainkan peran penting.
Jazz Latin tetap menjadi genre yang dinamis, dengan banyak musisi modern seperti Arturo Sandoval dan Paquito D’Rivera yang terus mengeksplorasi genre ini dengan gaya baru.
1. Arturo Sandoval
Arturo Sandoval adalah seorang trompetis, pianis, dan komposer asal Kuba yang dikenal sebagai salah satu virtuoso jazz Latin terbaik di dunia. Ia lahir pada 6 November 1949 di Artemisa, Kuba, dan dikenal sebagai penerus warisan musik Dizzy Gillespie serta ikon dalam jazz Latin.
Perjalanan Karier
- Awal Karier di Kuba: Sandoval mulai belajar musik klasik di usia muda, tetapi gairahnya untuk jazz tumbuh setelah mendengar rekaman Dizzy Gillespie. Ia bergabung dengan Orquesta Cubana de Música Moderna sebelum mendirikan grup legendaris Irakere pada tahun 1973 bersama Chucho Valdés dan Paquito D’Rivera. Irakere dikenal karena memadukan jazz, rock, dan ritme Afro-Kuba.
- Pindah ke AS: Pada tahun 1990, Sandoval melarikan diri dari Kuba dan mendapatkan suaka politik di Amerika Serikat. Ia terus berkembang sebagai musisi jazz terkenal, memenangkan berbagai penghargaan internasional.
Gaya Bermusik
- Trompet Sandoval dikenal dengan jangkauan nada yang luar biasa tinggi dan teknik yang sempurna.
- Selain jazz, ia juga sering memainkan musik klasik, menampilkan karya-karya seperti “Concerto for Trumpet” karya Haydn.
Penghargaan
- 10 Grammy Awards dan banyak nominasi lainnya.
- Penghargaan Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama pada 2013.
Lagu dan Album Terkenal
- “A Mis Abuelos” (dedikasi untuk leluhurnya)
- “Flight to Freedom”
- “Trumpet Evolution” (album yang menampilkan gaya trompet klasik hingga modern)
2. Paquito D’Rivera
Paquito D’Rivera adalah seorang klarinetis, saksofonis, dan komposer asal Kuba yang dikenal karena kemampuannya memadukan jazz dengan musik klasik, serta elemen Latin yang kuat. Ia lahir pada 4 Juni 1948 di Havana, Kuba, dan sejak kecil dikenal sebagai anak ajaib dalam musik.
Perjalanan Karier
- Awal Karier: Paquito adalah salah satu pendiri grup jazz Latin terkenal Irakere, yang membawa elemen Afro-Kuba ke panggung jazz internasional. Bersama Irakere, ia memenangkan Grammy untuk album mereka yang penuh inovasi.
- Kehidupan di Pengasingan: Pada 1980, D’Rivera meninggalkan Kuba untuk mencari kebebasan berekspresi di Amerika Serikat. Di sana, ia memulai karier solo yang produktif.
Gaya Bermusik
- Paquito dikenal dengan fleksibilitasnya, sering melibatkan berbagai genre seperti bebop, bossa nova, tango, dan musik kamar klasik.
- Ia sering memasukkan humor dan kreativitas dalam pertunjukannya, membuat penampilannya menarik dan menghibur.
Penghargaan
- 14 Grammy Awards dan Latin Grammy, termasuk untuk karya jazz dan musik klasik.
- National Medal of Arts dari pemerintah AS pada 2005.
Lagu dan Album Terkenal
- “Tico Tico”
- “Portraits of Cuba”
- “Live at the Blue Note”
- “The Clarinetist” (musik klasik dengan sentuhan jazz)
Kesamaan dan Perbedaan
Kedua musisi ini merupakan ikon jazz Latin yang sukses di panggung internasional. Arturo Sandoval dikenal dengan trompetnya yang dinamis dan emosional, sementara Paquito D’Rivera dikenal dengan kemampuan multi-instrumental dan eksplorasi genre yang luas. Mereka berdua telah memperkaya jazz Latin, menjadikannya lebih dari sekadar genre, tetapi juga medium untuk memperkenalkan budaya Latin ke seluruh dunia. (ian)
Tinggalkan Balasan