
Surabaya (Trigger.id) – Kemenangan Fátima Bosch Fernández sebagai Miss Universe 2025 menggema di seluruh Meksiko pada Jumat, dipandang sebagai pembuktian bagi seorang kontestan yang sebelumnya diperlakukan tidak hormat, sekaligus mencerminkan perjuangan perempuan Meksiko untuk meraih kesetaraan dan melawan budaya chauvinisme yang masih mengakar.
Bosch, 25 tahun, asal negara bagian Tabasco, sempat ditegur keras oleh Direktur Kompetisi asal Thailand, Nawat Itsaragrisil, dalam acara penyerahan selempang yang disiarkan langsung pada 4 November. Ia dituding tidak mengikuti arahan terkait kegiatan promosi lokal. Ketika Bosch mencoba membela diri, Nawat memanggil petugas keamanan, dan insiden itu membuat Bosch memilih meninggalkan acara — diikuti sejumlah kontestan lain yang menunjukkan solidaritas.
Presiden Organisasi Miss Universe, Raúl Rocha Cantú, mengecam tindakan Nawat sebagai “agresi publik” dan “penyalahgunaan serius.”
Tak lama setelah itu, Nawat menyampaikan permintaan maaf, meski terlihat emosional dan tetap menunjukkan sikap defensif.
Kontroversi tersebut sudah lebih dulu menarik perhatian publik Meksiko, termasuk Presiden Claudia Sheinbaum. Setelah Bosch meraih mahkota Miss Universe, Sheinbaum secara terbuka mengungkapkan rasa bangganya.
“Saya senang dia berani bersuara ketika merasa diperlakukan tidak adil. Itu sebuah teladan,” ujar Sheinbaum. “Pernyataan bahwa perempuan lebih cantik jika diam sudah tidak relevan. Perempuan lebih cantik ketika mereka bersuara dan berpartisipasi.”
Di kalangan masyarakat Meksiko, kemenangan Bosch juga disambut hangat.
Patricia Bustamante, pensiunan berusia 72 tahun, memuji keberanian Bosch yang tidak tinggal diam. “Dulu perempuan Meksiko cenderung pasif. Dia sangat berani,” katanya.
Sementara itu Briana González, seorang perawat, mengaku kurang menyukai kontes kecantikan, namun menilai sikap Bosch sebagai contoh baik bagi perempuan yang terus berjuang melawan ketidaksetaraan. “Perempuan Meksiko sudah lama bangkit untuk membela diri.”
Saat Bosch diumumkan sebagai pemenang, sorak-sorai langsung pecah di arena, dengan bendera Meksiko berkibar di tangan para pendukung. Di Tabasco, kampung halamannya, ribuan warga yang menonton di stadion baseball merayakan kemenangan tersebut hingga malam hari.
Gabriel Arcos, warga Villahermosa yang berjualan kacamata, mengatakan Bosch menjadi kebanggaan daerahnya.
“Sebagai orang Tabasco, kami bangga dia bisa melangkah sejauh ini meski menghadapi banyak rintangan,” ujarnya. (ian)



Tinggalkan Balasan