
Surabaya (Trigger.id) – Kopi telah menjadi bagian dari makanan manusia selama sekitar 1.000 tahun. Selama periode tersebut, hal ini telah memicu kontroversi – dan di era Starbucks, perselisihan telah berkembang dari prahara di teko kopi menjadi perdebatan yang serius. Beberapa pemberitaan negatif tentang kopi tampaknya bergantung pada kepercayaan luas bahwa apa pun yang rasanya enak pasti berdampak buruk bagi Anda.
Namun ada sisi serius dari argumen ini: Kopi menstimulasi sistem saraf, meningkatkan kewaspadaan. Namun banyak orang yang sensitif terhadap satu cangkir kopi saja, membuat mereka merasa gelisah atau mengganggu tidur.
Efek kopi terhadap peredaran darah lebih kompleks dari yang terlihat, dan sebuah penelitian menarik dapat membantu Anda menyaring fakta dari fiksi.
Apakah kopi buruk untuk tekanan darah tinggi?
Mengutip aman health.harvard.edu, Kebanyakan dokter menyarankan orang untuk menghindari kopi (dan sumber kafein lainnya) sebelum tekanan darah mereka diperiksa. Ini adalah saran standar yang didasarkan pada anggapan bahwa kafein meningkatkan tekanan darah sehingga mengganggu pengukuran yang akurat.
Namun penelitian medis masih belum jelas; beberapa penelitian mendukung hubungan antara minum kopi dan hipertensi, namun penelitian lainnya tidak mendukungnya – dan penelitian di Italia pada tahun 1987 menunjukkan bahwa kopi bahkan dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Penderita hipertensi masih dapat minum kopi, tetapi perlu berhati-hati dalam jumlah dan frekuensi konsumsinya. Kafein dalam kopi memang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam jangka pendek karena memicu vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) dan pelepasan hormon adrenalin. Peningkatan ini biasanya berlangsung sementara, sekitar 3 hingga 4 jam setelah minum kopi.
Namun, tidak semua penderita hipertensi bereaksi sama terhadap kafein. Beberapa orang lebih sensitif terhadap efeknya dibanding yang lain. Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk mengamati respons tubuh dengan memantau tekanan darah sebelum dan sesudah minum kopi. Jika tekanan darah meningkat lebih dari 5–10 mmHg, mungkin lebih baik mengurangi asupan kopi.
Untuk tetap mendapatkan manfaat kopi tanpa memperburuk hipertensi, penderita dapat mempertimbangkan opsi seperti:
- Membatasi konsumsi hingga 1–2 cangkir per hari.
- Menghindari kopi sebelum aktivitas berat atau olahraga, karena aktivitas ini juga dapat meningkatkan tekanan darah.
- Bertransisi ke kopi rendah kafein atau minuman pengganti seperti teh herbal untuk menjaga konsentrasi tanpa risiko tinggi bagi kesehatan.
Sekali lagi kopi tidak sepenuhnya buruk bagi penderita hipertensi, tetapi kafein dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah sementara waktu. Peningkatan ini disebabkan oleh efek vasokonstriktif (penyempitan pembuluh darah) dan pelepasan adrenalin yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah naik. Biasanya, lonjakan ini terjadi dalam 30 hingga 60 menit setelah konsumsi kopi dan kembali normal dalam waktu 3 hingga 4 jam. (ian)
Referensi: Berbagai sumber
Tinggalkan Balasan