• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Makkah Tak Lagi Bisa Ditembus: Kalau Bukan Lewat Syarikah Jangan Harap Bisa Masuk

22 Mei 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Dr. Ulul Albab*

Tahun ini, Makkah tak bisa lagi ditembus dengan cara lama. Tak ada lagi “jalur tikus”, tak ada lagi rombongan ziarah yang mendadak bisa jadi jemaah haji. Semua harus resmi. Harus visa haji. Harus melalui perusahaan resmi Arab Saudi: syarikah.

Mulai 29 April 2025, aturan keras itu berlaku. Petugas di gerbang kota suci tidak akan tanya siapa Anda, dari mana, atau sudah haji berapa kali. Yang ditanya satu saja: mana visa hajinya? Kalau tidak ada: pulang!

Arab Saudi ingin ibadah haji tertib. Tak ada lagi jemaah nyasar. Tak ada lagi orang-orang tua kesasar karena tertinggal dari rombongan. Mereka ingin setiap jemaah tahu siapa penanggung jawabnya. Dan itu hanya bisa jika mereka masuk Mekkah lewat sistem yang baru: melalui kartu nusuk dan dikoordinir salah satu dari delapan syarikah.

Satu Syarikah, Satu Kloter

Inilah yang membuat Kementerian Agama RI agak kelimpungan. Sistem baru ini berbenturan langsung dengan kultur kita. Di Indonesia, kloter haji disusun seperti arisan keluarga. Yang penting berangkatnya bareng, tak peduli syarikahnya beda.

Masalahnya: aturan Arab Saudi tidak mengenal kompromi budaya. Satu kloter, satu syarikah. Tidak bisa dicampur. Kalau dicampur, mereka bisa tertahan di Madinah. Atau malah gagal masuk Mekkah.

Itulah yang terjadi pekan ini: 220 jemaah Indonesia tertahan di Madinah karena tidak sejalan dengan skema syarikah. Untung, semua akhirnya bisa diberangkatkan setelah 13 coaster dikerahkan. Tapi itu bukan akhir masalah. Ini baru awal gelombang kedua.

Logika Pemerintah Saudi

Aturan baru ini bukan semata-mata birokrasi. Ada alasan keamanan dan ketertiban. Arab Saudi setiap tahun menerima lebih dari 2 juta jemaah haji. Banyak di antaranya lansia, berkebutuhan khusus, atau tidak paham teknologi.

Kalau setiap orang bisa masuk Mekkah tanpa sistem yang tertata, risiko keamanan sangat besar. Bisa ada penumpukan di Arafah, bisa ada kekacauan logistik, bahkan tragedi.

Arab Saudi ingin menghindari itu. Dan satu-satunya cara adalah memastikan setiap jemaah masuk dalam ekosistem layanan yang jelas: visa resmi, syarikah resmi, dan petugas resmi.

Yang Sulit Bukan Aturan, Tapi Budaya

Tantangan kita bukan pada regulasi Arab Saudi, tapi pada budaya kita sendiri. Kita terlalu longgar dalam menyusun kloter. Terlalu fleksibel untuk mengakomodasi permintaan keluarga, tetangga, atau jamaah pengajian. Akibatnya, ketika harus masuk sistem resmi yang kaku, kita kelabakan.

Dirjen PHU, Hilman Latief, bahkan harus menahan keberangkatan beberapa orang agar mereka bisa masuk dalam koordinasi syarikah-nya. Ini langkah yang tidak populer, tapi perlu.

DPR juga sudah angkat suara. Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang, meminta sistem kloter diperbaiki. “Jangan sampai jemaah terpisah dari pasangan atau pendampingnya hanya karena beda syarikah,” katanya.

Menuju Haji yang Profesional

Mungkin memang sudah saatnya kita memperlakukan ibadah haji secara profesional. Bukan hanya ibadah spiritual, tapi juga operasi logistik skala raksasa. Maka, semua aspek harus dikelola dengan pendekatan modern: sistem data tunggal, manajemen risiko, koordinasi lintas otoritas.

Tahun ini adalah ujian. Tapi juga peluang. Kalau bisa kita lewati dengan baik, tahun depan kita bisa lebih siap. Kita bisa mulai menyusun kloter sejak awal dengan satu prinsip baru: satu kloter, satu syarikah, satu sistem.

Mekkah memang tak lagi bisa ditembus sembarangan. Tapi kalau kita bisa menyesuaikan diri, kita tak hanya masuk Mekkah, tapi kita bisa menunaikan haji dengan lebih tertib, lebih manusiawi, dan lebih bermartabat.

Masukan Strategis dari AMPHURI

Kami dari Litbang DPP AMPHURI memandang kebijakan baru Arab Saudi ini sebagai momentum penting untuk melakukan reformasi total penyelenggaraan ibadah haji nasional. Ada beberapa masukan dan usulan yang kami ajukan.

Untuk Pemerintah dan Kemenag, Litbang AMPHURI mengusulkan: Pertama; Membangun sistem data haji yang lebih adaptif, terintegrasi sejak awal antara proses pelunasan, visa, syarikah, dan kloter. Sistem ini harus berbasis digital, real-time, dan terkoneksi langsung dengan otoritas Arab Saudi. Kedua; Diplomasi reguler dan aktif dengan otoritas Saudi, agar Indonesia sebagai negara pengirim jemaah terbesar mendapat ruang partisipasi dalam pembentukan kebijakan teknis.

Ketiga; Penyusunan kloter berbasis syarikah sejak awal, tanpa mengabaikan aspek sosial-kultural, seperti suami-istri atau pendampingan lansia, agar tak lagi terjadi pemisahan jemaah seperti tahun ini.

Keempat; Sosialisasi masif dan terjadwal, baik kepada jemaah reguler maupun jemaah khusus, agar memahami aturan terbaru dan tidak tertinggal informasi penting saat masa keberangkatan.

Untuk DPR RI, kami Litbang DPP AMPHURI mendorong: Pertama; Penguatan pengawasan lintas fungsi dan daerah, agar implementasi prinsip “one syarikah–one kloter” tidak hanya menjadi jargon, tapi benar-benar terlaksana. Kedua; Pengawalan terhadap harmonisasi regulasi, termasuk kemungkinan revisi teknis UU Haji jika memang dibutuhkan dalam konteks globalisasi dan digitalisasi layanan haji.

Dan untuk para jemaah haji yang sedang dan akan berangkat, kami Litbang DPP AMPHURI berpesan: 

Pertama; Tetap tenang, sabar, dan percaya pada sistem resmi yang ditetapkan pemerintah. Hindari perjalanan dengan jalur tidak resmi atau pihak yang tidak memiliki legalitas. Kedua; Selalu bawa dokumen resmi, kartu identitas, dan informasi kontak petugas haji. Jaga komunikasi dalam rombongan.

Ketiga; Yang paling penting, jangan biarkan perubahan sistem mengusik kekhusyukan hati. Sebab pada akhirnya, haji bukan soal visa, bukan soal syarikah. Tapi soal hati yang terpaut pada panggilan Allah SWT.

—000—

*Ketua Litbang DPP Amphuri dan Ketua ICMI Jatim

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, update, wawasan Ditag dengan:Ditembus, Jangan Harap, jemaah haji, Lewat Syarikah, makkah, Masuk, Syarikah

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Bali United Resmi Gaet Striker Muda Jens Raven untuk Musim 2025/2026

13 Juli 2025 By admin

Olahraga Sebagai Gaya Hidup Masyarakat Modern

13 Juli 2025 By admin

Setelah iPhone 17 Air, Kini Giliran Bocoran Warna iPhone 17 Beredar

13 Juli 2025 By admin

Rahasia Konten Video TikTok Bisa Tembus FYP, Begini Pengalaman Para Affiliator Sukses

13 Juli 2025 By admin

Rosie O’Donnell Balas Ancaman Trump Cabut Kewarganegaraan

13 Juli 2025 By admin

Ingin Lebih Rajin Berolahraga? Coba Ubah Rutinitas Tidur Malam Anda

13 Juli 2025 By admin

Stefano Pioli Resmi Kembali Tangani Fiorentina untuk Musim 2025/26

13 Juli 2025 By admin

Iran Lanjutkan Kerja Sama dengan IAEA dalam Format Baru Demi Keamanan Nuklir

13 Juli 2025 By admin

Wakil Direktur FBI Dan Bongino Pertimbangkan Mundur di Tengah Polemik Dokumen Epstein

12 Juli 2025 By isa

Menghargai Sang Maestro, Pemerintah Berencana Renovasi Rumah Seniman Tradisi

12 Juli 2025 By admin

Komisi VIII DPR RI Upayakan Tambahan Kuota Haji dari Kazakhstan

12 Juli 2025 By admin

UEFA Larang Crystal Palace Tampil di Liga Europa

12 Juli 2025 By admin

BPH RI Akan Ambil Alih Penuh Penyelenggaraan Haji Mulai 2026

11 Juli 2025 By admin

Allah Tidak Akan Mengingkari Orang yang Yakin kepada-Nya

11 Juli 2025 By admin

Melestarikan Warisan Hoyak Tabuik, Langkah Kota Pariaman Menuju UNESCO

11 Juli 2025 By admin

Indonesia Catatkan Peringkat FIFA Terbaik dalam 19 Tahun, Naik ke Posisi 118 Dunia

11 Juli 2025 By admin

Virus Hanta Menyasar Indonesia, Bahayakah?

10 Juli 2025 By admin

Studi Terbaru: Konsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayur Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

10 Juli 2025 By admin

PSG Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub Usai Bungkam Real Madrid 4-0

10 Juli 2025 By admin

Indonesia dan Brazil Sepakat Kembangkan Teknologi Rudal dan Kapal Selam

10 Juli 2025 By admin

Benarkah Keju Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Kata Peneliti

10 Juli 2025 By admin

Menag: Jalur Laut untuk Haji dan Umroh Masih Tahap Wacana

9 Juli 2025 By admin

Mensos Dukung Penggunaan AI di Sekolah Rakyat

9 Juli 2025 By admin

Pedro Cetak Dua Gol, Chelsea Kalahkan Fluminense dan Lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2025

9 Juli 2025 By admin

Berapa Banyak Set yang Dibutuhkan untuk Membentuk Otot? Penelitian Baru Ungkap Jawabannya

9 Juli 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Nadiem Makarim Kembali Diperiksa Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook
  • HBO Rilis Tampilan Perdana Serial Harry Potter
  • Konsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Alzheimer
  • DPR Desak Polri Bongkar Sindikat Beras Oplosan
  • Lamine Yamal Terancam Investigasi Terkait Kontroversi Pesta Ulang Tahun ke-18

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.