• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Mampukah BRIN Berkompetisi Mengembangkan Vaksin TB?

24 Oktober 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi pengembangan vaksin Tuberkulosis. Foto: News Medical
Oleh: Ari Baskoro*

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan, kini tengah mengembangkan vaksin penguat untuk penyakit Tuberkulosis (TB). Upaya tersebut patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya oleh segenap masyarakat Indonesia. Pasalnya,negara kita saat ini tengah menghadapi persoalan “kedaruratan” TB. Banyak faktor penyulit yang terkait dengan program pemberantasan penyakit menular itu, dan sudah selayaknya  mendapatkan respons cepat. Vaksinasi yang aman dan efektif,dinilai   merupakan modalitas penting dan utama, mengatasi peliknya laju morbiditas dan mortalitas TB.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TB merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia akibat penyakit menular, setelah COVID-19. Diperkirakan sepanjang tahun 2021, terjadi pertambahan sepuluh juta kasus baru TB di seluruh dunia. Tanpa terkecuali, penyakit ini dapat menyasar pada semua usia.Tetapi mayoritas terjadi pada fase produktif, dengan rentang usia antara 45 hingga 54 tahun. Infeksi yang berujung pada fatalitas, sering kali terjadi pada seseorang dengan sistem imunitas yang terganggu (misalnya HIV, malnutrisi, diabetes). Secara global,angka mortalitasnya mencapai sekitar 1,6 juta orang. Sebanyak 214 ribu orang di antaranya, disertai dengan HIV/AIDS.Lebih dari 95 persen kasus baru dan kematiannya, terjadi di negara-negara berkembang.TB pada anak-anak dan remaja sering kali terabaikan, serta acap kali relatif lebih sulit didiagnosis dan diobati.Semua data itu terekam oleh WHO pada tahun 2021. Negara kita menduduki peringkat kedua terbanyak di dunia, setelah India dari sisi jumlah penderita TB.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, lebih dari 700 ribu kasus baru TB,  terdeteksi di negara kita pada tahun 2022. Angka mortalitasnya mencapai 93 ribu per tahun,  atau setara dengan sebelas kematian per jam.Salah satu faktor yang mendasari penyebab kematiannya yang tinggi, adalah problem resistensi bakteri terhadap obat anti tuberkulosis (OAT). TB resistenobat (TB-RO), masih merupakan krisis dan menjadi ancaman  keamanan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2020, hanya sekitar 33 persen kasus TB-RO yang dapat mengakses pengobatan.

Sejatinya masalah TB di Indonesia bukan melulu persoalan medis, melainkan sangat erat kaitannya dengan masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial. Mayoritas penyakit menular ini, menjangkiti masyarakat miskin/stunting yang tinggal di kawasan kumuh.Individu yang mengalami kekurangan gizi, berisiko tiga kali lipat mengalami TB aktif dibanding pada  status gizi normal.Demikian pula pada orang-orang dengan penyalahgunaan alkohol/minuman keras dan perokok, meningkatkan risiko berturut-turut sebesar 3,3 dan 1,6 kali lipat. Karena itulah program deteksi dini yang segera ditindaklanjuti dengan pengobatan, menjadi sangat penting. Meski demikian,upaya tindakan preventif berupa vaksinasi, dipandang sebagai langkah prioritas utama strategi penanggulangannya.

Program vaksinasi BCG yang saat ini dilakukan pada bayi, hanya memberikan proteksi secara parsial pada anak-anak. Khususnya terhadap risiko timbulnya manifestasi klinis TB yang berat. Tetapi pada individu remaja dan dewasa, kemampuan proteksinya semakin menurun dengan berjalannya waktu. Durasi waktu efektivitasnya “hanya” sekitar 15-20 tahun. Padahal TB pada orang dewasa, justru merupakan sumber penularan utama yang terjadi  di masyarakat.

WHO telah mencanangkan target penurunan angka mortalitas hingga mencapailevel 95 persen. Insidennya juga ditargetkan menurun hingga 90 persen di seluruh dunia, pada tahun 2035. Target itu tidak akan mungkin tercapai, tanpa ditemukannya vaksin baru yang efektif untuk diterapkan pada semua usia. Terutama pada remaja dan dewasa. Pengembangan vaksin ini nantinya, juga diharapkan dapat menjawab tantangan terhadap percepatan terjadinya resistensi bakteri TB terhadap OAT. Pasalnya, tulang punggung tatalaksana TB saat ini adalah OAT. Di sisi lain, jangka waktu pengobatan standar yang minimal memerlukan waktu hingga enam bulan, atau bahkan jauh lebih lama (pada kasus yang telah kebal terhadap OAT), berakibat langsung  pada berkurangnya kepatuhan berobat. Dampak buruknya bisa terjadi kegagalan terapi, kambuhnya kembali penyakit pasca dinyatakan sembuh, atau justru semakin memicu berkembangnya kasus-kasus yang kebal terhadap OAT. Vaksinasi booster(penguat) diharapkan berpotensi meningkatkan efek imunoterapi, bersamaan waktunya dengan dilakukannya terapi OAT. Secara imunologis, pola penerapan pengobatan semacam itu dapat mempercepat pemberantasan/pembersihan bakteri,pada seorang penderita TB. Tingkat kekambuhan penyakit pun, diharapkan dapat ditekan atau bahkan mampu mempersingkat lamanya pengobatan.

Riset vaksin TB

Vaksin yang saat ini digunakan di seluruh dunia sebagai modalitas pencegahan TB,  adalah BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Nama vaksin tersebut sesuai dengan penemunya, yakni Albert Calmette dan Camille Guerin. Khususnya di negara-negara dengan prevalensi TB yang tinggi, vaksinasi menjadi andalan utama pencegahan penyakit. Indikasinya diberikan pada bayi yang sehat segera setelah lahir, sebanyak satu dosis. Vaksin ini mulai diterapkan secara medis pada tahun 1921, dan pengembangannya saat itu memerlukan waktu hingga13 tahun.

Karakteristik pengembangan vaksin baru nantinya, diharapkan memiliki beberapa parameter. Misalnyadapat memenuhi kualifikasi terkait indikasinya, target populasi, dan strategi vaksinasi yang akan dijalankan. Seperti vaksin-vaksin lain pada umumnya, seharusnya memiliki standar efektivitas dan keamanan tertentu. WHO baru-baru ini telah merilis ada sebanyak 14 kandidat vaksin dari berbagai platform yang sedang dalam proses pengembangan. Rata-rata sudah memasuki fase uji klinis. Pengembangnya pada umumnya berasal dari negara-negara maju atau perusahaan farmasi terkemuka dunia.

Tidak mudah untuk mengembangkan suatu temuan vaksin baru TB yang aman dan efektif. Kendala yang sebenarnya merupakan tantangan besar adalah pertumbuhan bakteri TB patogen yang amat lambat. Penyakitnya pun mengalami progresivitas yang lambat dan tidak ada gelombang epidemi. Hingga saat ini belum ditemukan parameter imunologis yang sesuai,sebagai pencerminan status protektif secara laboratoris. Oleh karena itu, rata-rata waktu yang diperlukan untuk suatu uji klinis, sedikitnya memerlukan durasi hingga lima tahun.

Para peneliti sepakat menyatakan : TB vaccine development is not a 100-day dash; itis an endurance marathon that requiresanal together different kind of stamina” Semoga kerja keras BRIN dapat menuai temuan vaksin penguat TB yang aman dan efektif, serta mampu menanggulangi sebagian peliknya program pemberantasan TB di Indonesia.

—–o—–

*Penulis:

Staf pengajar senior di:

  • Divisi Alergi-Imunologi Klinik – Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo
  • Prodi Magister IKESOR (Ilmu Kesehatan Olah Raga) Unair – Surabay

Penulis buku:

  • Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, update, wawasan Ditag dengan:BRIN Berkompetisi, Tuberkulosis, Vaksin TB, Vaksin Tuberkulosis

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Tim-tim Premier League Saling Jegal di Putaran Keempat Piala Liga Inggris

28 Oktober 2025 By admin

Hoaks!, Konferensi Pers PSSI yang Umumkan Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia

27 Oktober 2025 By admin

Standar Istithaah Kesehatan Haji 2026 Diperketat, 11 Penyakit Ini Jadi Fokus Pemeriksaan

27 Oktober 2025 By admin

DPR: Kebijakan Umrah Mandiri Bukan Ancaman, tapi Upaya Sehatkan Industri

27 Oktober 2025 By admin

Real Madrid Kukuh di Puncak, Jauhi Barcelona Lima Poin Usai Menang di El Clasico

27 Oktober 2025 By admin

Pakar UGM: Mikroplastik di Air Hujan Jadi Ancaman Senyap bagi Kesehatan Manusia

26 Oktober 2025 By admin

Anthony Hopkins Ungkap Hubungan yang Retak dengan Putrinya, Abigail: “Saya Sudah Lakukan yang Saya Bisa”

26 Oktober 2025 By admin

Cegah ISPA di Musim Pancaroba, Dinkes Surabaya Gratiskan Vaksin Pneumonia untuk Balita

26 Oktober 2025 By admin

Apecsi Tolak Calon “Direktur Odong-Odong” di Kebun Binatang Surabaya

26 Oktober 2025 By admin

Erick Thohir Serap Aspirasi Ultras Garuda untuk Bangun Sepak Bola Indonesia

26 Oktober 2025 By admin

Justin Bieber Siap Tampil di Coachella 2026, Rajin Livestream di Twitch untuk Persiapan Setiap Hari

25 Oktober 2025 By admin

Napoli Tantang Inter, Jay Idzes Pimpin Sassuolo Jamu AS Roma di Pekan Kedelapan Liga Italia

25 Oktober 2025 By admin

Perburuan Pelatih Baru Timnas Indonesia, Bukan Shin Tae‑Yong

25 Oktober 2025 By admin

El Clasico Real Madrid vs Barcelona Warnai Pekan ke-10 Liga Spanyol 2025/2026

25 Oktober 2025 By admin

Pemerintah Siapkan Perpres Perlindungan Mitra Ojek Online, Ditarget Rampung Akhir Tahun

25 Oktober 2025 By admin

Francisco Rivera dan Rekan Siap Kembalikan Senyum Bajul Ijo di Sleman

24 Oktober 2025 By admin

Apecsi Pertanyakan Perekrutan Calon Direktur KBS yang Dinilai Tak Miliki Latar Belakang Konservasi

24 Oktober 2025 By admin

DPR Nilai Penolakan Atlet Israel Cerminkan Konsistensi Indonesia Perjuangkan Kemanusiaan

24 Oktober 2025 By admin

Sekjen PBB Desak Israel Patuhi Putusan Mahkamah Internasional Terkait Gaza

24 Oktober 2025 By admin

Dari Desa yang Menyala, Indonesia Menguat: Ketika Energi Hijau Menjadi Kedaulatan Bangsa

23 Oktober 2025 By admin

Gol Tunggal Bellingham Bawa Real Madrid Tundukkan Juventus 1-0

23 Oktober 2025 By admin

Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis untuk Pastikan Target Nasional Tepat Waktu

23 Oktober 2025 By admin

Kemendikdasmen Siapkan 150 Ribu Beasiswa bagi Guru yang Belum D4/S1 Mulai 2026

23 Oktober 2025 By admin

Inter Milan Pesta Gol 4-0 Atas Union Saint-Gilloise, Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan di Liga Champions

22 Oktober 2025 By admin

Menkeu Purbaya Buka Peluang Kenaikan Gaji ASN pada 2026

22 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Kerja Keras Petar Sucic Berbuah Manis, Cetak Gol Perdana untuk Inter Milan
  • Khofifah Raih DPD RI Awards 2025 atas Dedikasi Lindungi Anak dan Berdayakan Perempuan
  • Biaya Haji 2026 Disepakati Rp 87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 54,1 Juta
  • 5 Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Dua Nama Top Dipastikan Tersingkir
  • Delegasi PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern di Tiongkok

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.