
Surabaya (Trigger.id) – Beberapa dokter di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melaporkan bahwa sekelompok tentara yang dikerahkan di Jalur Gaza menderita penyakit usus yang parah.
Menurut analisa dokter Tal Brosh, Direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Assuta Ashdod University, sakit perut hebat yang dialami tentara Israel tersebut karena bakteri shigella.
Mengutip bbc.com/indonesia, dokter Broch mengatakan salah satu “penyebab jelas” wabah ini adalah makanan yang dimasak oleh warga sipil Israel yang dikirim ke pasukan di Gaza.
Dia mengatakan makanan tersebut mungkin telah terkontaminasi dengan shigella dan bakteri berbahaya lainnya. Makanan itu tidak didinginkan selama perjalanan atau karena tidak dipanaskan sepenuhnya sebelum dikonsumsi.
“Saat tentara mengalami diare, kondisi sanitasi buruk yang biasa terjadi di medan perang menyebabkan penularan dari orang ke orang,” katanya.
Broch melanjutkan pasukan Isreal semestinya hanya boleh dikirimi makanan kering seperti makanan kaleng, biskuit, protein bar, dan kacang-kacangan.
Apa itu Shigella dan bagaimana gejalanya?
Shigella adalah jenis bakteri yang mengeluarkan racun dan menyerang saluran pencernaan. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini menyebabkan sejenis disentri (peradangan atau infeksi pada usus) yang disebut “shigellosis”.
Gejalanya adalah
- demam
- diare yang berkepanjangan hingga berdarah
- kram atau nyeri perut yang parah
- dehidrasi
Mereka yang memiliki kondisi kesehatan buruk atau sistem kekebalannya melemah akibat penyakit seperti HIV, dapat menderita gejala-gejala ini dalam jangka waktu yang lama.
Jika tidak diobati, shigella dapat menyebabkan penyakit kronis, atau bahkan menimbulkan kematian.
Risiko kematian sangat tinggi ketika bakteri memasuki aliran darah. Anak-anak, penderita HIV, diabetes atau kanker, dan penderita gizi buruk sangat rentan terinfeksi bakteri ini.
Bagaimana shigella menyebar?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), shigella menyebar dengan “mudah” melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan kotoran (feses) dari mereka yang terinfeksi.
Penyebaran ini dapat terjadi akibat:
- mengosumsi makanan yang disiapkan oleh seseorang yang mengidap shigella
- meminum air yang telah terkontaminasi dengan kotoran
- berkontak dengan alat-alat di toilet atau barang lain yang terkontaminasi shigella
- mengganti popok anak penderita shigella
- berkontak dengan feses orang yang terinfeksi saat berhubungan seks
Shigella sering ditemukan di kalangan tunawisma, turis internasional, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan mereka yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah.
Shigella adalah genus bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan manusia, yang dikenal sebagai shigellosis atau disentri basiler. Shigella adalah bakteri Gram-negatif, non-motil, dan tidak membentuk spora. Ada empat spesies utama Shigella yang menyebabkan penyakit pada manusia:
- Shigella dysenteriae: Spesies ini menghasilkan toksin Shiga, yang dapat menyebabkan efek berat pada saluran pencernaan dan dapat menyebabkan sindrom hemolitik-uremik (HUS).
- Shigella flexneri: Umumnya menyebabkan shigellosis di negara-negara berkembang. Shigella flexneri biasanya dikaitkan dengan penyebaran melalui air yang terkontaminasi.
- Shigella boydii: Ditemukan lebih jarang dibandingkan dengan spesies lainnya.
- Shigella sonnei: Spesies ini merupakan penyebab umum shigellosis di negara-negara maju. Penularan terjadi melalui kontak manusia dan makanan yang terkontaminasi.
Shigella menyebar melalui kontak langsung dengan feses orang yang terinfeksi. Gejala shigellosis melibatkan diare, demam, kram perut, dan kadang-kadang disentri (pengeluaran tinja berdarah). Infeksi biasanya diatasi dengan antibiotik tertentu, tetapi penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Pencegahan shigellosis melibatkan praktik-praktik sanitasi yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum menyiapkan makanan. Air bersih dan sanitasi yang baik juga penting untuk menghindari penyebaran infeksi. (bbc/ian)
Tinggalkan Balasan