
“Bangga Berwisata di Indonesia, maka nantinya kontribusi dari sektor ekonomi produk-produk akan membuat kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri,”
Oleh: Hafidz Bintang Alfarisi (Redaktur Konten Trigger.id)

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong masyarakat untuk bangga berwisata di Indonesia. Ajakan ini tidaklah berlebihan mengingat begitu indah dan kaya rayanya potensi pariwisata Indonesia.
Potensi saja memang belum cukup untuk dapat menarik minat wisatawan. Potensi harus dikemas, harus dipoles, dibranding dan dipromosikan. Jika sampai pada taraf dipromosikan, tinggal menunggu respon calon wisatawan. Jika perlu pegiat pariwisata harus jemput bola dan jangan mau kalah dengan pegiat pariwisata asing yang gencar berpromosi di Indonesia.
Pariwisata dunia memang masih mengalami fase pemulihan dari pandemi COVID-19. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, serta masih adanya penyebaran COVID-19 varian baru memperlambat proses pemulihan tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang mengembangkan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai bentuk inisiatif dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata dalam negeri.
BBWI menyediakan beraneka ragam paket wisata menarik, mulai dari penawaran istimewa untuk menginap dan bersantap di hotel mewah sampai penerbangan antar pulau dengan harga terjangkau. Menikmati sensasi liburan seru dengan hemat sambil membantu pemulihan pariwisata serta ekonomi tanah air dengan Bangga Berwisata di Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjamin privasi masyarakat dan wisatawan termasuk wisatawan mancanegara tetap terlindungi setelah Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru disahkan.
Mengutip ANTARA, Sandiaga mengungkapkan kombinasi Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia dapat meningkatkan kontribusi produk dalam negeri.
“Kalau kita bisa sukses mengawinkan Bangga Buatan Indonesia dengan Bangga Berwisata di Indonesia, maka nantinya kontribusi dari sektor ekonomi produk-produk akan membuat kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta akan mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Sandi saat menghadiri acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh lintas kementerian/lembaga negara, terutama Kemenko Marves dan Kementerian BUMN yang telah menyelenggarakan Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022.
“Kami juga malam ini meluncurkan Bangga Berwisata di Indonesia dengan tagline #DiIndonesiaAja. Tugas kami adalah pada tahun depan mencapai 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara,” kata Sandi.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kementerian BUMN berkolaborasi menyelenggarakan Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 di Jakarta, Selasa (13/12).
Dalam kesempatan sama, Kemenko Marves, Kementerian BUMN bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan Bangga Berwisata di Indonesia.
Peluncuran tersebut dihadiri oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas, dan pejabat-pejabat lainnya.
Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 merupakan program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas oleh Kemenko Marves tiga tahun lalu yang tujuannya bagaimana pembelanjaan daripada APBN atau pemerintah ditujukan pada UMKM Indonesia.
“Selama tiga tahun mulai dari pandemi COVID-19, kita berusaha melakukan on board banyak UMKM, saat ini sudah 21 juta UMKM yang sudah on board ke platform untuk pembelian pengadaan,” kata Kartika Wirjoatmodjo atau disapa Tiko.
Dia berharap dari tahun ke tahun persentase daripada penggunaan produk dalam negeri akan terus meningkat dan pada malam ini Anugerah Bangga Buatan Indonesia memberikan anugerah kepada para UMKM yang memiliki produk yang terkurasi baik.
“Ada fashion, kuliner dan lainnya yang diharapkan nantinya makin banyak UMKM yang masuk ke platform untuk pembelian oleh BUMN, lembaga negara dan pemerintah daerah,” kata Tiko. (zam)
Tinggalkan Balasan