
Surabaya (Trigger.id) – Di tengah arus kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, olahraga telah bertransformasi bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi menjadi gaya hidup masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan. Dari pusat kebugaran yang ramai di perkotaan hingga komunitas lari pagi di desa, olahraga kini menjelma menjadi kebutuhan harian yang tak terpisahkan dari rutinitas banyak orang.
Mengapa Olahraga Jadi Gaya Hidup Modern
Masyarakat modern semakin menyadari bahwa gaya hidup pasif atau sedentari merupakan pemicu utama berbagai penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, jantung, hingga gangguan kesehatan mental. Dalam konteks ini, olahraga berperan sebagai penyeimbang, tidak hanya untuk menjaga berat badan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Menurut dr. Grace Hananta, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga, olahraga rutin minimal 30 menit sehari dapat membantu memperbaiki metabolisme, memperkuat sistem imun, serta meningkatkan hormon endorfin yang berperan dalam menjaga kestabilan emosi.
“Kita tidak lagi berbicara tentang olahraga hanya untuk atlet. Hari ini, semua orang perlu menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup, sama pentingnya dengan makan sehat dan tidur cukup,” ujar dr. Grace.
Pandangan WHO: Olahraga adalah Hak dan Kebutuhan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara konsisten mengimbau seluruh masyarakat dunia untuk aktif bergerak. Dalam pedoman aktivitas fisik global yang dirilis WHO, dianjurkan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150–300 menit olahraga intensitas sedang per minggu, atau 75–150 menit olahraga intensitas tinggi.
WHO bahkan menyebut bahwa aktivitas fisik adalah “kunci utama untuk hidup sehat” dan merupakan “intervensi paling hemat biaya untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan mental.”
“Physical activity is not just a lifestyle choice; it is a health necessity,” ungkap WHO dalam pernyataan resminya.
Manfaat Olahraga yang Tak Bisa Diabaikan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa olahraga rutin dapat:
- Menurunkan risiko kematian dini hingga 30%
- Mengurangi gejala stres, kecemasan, dan depresi
- Meningkatkan produktivitas dan fokus kerja
- Memperbaiki kualitas tidur
- Menunda penuaan sel tubuh
dr. Andri Pranata, MPH, seorang pakar kesehatan masyarakat, menambahkan bahwa pandemi COVID-19 telah mengingatkan masyarakat global akan pentingnya gaya hidup sehat.
“Justru setelah pandemi, banyak orang mulai sadar bahwa tubuh yang aktif dan bugar menjadi tameng utama terhadap serangan penyakit. Kita harus menjaga momentum ini,” katanya.
Membangun Kebiasaan: Dari Sekarang, Dari yang Sederhana
Untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, tidak perlu selalu melakukan aktivitas berat. Langkah kecil seperti berjalan kaki 10.000 langkah sehari, bersepeda ke kantor, atau mengikuti kelas yoga daring dapat menjadi awal yang baik.
WHO mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik, seperti jalur pejalan kaki, ruang terbuka hijau, dan kampanye kesadaran publik.
Olahraga bukan lagi pilihan tambahan dalam hidup modern. Ia adalah kebutuhan dasar tubuh, sama pentingnya dengan makanan dan istirahat. Menjadikan olahraga sebagai gaya hidup bukan hanya investasi bagi kesehatan pribadi, tetapi juga kontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan produktif.
Ayo bergerak sekarang juga—karena tubuh yang sehat adalah kunci hidup yang bahagia. (ian)
Tinggalkan Balasan