• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Overtraining Syndrome Melanda Skuad Garuda?

17 Oktober 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Skuad Garuda gagal memenuhi harapan publik tanah air. Tim kebanggaan Indonesia itu pulang tanpa membawa poin. Tim tuan rumah China, telah memupuskan perjuangan mereka di lapangan. Meski kualitas permainan anak asuh Shin Tae-yong (STY) tidak kalah dengan lawan, tetapi kehilangan fokus dan konsentrasi bertahan memaksa mereka mengakui keunggulan tuan rumah. Skor 2-1 bukanlah sesuatu yang patut disesali. Masih banyak kesempatan meraih sukses di masa berikutnya. Evaluasi menjadi catatan penting untuk langkah pembenahan.

Kegagalan skuad Garuda mengingatkan penulis pada kisah sulit atlet renang Amerika Serikat (AS). Simone Ashley Manuel adalah perenang wanita kulit hitam pertama negara Paman Sam yang fenomenal. Di Olimpiade Rio De Janeiro 2016, mampu menyabet dua medali emas dan dua medali perak. Gaya bebas 100 meter, merupakan favoritnya. Rekor Olimpiade dalam genggamannya. Sayang sekali prestasi moncernya itu gagal direngkuhnya kembali pada Olimpiade Tokyo 2020. Perjuangannya untuk menapaki kembali prestasinya menjadi perhatian publik AS. Itu setelah film dokumenternya viral, menggambarkan upayanya dalam mengatasi overtraining syndrome (OTS).

Baca juga: Maraknya Jurus “Dewa Mabuk” Pada Penggunaan “Obat Dewa”

Overtraining syndrome

Kehilangan fokus dan konsentrasi dalam suatu laga seperti yang dialami Timnas Indonesia, acap kali merupakan gejala awal dari OTS. Tidak sedikit atlet profesional dunia yang pernah mengalaminya. Gejalanya amat bervariasi. Tetapi bagi seorang pelatih ataupun manajer yang berpengalaman, tidak terlalu sulit untuk mengenalinya. Atlet yang tadinya menunjukkan prestasi yang bagus, secara tidak terduga tampak mudah lelah. Semangatnya menjadi kendor, tanpa diketahui latar belakangnya. Gejala tersebut akan semakin nyata dengan keluhan nyeri otot, gerakan terasa berat, dan infeksi saluran napas yang relatif sering berulang. Tidak jarang dia akan curhat dengan teman sesama atlet, bahwa dirinya mengalami sulit tidur. Nafsu makannya pun menjadi berkurang. Kadang pula terjadi gangguan suasana hati yang menyebabkannya menjadi mudah tersinggung. OTS jelas akan berdampak pada penurunan performa atlet di lapangan.

Meski OTS tidak jarang terjadi pada seorang atlet, tetapi bisa merembet pada anggota tim lainnya. Kasus demikian disinyalir kerap terjadi pada tim-tim elite sepakbola Eropa. Jadwal kompetisi yang rapat dan melelahkan, serta tuntutan tinggi dari para suporter dan manajer, diduga menjadi biang penyebabnya. Waktu istirahat yang kurang pasca pertandingan yang berat, mengakibatkan waktu pemulihan kondisi fisik menjadi terhambat. Dengan sendirinya adaptasi berikutnya terhadap dosis latihan yang lebih tinggi, tidak akan tercapai.

Ada beberapa faktor lainnya yang diduga kuat memantik terjadinya OTS. Misalnya perjalanan yang melelahkan. Apalagi bila melewati zona waktu. Penyakit infeksi dan tekanan psikis, juga bisa menjadi penyebab.

Dalam bidang kesehatan olahraga, kasus OTS lazim dinarasikan sebagai unexplained underperformance syndrome. Meski telah mendapatkan “cuti” latihan selama dua minggu, namun performanya tidak kunjung membaik. Bahkan cenderung semakin merosot secara gradual. Tidak semua atlet akan mengalami kejadian buruk seperti itu. Belum dapat diketahui dengan jelas bagaimana latar belakang patologinya. Potensi terjadinya OTS akan semakin meningkat pada atlet yang berlatih dengan intensitas tinggi. Apalagi bila disertai waktu latihan yang berkepanjangan.

Prevalensi OTS pada atlet muda sekitar 30-35 persen. Di sisi lainnya, performa atlet dapat terkendala akibat burnout. Prevalensi burnout sekitar 5-10 persen. Burnout merupakan awal terjadinya OTS.

Pada dasarnya OTS merupakan fenomena biologi yang lazim terjadi. Latihan fisik dengan intensitas yang dinaikkan secara bertahap, mampu meningkatkan kekuatan otot dan ketahanan fisik. Apabila latihan fisik tidak terencana dengan baik dari sisi jadwal ataupun intensitasnya, tidak akan dapat mencapai ambang yang tepat. Tercapainya titik ambang yang tepat dan diikuti waktu istirahat yang optimal, memberikan efek peningkatan performa. Tetapi bila latihan melampaui dosis dari sisi intensitas dan waktu, berdampak pada kegagalan adaptasi. Akibatnya performa atlet justru akan merosot. Fenomena itulah yang secara sederhana menerangkan terjadinya OTS.

Beberapa pakar kesehatan olah raga menduga mekanismenya berkaitan dengan berkurangnya cadangan glikogen otot. Kondisi tersebut memicu peningkatan asam amino rantai cabang tertentu (valine, leucine, isoleucine). Komponen tersebut terpaksa dijadikan “bahan bakar” alternatif otot, melalui proses oksidasi. Peningkatan kadar hormon stres seperti steroid, diduga juga menjadi salah satu penyebabnya. Ada beberapa teori lainnya yang berupaya menjelaskan mekanisme OTS, meski belum terbukti secara evidence-based.

Pencegahan OTS

Monitor reguler terhadap denyut jantung saat istirahat, lazim dilakukan sebagai cara deteksi dini yang cukup sederhana. Penilaian psikologis sebaiknya rutin dilakukan, selain unsur nutrisi yang adekuat. Untuk mencapai performa tim yang ideal, dibutuhkan banyak pakar yang terlibat, karena memerlukan pendekatan secara holistik.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Melanda, Overtraining Syndrome, Skuad Garuda, STY

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Bayern Muenchen Juara Piala Super Jerman 2025 Usai Kalahkan Stuttgart

17 Agustus 2025 By admin

Mengapa Harus 10.000 Langkah Sehari?, Studi Terbaru Ungkap Jumlah yang Sebenarnya

17 Agustus 2025 By admin

Tren Jalan Kaki 6-6-6 Diklaim Bermanfaat untuk Turunkan Berat Badan dan Jaga Jantung, Apa Kata Ahli?

16 Agustus 2025 By admin

Tom Cruise Tolak Penghargaan Kennedy Center 2025 dari Trump

16 Agustus 2025 By admin

Persebaya Siap Bangkit di Kandang Persita, Perez Tegaskan Semangat Juang Tanpa Henti

16 Agustus 2025 By admin

Samsung Kembangkan Metalens, Teknologi Kamera Tipis untuk Ponsel dan Headset XR

16 Agustus 2025 By admin

Liverpool Awali Musim dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth

16 Agustus 2025 By admin

Liga Inggris Terapkan 12 Aturan Baru Musim 2025/26

15 Agustus 2025 By admin

Yovie Widianto: Musik adalah Berkah, Bukan Sekadar Royalti

15 Agustus 2025 By admin

Rumah Sejarah Rengasdengklok: Jejak Tekad Menuju Kemerdekaan

15 Agustus 2025 By admin

Ketua MPR: Sekolah Rakyat Wujud Pemerataan Pendidikan di Indonesia

15 Agustus 2025 By admin

Pro-Kontra Larangan Pemutaran Lagu Indonesia di Kafe & Restoran, Adakah Titik Temunya?

14 Agustus 2025 By admin

Cek Kesehatan Gratis Siswa, Pintu Masuk Efisiensi Anggaran MBG

14 Agustus 2025 By admin

Menapaki Jejak Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu

14 Agustus 2025 By admin

Hari Kebaya Nasional 2025, Mantan Ibu Negara Raih Penghargaan Ikon Pelestari Kebaya

14 Agustus 2025 By admin

Kemenag Dukung Percepatan Transisi Penyelenggaraan Haji ke BP Haji

14 Agustus 2025 By admin

Jalan Menuju Akrab dengan Allah

13 Agustus 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak ASN dan Warga Wujudkan Kampung Pancasila

13 Agustus 2025 By admin

Prabowo Tekankan Birokrasi yang Praktis, Terukur, dan Akuntabel

13 Agustus 2025 By admin

KPK Dalami Proses Pembuatan SK Menag Terkait Pembagian Kuota Haji 2024

13 Agustus 2025 By admin

Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar Jangkau Daerah Terpencil

12 Agustus 2025 By admin

Benjamin Sesko Yakin Manchester United Segera Bangkit

12 Agustus 2025 By admin

Palestina Serukan Solidaritas Global untuk Lindungi Jurnalis Gaza

12 Agustus 2025 By admin

Chelsea Bungkam AC Milan 4-1 di Laga Pramusim Stamford Bridge

11 Agustus 2025 By admin

Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri dalam Pandangan Islam

11 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Mengapa Jalan Kaki Sangat Baik untuk Kesehatan?
  • Israel Ragu Terima Proposal Gencatan Senjata dan Desak Pembebasan Seluruh Sandera
  • Mampukah Merdeka Dari Belenggu Rasa Manis?
  • Palestina Bentuk Komite Konstitusi Menuju Status Negara Penuh
  • Kemenkeu Bantah Isu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.