Surabaya (Trigger.id) – Pasar Turi, nama ini identik dengan pusat bisnis grosir dan ritel legendaris di kota Surabaya.
Tidak hanya warga Surabaya dan sekitarnya yang senang belanja di pusat perdagangan tersebut, tetapi Pasar Turi telah lama menjadi jujugan para pebisnis di Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur.
Di zaman Belanda, di sekitar Pasar Turi, dibangun gedung-gedung perniagaan hingga sekitaran Jembatan Merah. Kemudian saat Jepang berkuasa, Pasar Turi juga sempat menjadi pusat perdagangan barang bekas. Sebab, saat itu, toko-toko di Surabaya banyak gulung tikar, sehingga tak ada barang baru yang dijual, hanya barang loakan.
Catatan sejarah menunjukkan, Pasar Turi berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1901. Pada tahun 1901 sampai 1950 Pasar Turi bernama Pasar Roomberg. Setelah tahun 1950 Pasar Roomberg berganti nama menjadi Pasar Turi.
Pasar tradisional ini juga sudah berkali-kali terbakar, terhitung sejak tahun 1950 hingga 2012, telah lima kali diamuk si jago merah.
Setelah sekian lama tersandera konflik kepentingan, akhirnya semua bersepakat pasar legendaris tersebut muncul dengan nama Pasar Turi Baru dan mulai beroperasi kembali 22 Maret 2022. Ini juga sesuai janji Wali kota Surabaya Eri Cahyadi.
Sejak awal bertemu dengan para pedagang dan pengelola/investor, Eri selalu bilang, ayo letakkan dulu semua ego. Cari win-win solution.
“Kalau semua pokoke aku gelem e ngene ya tidak bakal beroperasi ini pasar,” jelas Eri Cahyadi.
Alhamdulillah, semua berbesar hati. Cari solusi. Dan Pasar Turi siap buka kembali.
Saat ini, sejumlah persoalan teknis terus diselesaikan antara pedagang, investor, dan Pemkot Surabaya.
Eri berharap, semoga ke depan semua tertata lebih baik lagi. Pembukaan kembali Pasar Turi Baru ini menjadi pendorong pemulihan ekonomi.Ada usul? Pengen beli apa di Pasar Turi nanti? Atau punya kenangan di Pasar Turi? (ian)
Tinggalkan Balasan