
Jakarta (Trigger.id) – Satgas Pengendalian Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) memastikan saat ini tidak ada lagi penyebaran virus PMK di Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menyebut bahwa pihaknya sudah berhasil mengendalikan wabah PMK sehingga tidak menyebar ke berbagai daerah.
Kasus terkonfirmasi PMK teridentifikasi pada 22 dari 34 Provinsi selama perkembangan penanganan PMK, Senin 1 Agustus 2022.
Dari hasil data yang ada, dapat terlihat bahwa Indonesia sudah berhasil dalam mengendalikan laju penularan virus PMK.
Baca juga: Data Kementan RI: Provinsi Jatim Vaksinasi PMK Tertinggi Se-Indonesia
“Pemerintah bersama para pihak terkait terus menerapkan surveilans dan pengamanan biosekuriti berkelanjutan,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Data yang dipegang Satgas PMK, sekarang ada empat provinsi yang tidak melaporkan kasus baru, yaitu Bali, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Tren Kasus PMK di Jatim Menurun, Pemprov Jatim Genjot Perluasan Vaksinasi dan Revaksinasi
Di Bali, tercatat ada 556 kasus terkonfirmasi PMK. Dari jumlah tersebut, ada 553 ekor sapi yang diperiksa dan dipotong, lalu ada 3 kasus kematian.
Di Kepulauan Riau ada 415 kasus sapi potong dan sapi perah terinfeksi, 389 di antaranya sembuh secara klinis, 25 di antaranya diuji dan dipotong, dan 1 kasus dilaporkan mati.
Sedangkan DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan masing-masing menangani 1.048 dan 531 kasus.
“Yang sembuh secara klinis sebanyak 991 kasus di DKI Jakarta, dan 505 kasus di Kalimantan Selatan. Sisanya, sudah diperiksa dan disembelih, atau mati,” paparnya.
Dalam penanganan PMK, lanjut Wiku, Pemerintah terus berupaya menekan penularan virus terutama di Provinsi Jawa Timur yang jadi penyumbang kasus PMK terbanyak mencapai 172.306 kasus.
Kemudian, di Nusa Tenggara Barat 90.015 kasus, Jawa Barat 48.907 kasus, Aceh 42.584 kasus, dan Jawa Tengah 36.595 kasus.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Pemerintah aktif memberikan vaksin ternak yang sehat. Dari 26 Juni sampai 10 Juli 2022, program vaksinasi hewan ternak rentan PMK sudah menyuntikkan 840.687 hewan ternak di daerah terinfeksi.
Pemerintah melibatkan perusahaan swasta untuk pengadaan vaksin. Sedangkan proses vaksinasinya ditangani Kementerian Pertanian.
Terkait stok Vaksin PMK, Dokter Wiku menyebut ada tiga juta dosis yang terbagi dalam dua fase agenda vaksinasi.
Tahap pertama, 800 ribu dosis didistribusikan dan sebagian besar ternak di daerah terinfeksi sudah divaksinasi. (ian)
Tinggalkan Balasan