
Surabaya (Trigger.id) – Sebuah studi baru menggarisbawahi bahwa minum kopi dapat mengubah komposisi mikrobioma usus Anda, lingkungan mikroorganisme seperti bakteri yang menghuni saluran usus Anda.
Para peneliti secara khusus menemukan bahwa peminum kopi biasa memiliki tingkat strain bakteri tertentu yang lebih tinggi—Lawsonibacter asaccharolyticus—dibandingkan orang yang tidak biasanya meminum minuman tersebut.
“Studi ini semakin membuktikan fakta bahwa ada hubungan spesifik antara makanan yang kita makan dan mikroba di usus kita,” Kelsey Russell-Murray, MS, RD, ahli diet klinis dan pendiri Gut Healthy Dietitian, sebuah klinik swasta virtual , kepada laman kesehatan, Health.com.
Meskipun para ilmuwan hanya mengetahui sedikit tentang L. asaccharolyticus, kata penulis studi Nicola Segata, PhD, seorang profesor dan kepala laboratorium metagenomik pekerjaan di Universitas Trento, ada kemungkinan bahwa mikroba tersebut berkontribusi terhadap potensi kemampuan kopi untuk melindungi jantung, otak, dan jantung. dan aspek kesehatan lainnya.
Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa bakteri dan mikroba lain di usus kita sangat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk perkembangan kondisi kronis. “Penelitian mikrobioma usus terus menjadi hal yang menarik, dan semakin banyak yang kita pelajari, semakin membuktikan seberapa luas dampak mikrobioma pada setiap aspek kesehatan kita,” kata Russell-Murray.
Cara Mempromosikan Kesehatan Usus
“Ada banyak faktor gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan usus, termasuk tidur, stres, lingkungan, olahraga, asupan alkohol, dan merokok,” kata Russell-Murray. “Tetapi pola makan tetaplah yang paling berdampak.”
Russell-Murray mengatakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan berbagai makanan nabati. Makanan ini menawarkan serat prebiotik (atau larut) yang dikonsumsi bakteri usus sehat. Meskipun sebagian besar makanan nabati mengandung setidaknya sedikit serat, sumber yang kaya serat antara lain bawang putih, oat, pisang, bawang merah, asparagus, artichoke, gandum, apel, rami, dan kacang-kacangan.
Jika penelitian ini menginspirasi Anda untuk mulai minum kopi, Russell-Murray menyarankan untuk menguranginya sehingga Anda dapat mengetahui apakah hal tersebut sesuai dengan keinginan Anda. “Dari segi pencernaan, kopi merangsang motilitas kolon sehingga dapat merangsang pergerakan usus,” ujarnya. “Oleh karena itu, penderita diare, sindrom iritasi usus besar dengan diare (IBS-D), atau masalah darurat mungkin ingin menghindari atau membatasi kopi.”. (ian)
Tinggalkan Balasan