• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Perspektif Legal-Medis Surat Keterangan Sakit

25 April 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Kasus hukum yang menjerat Bupati Sidoarjo, memicu “rasan-rasan” di kalangan praktisi medis. Masalahnya surat keterangan sakit yang diberikan oleh dokter yang merawatnya, dinilai “janggal” oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan KPK “mengancam” dokter tersebut,karena bisa  dikategorikan sebagai tindakan menghalangi proses hukum.

Terbelitnya seseorang dengan masalah hukum sehingga melibatkan dokter, bukan untuk pertama kalinyaini terjadi. Kasus hukum yang menjerat Setya Novanto (SN), mungkin paling banyak menyedot perhatian publik. Saat itu dokter yang merawat mantan ketua DPR tersebut, dituduh merintangi penyidikan (obstruction of justice). Akibatnya dokter yang terbukti merekayasa data medis terkait status kesehatan SN itu, dijerat pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, dan dijatuhi pidana empat tahun penjara.

Jurus agar terhindar dari masalah hukum dengan alasan sakit, juga pernah terjadi tahun 2004. Saat itu yang terlibat adalah Nunun Nurbaeti (NN) yang bertindak sebagai saksi dalam kasus Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Bunyi surat keterangan dokter, menyatakan bahwa NN mengalami “sakit lupa berat” atau vertigo-migrain.

Agar tidak menimbulkan sengkarut dan bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kasus-kasus berikutnya yang mungkin dapat terjadi, KPK pernah menandatangani nota kesepahaman dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Itu terjadi pada tahun 2012. Kesepakatan tersebut antara lain menyatakan, KPK dapat meminta IDI menunjuk dokter yang berkompeten,mengkaji, dan memberikan keterangan tertulis soal pihak-pihak yang terlibat masalah hukum. Hal itu menyangkut kelayakan medis sebagai saksi, tersangka, atau terdakwa, guna kepentingan proses penyidikan atau persidangan.

KPK bisa juga meminta IDI menunjuk dokter/tim dokter independen yang mungkin bisa memberikan pendapat lain (second opinion), berdasarkan data medis sebelumnya. Dokter/tim dokter yang diberikan mandat tersebut, nantinya juga harus memberikan penjelasan secara tertulis, guna kepentingan hukum.

Pada hakikatnya surat keterangan dokter (SKD), merupakan bukti tertulis yang menyatakan keadaan seseorang dalam keadaan sehat atau sakit. Tegasnya SKD yang menyatakan seseorang sakit, memang perlu diberikan (sesuai indikasi medis) dan bukan karena diminta. Tetapi sayangnya SKD tersebut dapat “disalahgunakan” untuk berbagai kepentingan tertentu, termasuk terhadap masalah hukum. SKD yang diterbitkan, harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif dari sisi profesionalitas kedokteran. Di samping itu,SKD harus juga memiliki tanggung jawab dari aspek hukum. Oleh karenanya, penerbitan suatu SKD mesti didasarkan pada etika profesi, sumpah dokter, dan bersikap independen (jangan demi “kepentingan tertentu” atau “di bawah tekanan”), sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Secara eksplisit penerbitan SKD harus mengacu pada Kode Etik Kedokteran (KODEKI) Tahun 2012. Dalam Pasal 2 dan 3, secara ringkasnya menyatakan bahwa seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dalam ukuran yang tertinggi. Dalam melakukan pekerjaan profesional tersebut, tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. Dalam Pasal 7 menyatakan, seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, bisa dimengerti betapa “dilematisnya” posisi dokter yang saat ini menangani Bupati Sidoarjo. Di satu sisi dia bekerja di rumah sakit umum daerah yang otoritasnya berada di bawah pemerintah daerah setempat. Di sisi lain harusnya bisa bersikap independen, bebas dari pengaruh “tekanan” oleh siapa pun juga. Menurut pendapat penulis, untuk menghindari berbagai penyulit hukum, sebaiknya segera dibentuk tim medis yang independen untuk menilai kondisi medis Bupati. Itu sesuai nota kesepahaman KPK-IDI.

Kondisi medis terkait masalah hukum

Setiap orang pasti tidak menginginkan terlibat persoalan hukum. Stres psikis ataupun fisik terkait masalah hukum, dapat mengganggu kesehatan dengan munculnya respons terhadap stres. Berdasarkan jenis, waktu, dan tingkat keparahan stimulus yang ditimbulkannya, dapat memantik dampak medis yang beragam. Bisa mengakibatkan perubahan homeostasis tubuh, hingga mengancam jiwa dan kematian. Stres yang terjadi juga dapat memperburuk berbagai penyakit yang telah dimiliki oleh seseorang tersebut.

Gangguan fungsional dan struktural pada bagian otak yang secara fisiologis  menyimpan memori, relatif sering terjadi. Mekanismenya dapat terjadi melalui induksi hormon-hormon stres (antara lain kortisol, noradrenalin) yang meningkat selama terjadinya stres. Intensitas stres pada ambang tertentu, dapat menimbulkan gangguan kognisi dan daya ingat.

Sistem imunitas bisa terkena dampak yang merugikan akibat induksi stres. Melalui hormon stres dan mediator-mediator yang memicu inflamasi/peradangan, dapat mengakibatkan penekanan pada fungsi imunitas. Dampaknya seseorang tersebut rentan  mengalami infeksi. Dari kesimpulan berbagai riset, stres yang berkepanjangan bisa mengakibatkan seseorang mudah tertular tuberkulosis atau berisiko mengalami penyakit keganasan (kanker).

Masalah kardiovaskuler merupakan akibat yang sering terjadi terkait berbagai macam stres, termasuk masalah hukum. Sistem saraf otonom simpatis yang terpicu di luar kesadaran manusia, berakibat pada peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, gangguan irama jantung, kontraksi arteri yang berlebihan pada limpa dan ginjal dengan segala konsekuensinya. Pada gilirannya, kondisi itu dapat memantik risiko terjadinya trombosis (terjadinya bekuan darah) pada pembuluh darah otak (stroke) dan jantung (infark jantung).

Hilangnya nafsu makan merupakan dampak buruk stres yang paling nyata pada saluran cerna. Itu semua bisa terjadi berkaitan dengan adanya gangguan penyerapan makanan dan permeabilitas usus, meningkatnya asam lambung dan lendir saluran cerna, serta risiko terjadinya peradangan lokal ( kolitis). Dalam beberapa hal, stres memantik terjadinya ulserasi (semacam luka/lesi) yang dalam istilah medis disebut dengan penyakit Crohn dan kolitis ulcerosa. Gangguan berupa peningkatan pergerakan saluran cerna, acap kali terjadi karena meningkatnya sensitivitas jalur saraf. Dampaknya memicu terjadinya diare.

Hormon-hormon stres sangat terkait dengan fungsi sistem endokrin manusia. Bila terinduksi, seseorang bisa menjadi lebih mudah tersinggung, perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi. Bisa pula berdampak pada masalah reproduksi, metabolisme, dan gangguan tidur (insomnia).

Agar bisa menarik kesimpulan yang obyektif terhadap kondisi medis bupati Sidoarjo, kolaborasi KPK-IDI sesuai nota kesepahaman, sebaiknya sesegera mungkin bisa diterapkan.

—–o—–

*Penulis :
Staf pengajar senior di:
Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

Anggota Advisory Board Dengue Vaccine

Penulis buku:
* Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
* Serba-serbi Obrolan Medis

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Bupati Sidoarjo, Nota Kesepahaman KPK-IDI, Perspektif Legal-Medis, Surat Keterangan Sakit

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Kapal yang Menantang Waktu: Restorasi Kapal Firaun Khufu di Grand Egyptian Museum

25 Desember 2025 By admin

China Harap AS Berlaku Adil dalam Transaksi TikTok

25 Desember 2025 By admin

Belgia Ajukan Intervensi di Kasus Gaza di ICJ

24 Desember 2025 By admin

Arsenal Lolos Dramatis ke Semifinal Carabao Cup

24 Desember 2025 By admin

Kaleidoskop Media Massa 2025: Perlu Intervensi Negara Menjaga Eksistensi Media

24 Desember 2025 By admin

UGM Bentuk Tujuh Pokja Tanggulangi Bencana Hidrometeorologi di Sumatra

24 Desember 2025 By admin

Stok Pangan Surabaya Aman Delapan Bulan Jelang Nataru

24 Desember 2025 By admin

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

21 Desember 2025 By admin

Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

21 Desember 2025 By admin

ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

21 Desember 2025 By admin

Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

21 Desember 2025 By admin

20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

20 Desember 2025 By admin

UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

20 Desember 2025 By admin

Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

20 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • 12 Tips Cegah Kenaikan Berat Badan Saat Libur Panjang
  • MUI Ajak Isi Malam Tahun Baru dengan Doa
  • Villa Jinakkan Chelsea, Torehkan 11 Kemenangan Beruntun
  • Jadwal Serie A: Milan Hadapi Verona, Inter Tantang Atalanta
  • BNPB: 24 Daerah Masuk Tahap Transisi Darurat ke Pemulihan

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.