• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Polusi Udara, “Kado” HUT ke-78 Kemerdekaan RI?

18 Agustus 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi pencemaran udara. Vector: Belajar IPA

Oleh : Ari Baskoro*

Pada kuartal kedua tahun 2023, situasi ekonomi Indonesia dikabarkan dalam tren yang membaik. Pertumbuhannya mencapai 5,17 persen. Indikator ekonomi makro itu cukup melegakan. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi makro tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, ada dampak yang mengkhawatirkan, sebagai konsekuensi negatif peningkatan laju perekonomian. Polusi udara DKI Jakarta dan kota penyanggahnya, berada pada level yang bisa membahayakan bagi kesehatan manusia.Pola seperti itu, jugahampir selalu dialami oleh beberapa negara majudi dunia. Peningkatan laju ekonomi,selaras dengan bertambahnya polusi udara(Wang,2021).

Sejak bulan Mei 2023, Jakarta selalu konsisten mendapatkan predikat sebagai bagian dari sepuluh besar kota paling polusi di dunia (world’s most polluted city). Peringkatnya mencapai puncaknya pada 9 Agustus 2023, berdasarkan pada situsAir Quality Index (AQI). Indikatornya saat itu,berada pada angka 156. Sebagai kontributor utama  komponen polutif, antara lain adalah PM2,5 dengan konsentrasi sebesar 58 mikrogram per meter kubik. Level tersebut sebesar 11, 6 kali lipat, bila dibandingkan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Istilah PM (Particulate Matter), merujuk pada campuran partikel padat dan cair yang berada di udara. Bentuknya seperti debu, kotoran, jelaga, dan asap. Ukurannya sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer). Ukuran ini lebih kecil dari tiga persen ukuran rambut manusia. Selain PM, ada sejumlah komponen polutif lainnya yang juga berbahaya. Komponen tersebut antara lain adalah karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2).

Sumber penyumbang penting polusi udara adalah aktivitas industri, pembakaran batu bara, sektor transportasi (emisi gas buang kendaraan bermotor), serta domestik (kegiatan rumah tangga sehari-hari). Pada kondisi tertentu, abu vulkanik, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta musim, bisa memengaruhi.

Sejatinya masalah polusi udara di DKI Jakarta dan kota-kota besar lainnya di tanah air, sudah lama menjadi perhatian.Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004 sudah pernah memperingatkannya.Di beberapa provinsi dan kota-kota besar (Jakarta, Medan,Surabaya), disebutkan bahwa emisi kendaraan bermotor merupakan kontributor utama polutan. Proporsinya diperkirakan mencapai 50 persen. Upaya pemerintah untuk mengendalikan  sumber polutan, tampaknya belumpernah berhasil. Dari tahun ke tahun,persoalan polusi udara  semakin mengkhawatirkan saja.

Polusi udara, masalah global

Tidak sampai delapan persen wilayah di dunia ini yang masih memiliki udara yang aman bagi kehidupan, sesuai standar yang telah ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Angka itu identik dengan 99 persen penduduk dunia yang bernapas dengan udarapenuh polusi. Di Asia, polusi udara merupakan krisis kesehatan masyarakat yang lebih mematikan dibanding COVID-19.Pada level global, sangat perlu ada seruan bagi para pemimpin dunia, pengambil kebijakan politis, inovator, pimpinan industri, dan investasi. Tujuannya untuk mengambil tindakan bersama, menemukan solusi menyelamatkan bumi kita.

Badan Energi Internasional (EIA) mengungkapkan, bahan bakar fosil batubara  menyumbang 44 persen dari total emisi CO2 global. Batubara merupakan sumber terbesar emisi gas GHG/greenhouse gas(gas rumah kaca)yang memicu perubahan iklim.

Pertambangan batu bara kini berlomba untuk beradaptasi, karena iklim investasi pertambangan batu bara mulai meredup. Situasinya mulai bergeser pada penggunaan energi terbarukan. Paradigma“Green Initiative”, mengarahkan penggunaannya pada biomassa (contohnya berbasiskan woodpallet atau sampah), hidrogen, dan tenaga surya sebagai opsi utama.

Amerika Serikat dan Eropa sebagai inisiator dekarbonisasi, mulai diikuti jejaknya oleh Jepang. Pemerintah negeri Matahari Terbit itu mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri dukungan bagi ekspor pembangkit listrik tenaga batu bara. Contohnya adalah Mitsubishi Corp.  Perusahaan raksasa Jepang itu telah memutuskan menarik diri dari proyek pembangkit listrik tenaga batu bara di Vinh Tan-3 Vietnam. Pertimbangannya terkait meningkatnya kekhawatiran internasional tentang dampak perubahan iklim.

Di dalam negeri, sebanyak 45 persen kebutuhan listrik dipasok dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Mengacu pada proyeksi PT PLN pada tahun 2025 nanti, akan meningkatkan penggunaan batu bara menjadi 60,9 persen. Meski demikianPT PLN bertekat melakukan berbagai upaya untuk menekan emisi karbon. Tujuannya agar tercapainet zero emission (NZE) pada tahun 2060. TeknologiCo-firing (pembakaran batu bara bersamaan dengan biomassa),dilaporkan mampu mengurangi emisi karbon dalam jumlah tertentu. Ada teknologi inovatif lainnya yang memanfaatkan gas buang dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU). Itu disebut dengan combine cycle yang dapat menghasilkan listrik tambahan, di samping mengurangi emisi karbon.

Dampak penyakit akibat polusi udara

Polusi udara saat ini menjadi lawan utama kehidupan manusia berikutnya. Sembilan juta kematian global terjadi karenanya. Observasi tragis itu dilakukan pada tahun 2019. Hasilnya kemudian dirilis oleh jurnalmedis terkemuka The Lancetpada 18 Mei 2022. India merupakan negara penyumbang angka kematian tertinggi. Disebutkan, sebanyak 1,6 juta penduduknya meninggal akibat polusi udara. Riset tersebut juga menyatakan, dampak polusi udara jauh lebih besar daripada yang ditimbulkan perang, terorisme, malaria, HIV, TBC, narkoba, dan alkohol.

Di sisi lain, menurut riset Global Alliennce On Health And Pollution (GAHP), angka kematian keseluruhan di Indonesia mencapai 232,9 ribu jiwa. Sebanyak 123,7 ribu di antaranya, diakibatkan oleh polusi udara. Data tersebut tercatat pada tahun 2017. Menurut riset itu pula, kematian global akibat polusi mencapai 8,3 juta jiwa. Angka tersebut selaras  dengan 15 persen proporsi seluruh kematian global.

Dampak polutan sering kali tidak akan dirasakan secara langsung. Akibatnya masyarakat menjadi kurang waspada. Seharusnya ada keterbukaan informasi dan sistem peringatan dini (early warning system) bagi masyarakat, ketika kualitas udara memburuk. Dalam jangka pendek, polusi udara berakibat pada penyakit saluran napas. Dalam jangka panjang dapat memantik timbulnya penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, kanker (terutama kanker paru), alergi, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kematian prematur. Dapat pula memicu risiko cacat pada janin, gangguan pencernaan, penyakit lever, ginjal, dan penyakit kulit. Oleh karena itu, perlu digaungkan kembali hakikat Undang-undang Nomor 32 tahun 2009, bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Memutus mata rantai polusi udara, memerlukan pemahaman yang mendalam dan kerja sama semua pihak. Diperlukan “tekat” dan “keberanian” pemerintah,agar sesegera mungkin mengendalikan situasi terhadap bumi yang sedang “sakit” tersebut.

—–o—–

*Penulis :

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Penulis buku :
  • Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, Tips, wawasan Ditag dengan:“Kado” HUT ke-78 Kemerdekaan RI?, Ari Baskoro, Indeks Polusi Udara, Kota Jakarta, Polusi Udara

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Indonesia Harus Siapkan Regulasi AI Demi Wujudkan Kedaulatan Digital

30 Juni 2025 By admin

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • Minum Kopi Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Asalkan….
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.