
Kota Bandung (Trigger.id) — PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan kesiapannya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan kompetisi Liga 1 musim depan, khususnya pada aspek pengamanan dan pengawasan penonton di stadion.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus setelah terjadinya insiden flare dan turunnya penonton ke lapangan saat laga terakhir Liga 1 antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5).
“Sayang sekali pertandingan semalam sedikit tercoreng dengan banyaknya suporter yang masuk ke lapangan. Ini menjadi evaluasi penting agar ke depan kami bisa lebih siap menghadapi situasi seperti ini,” ujar Ferry di Bandung.
Ferry menekankan bahwa aspek keamanan akan menjadi fokus utama dalam evaluasi, terutama dalam hal pencegahan masuknya flare dan petasan ke area stadion. Meskipun telah diterapkan pemeriksaan berlapis, ia mengakui bahwa sistem pengamanan saat ini belum cukup efektif.
“Sudah ada tiga lapis pengamanan, termasuk sweeping dan pemeriksaan badan, tapi faktanya flare masih bisa masuk. Saya juga bingung harus bagaimana lagi untuk mengantisipasinya,” tambahnya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir turut menyoroti pentingnya pembenahan sistem pengamanan. Ia menegaskan bahwa PSSI mendorong seluruh klub dan penyelenggara kompetisi untuk terus melakukan perbaikan agar insiden seperti penggunaan flare tidak terulang.
“Antusiasme penonton memang luar biasa, tapi tetap harus ada batasnya. Ke depan, klub dan operator liga harus lebih siap dan profesional dalam mengelola pertandingan,” kata Erick.
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan bahwa saat ini FIFA tengah melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan kompetisi di Indonesia selama dua tahun terakhir. Menurutnya, banyak hal yang masih harus dibenahi jika Indonesia ingin benar-benar siap menggelar ajang bertaraf internasional.
“FIFA datang langsung ke Indonesia, menonton berbagai pertandingan. Dari situ, bisa dilihat sendiri apakah kita sudah siap atau belum. Dengan kondisi seperti ini, jujur saja, kita masih belum siap,” tuturnya.
Evaluasi ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas penyelenggaraan Liga 1 ke depan, demi menciptakan kompetisi yang lebih aman, tertib, dan profesional. (bin)
Tinggalkan Balasan