• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Radikal Bebas dan Hikmah Puasa Ramadhan

30 Maret 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi makanan dan minuman yang diduga memicu munculnya radikal bebas. Foto: Freepik

Perubahan gaya hidup, menjadi latar belakang utama penyebabnya. Konsumsi makanan berkalori tinggi, kaya kandungan lemak dan garam, menjadi pola makanan yang paling digemari saat ini.

Oleh: dr. Ari Baskoro, Sp.PD-KAI (Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr.Soetomo –Surabaya)

Eits…. jangan berpikir aneh-aneh dulu soal radikal. Itu tidak ada hubungannya dengan pembahasan soal paham atau sikap ekstrem terhadap suatu pandangan tertentu. Apalagi dikaitkan dengan puasa Ramadhan. Radikal bebas merujuk pada istilah biologi-kimiawi yang bisa berdampak pada kesehatan. Terminologi tersebut sudah amat sering kita dengar. Tetapi tahukah anda, bahwa manfaat berpuasa Ramadhan dapat menekan terjadinya radikal bebas yang sangat merugikan bagi kesehatan tubuh manusia ?

Radikal bebas

Mekanisme terjadinya besi berkarat, adalah contoh yang paling sederhana tentang radikal bebas dalam pengertian sehari-hari.Besi adalah unsur kimia yang diberi simbol Fe (dari bahasa Latin :ferrum). Ketika besi mengalami goresan, maka akan bersentuhan dengan unsur lainnya yang ada di alam ini. Air (H2O) dan gas oksigen (O2), akan segera bereaksi dengan besi tersebut. Hasil akhirnya berupa besi yang berkarat (Fe2O3.nH2O). Dalam pemahaman reaksi kimia, peristiwa “sederhana” itu, disebut sebagai reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Dampaknya, besi menjadi rapuh dan berubah warna karenanya. Apakah sel-sel tubuh manusia bisa “berkarat” seperti besi ?

Reaksi redoks dapat terjadi secara spontan pada sel-sel jaringan tubuh manusia. Atom bisa diibaratkan seperti susunan tata surya dalam bentuk mikro.Elektron yang bermuatan negatif, bagaikan planet-planet yang mengelilingi matahari pada orbitnya. Proton yang bermuatan positif dan neutron yang netral, merupakan inti atom yang bertindak seperti “matahari”. Nantinya sifat kimiawi suatu atom yang menyusun sel-sel tubuh manusia, tergantung pada keadaan elektronnya. Dalam kondisi fisiologis, elektron selalu berpasang-pasangan. Tubuh manusia setidaknya terdiri dari empat juta triliun atom!

Radikal bebas mempunyai pengertian yang cukup beragam. Bila elektronnya dalam keadaan “bebas”, artinya tidak “berpasangan”, maka sifat atom tersebut menjadi tidak stabil.alias menjadi radikal! Dampaknya menjadi “liar” dan cenderung mudah berikatan dengan molekul lain di sekitarnya. Dampak reaksi tersebut sangat tidak diinginkan dan sangat merugikan. Radikal bebas bisa berasal dari senyawa oksigen reaktif. Sering kali disebut sebagai oksidan. Anti oksidan bisa bermakna sebagai unsur yang dapat menghambat/melindungi dari  mekanisme/proses terjadinya oksidasi. Radikal bebas bisa juga berasal dari unsur non-oksigen.

Sebenarnya tidak semua peristiwa biologi terbentuknya radikal bebas, akan bersifat merugikan. Sel-sel darah putih tertentu yang bertindak sebagai fagosit, akan “menelan” mikroba yang berbahaya. Radikal bebas yang telah terbentuk dan tersimpan di dalamnya,sangat diperlukan. Manfaatnya dapat “membunuh” mikroba yang “ditelannya”. Tetapi bila kantong-kantong radikal bebas (reactiveoxygenspecies/ROS) ini “bocor”, dapat menimbulkan dampak toksik bagi sel-sel tubuh sekitarnya.

Tubuh manusia secara fisiologis sudah dianugerahi dengan berbagai macam komponen yang bersifat sebagai anti radikal bebas. Ibarat “Yin” dan “Yang”, dapat terbentuk suatu keseimbangan (homeostasis), antara radikal bebas dan anti radikal bebas. Tetapi dalam kondisi tertentu, homeostasis ini bisa terganggu. Bila unsur radikal bebas lebih dominan, bisa menginisiasi timbulnya stres oksidatif. Konsekuensinya dapat memicu berbagai bibit penyakit yang pada gilirannya berdampak sangat merugikan.

Penyakit-penyakit akibat radikal bebas

Penyakit kardiovaskuler, termasuk stroke, saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi. Itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Fenomenanya sudah mendunia. Perubahan gaya hidup, menjadi latar belakang utama penyebabnya. Konsumsi makanan berkalori tinggi, kaya kandungan lemak dan garam, menjadi pola makanan yang paling digemari saat ini. Sebaliknya makanan berserat tinggi, kaya mineral, dan vitamin yang terutama terdapat dalam sayur dan buah, sudah mulai banyak dilupakan. Salah satu dampak nyata pola konsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang semacam itu, memicu terjadinya sindrom metabolik.

Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi, kadar highdensity lipoprotein (”lemak baik”) yang rendah, dan peningkatan kadar trigliserida. Di samping itu,bisa atau tanpa disertai gula darah yang tinggi, serta timbulnya obesitas. Obesitas sering ditandai dengan penumpukan jaringan lemak pada area perut, sehingga tampak terlihat buncit. Bila minimal didapatkan tiga kriteria tersebut pada seseorang, bisa dikatakan mengalami sindrom metabolik.

Penumpukan jaringan lemak pada area perut, banyak mengandung whiteadiposetissue(WAT) atau lemak visceral. Banyak komponen radikal bebas yang dapat menginduksi terjadinya stres oksidatif dan inflamasi  yang terkandung dalam WAT tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, low-gradeinflammationsemacam itu, bisa menginisiasi berbagai risiko terjadinya penyakit. Diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, penuaan dini, kanker, pelemakan hati, dan beberapa penyakit lainnya, adalah sebagai konsekuensinya. Puasa Ramadhan terbukti bermanfaat menurunkan berat badan. Khususnya mengurangi ukuran lingkar perut yang merupakan cermin berkurangnya WAT yang merugikan.

Hikmah medis puasa Ramadhan.

Banyak riset yang dilakukan para ahli terkait puasa Ramadan. Manfaat secara medis tidak perlu diragukan lagi. Respons imunitas terhadap berbagai paparan mikroba, menunjukkan performa yang semakin meningkat. Hal itu terkait dengan terbentuknya heatshock protein-72 (HSP-72), sebagai salah satu indikator tingkat imunitas.

Kortisol sebagai hormon stres, dapat menurun sekresinya, saat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Tahajud yang dilakukan dengan tulus ikhlas, secara efektif dapat menekan sekresi hormon tersebut. Di sisi lain, unsur tertentu yang disebut sebagai “senyawa kebahagiaan”, akan meningkat sekresinya. Beribadah dengan khusuk, dapat meningkatkan senyawa tersebut (serotonin, dopamin) pada susunan saraf pusat.Semua komponen biologi tersebut, secara kolaboratif dapat menekan mekanisme stres oksidatif dan inflamasi.

Ada suatu indikator yang bisa dijadikan “marker”/petanda” akibat stres oksidatif, khususnya yang ditimbulkan oleh jaringan lemak. Malondialdehida (MDA) namanya. Puasa Ramadhan dapat menurunkan level MDA tersebut dalam darah. Hasil tersebut lebih signifikan terjadi pada orang dengan obesitas. Puasa Ramadhan tidak hanya mengandung unsur spiritual meningkatkan ketakwaan pada Allah Sang Pencipta, tetapi sarat pula dengan hikmah medis. Semoga dengan lebih memahami latar belakang manfaatnya, motivasi untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan akan semakin meningkat.

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro Sppd, Berkalori Tinggi, Kandungan Lemak, Konsumsi Makanan, Radikal Bebas

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Bayern Muenchen Juara Piala Super Jerman 2025 Usai Kalahkan Stuttgart

17 Agustus 2025 By admin

Mengapa Harus 10.000 Langkah Sehari?, Studi Terbaru Ungkap Jumlah yang Sebenarnya

17 Agustus 2025 By admin

Tren Jalan Kaki 6-6-6 Diklaim Bermanfaat untuk Turunkan Berat Badan dan Jaga Jantung, Apa Kata Ahli?

16 Agustus 2025 By admin

Tom Cruise Tolak Penghargaan Kennedy Center 2025 dari Trump

16 Agustus 2025 By admin

Persebaya Siap Bangkit di Kandang Persita, Perez Tegaskan Semangat Juang Tanpa Henti

16 Agustus 2025 By admin

Samsung Kembangkan Metalens, Teknologi Kamera Tipis untuk Ponsel dan Headset XR

16 Agustus 2025 By admin

Liverpool Awali Musim dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth

16 Agustus 2025 By admin

Liga Inggris Terapkan 12 Aturan Baru Musim 2025/26

15 Agustus 2025 By admin

Yovie Widianto: Musik adalah Berkah, Bukan Sekadar Royalti

15 Agustus 2025 By admin

Rumah Sejarah Rengasdengklok: Jejak Tekad Menuju Kemerdekaan

15 Agustus 2025 By admin

Ketua MPR: Sekolah Rakyat Wujud Pemerataan Pendidikan di Indonesia

15 Agustus 2025 By admin

Pro-Kontra Larangan Pemutaran Lagu Indonesia di Kafe & Restoran, Adakah Titik Temunya?

14 Agustus 2025 By admin

Cek Kesehatan Gratis Siswa, Pintu Masuk Efisiensi Anggaran MBG

14 Agustus 2025 By admin

Menapaki Jejak Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu

14 Agustus 2025 By admin

Hari Kebaya Nasional 2025, Mantan Ibu Negara Raih Penghargaan Ikon Pelestari Kebaya

14 Agustus 2025 By admin

Kemenag Dukung Percepatan Transisi Penyelenggaraan Haji ke BP Haji

14 Agustus 2025 By admin

Jalan Menuju Akrab dengan Allah

13 Agustus 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak ASN dan Warga Wujudkan Kampung Pancasila

13 Agustus 2025 By admin

Prabowo Tekankan Birokrasi yang Praktis, Terukur, dan Akuntabel

13 Agustus 2025 By admin

KPK Dalami Proses Pembuatan SK Menag Terkait Pembagian Kuota Haji 2024

13 Agustus 2025 By admin

Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar Jangkau Daerah Terpencil

12 Agustus 2025 By admin

Benjamin Sesko Yakin Manchester United Segera Bangkit

12 Agustus 2025 By admin

Palestina Serukan Solidaritas Global untuk Lindungi Jurnalis Gaza

12 Agustus 2025 By admin

Chelsea Bungkam AC Milan 4-1 di Laga Pramusim Stamford Bridge

11 Agustus 2025 By admin

Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri dalam Pandangan Islam

11 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Mengapa Jalan Kaki Sangat Baik untuk Kesehatan?
  • Israel Ragu Terima Proposal Gencatan Senjata dan Desak Pembebasan Seluruh Sandera
  • Mampukah Merdeka Dari Belenggu Rasa Manis?
  • Palestina Bentuk Komite Konstitusi Menuju Status Negara Penuh
  • Kemenkeu Bantah Isu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.